Justin's POV.
"Ish ini si Nia ngasih tugas ribet banget dah!". Racau Caramel. Cewek menyusahkan yang hanya bisa mengeluh. Ku akui dia memang cantik. Malah sangat cantik. Tapi aku tidak akan menyukai nya. Melihat perilaku nya saja membuat ku mual.
"Lo jadi cewek bego banget sih?! Kan udah gue kasih tau caranya! Kenapa lo masih garuk-garuk kepala gak jelas?!". Geram Kayla. Caramel hanya bisa nyengir layaknya orang bodoh. Haha dia lucu. Aku menggigit bibir bagian dalam ku karna menahan tawa.
"Susah banget ya Dam soalnya!". Ujar Caramel.
"Enggak sih enggak". Jawab Sadam. Aku menengok ke arah Caramel, dia sedang mengerucutkan bibir nya.
"I'M HOME!!!". Pekik seseorang. Aku menengok ke arah sumber suara. Ternyata ada temen Caramel juga.
"Eh ada Kak Alvaro sama Kak Mario". Ujar Iriana.
Kak Alvaro? Kak Mario?
"Kamu lagi ngerjain apa Dek?". Tanya Kak Alvaro.
"Ini Kak tugas dari Bu Nia! Ribet banget!". Keluh Caramel. Kak Alvaro melihat soal yang berada di tangan Caramel dan membacanya.
"Ini mah gampang Dek! Kamu aja yang gak bisa!". Ujar Kak Alvaro. Ketiga teman Caramel hanya bisa tertawa.
"Kan gue bilang juga apa! Ini tuh gampang! Lo nya aja yang dari tadi nggak dengerin gue!". Ujar Kayla. Sementara aku tidak melihat kedua cowok teman kelompok ku.
"Ya dah yang pinter mah laen, kita mah orang bego sabar aja." Ujar Caramel kesal.
"Itu temen kamu ngapain malah main basket? Bukannya bantuin ngerjain tugas!" Ujar Kak Mario.
Kami segera berjalan menuju taman belakang rumah Caramel. Dan benar saja ada Naufal dan Sadam yang tengah merebut bola.
"Ekhem!!!". Kak Alvaro berdehem dengan keras membuat Sadam dan Naufal menengok ke arahnya. Mereka bertiga mengedipkan mata dan berjalan menuju Caramel. Oh aku tahu maksud ini.
Caramel's POV.
"Wess apa-apaan nih?!". Tanyaku. Kak Alvaro, Sadam dan Item mengangkat tubuh ku dan melempar nya ke kolam renang. Sementara mereka bertiga dan Kayla, Iriana Selena hanya tertawa.
"Gak jelas lo semua!". Ujarku sembari duduk di kursi. Aku mengeringkan rambut ku. Sementara mereka hanya berdiri sambil menundukan kepala. Aku tidak melihat Kak Mario, mungkin karna dia tidak menjahili ku jadi dia tidak ada disini. Sementara Justin? Dia sedang memegang macbook ku dan mengetik tugas.
"Kenapa kalian ngelakuin itu sama gue?! Kalo gue gak bisa renang gimana?!". Marahku.
"Tapi akhirnya lo berenang sendiri juga kan?". Tanya Sadam.
"Ya tapi kalo tiba-tiba kaki gue keram terus gue gak bisa bergerak? Emang kalian mau kehilangan sahabat dan Adik kalian yang limited edition ini?". Tanyaku. Mereka semua serempak menggelengkan kepala.
"Alah limited edition!". Umpat Sadam.
"Eh gue denger loh Dam!". Ujarku
"Yaudah sorry deh Car! Lagian ini juga bukan salah gue, tuh Naufal yang punya ide". Ujar Sadam sambil menunjuk Naufal.
"Etdah kok gue? Kak alvaro duluan yang punya ide". Ujar Naufal sambil menunjuk Kak Alvaro.
"Yadah! Yang pada gak mau ngaku!. Maafin Kak Alvaro ya Dek, tadi aku gak sengaja nyeburin kamu ke kolam renang, habisnya muka kamu gemesin banget, jadinya aku mau jahilin kamu." Ujar Kak Alvaro. Aku menengok ke arah Kayla yang sedang mengerucutkan bibirnya.
Aku tertawa.
"1-0 Kay!". Sementara Kayla menghembuskan nafas berat.
***
Semuanya sudah pulang. Tinggal Justin yang masih betah dengan macbook ku. Kak Alvaro dan Kak Mario sedang bermain basket di taman belakang. Jadi tinggal aku dan Justin di ruang tengah.
YOU ARE READING
Troublemaker// j.b
FanfictionApa jadinya kalau ada seseorang yang mencintai mu hanya karna di landasi permainan bodoh yang bernama truth or dear? Dan permainan bodoh itu di akhiri dengan adegan yang menyakitkan? Apa kau masih ingin mencintai nya? Tapi ada satu hal yang harus...
