#CH3 MEMORIES (Their Angel, So Mean.)

198 16 1
                                    

PROLOG

Rai Han muda tampak tengah berjalan di sebuah bukit, ketika tiba-tiba seseorang merangkulnya.

Rai muda menoleh.

Terlihat Acesa tersenyum riang padanya, "Tuan Muda!"

"....."

"Kenapa kamu pergi sendirian? Bukankah kamu tak pandai mencari jalan?"

Rai muda diam sejenak,
"Kim Jang-ssi berkata padaku, bahwa ia ingin mengajakku piknik di sebuah bukit."

"Wah! Benarkah?! Aku juga mau ikut!!" Kata Acesa dengan mata berbinar-binar.

"....tapi, Kamu harus izin pada Kim Jang-ssi dulu." Kata Rai muda.

"Huh? Memangnya kenapa aku harus minta izin padanya? Kim Jang adalah Pelayan Tuan. jadi aku tak perlu izin padanya..."

".....masalahnya.... Kim Jang hanya cukup menakutkan bila ia sedang marah..." kata Rai Han muda dengan suara pelan.

Acesa tampak menatapnya tak percaya.

"....Semengerikan itu?"

Rai muda hanya mengangguk, "....dia bahkan pernah mengancam untuk menculikku pada semua orang." keluhnya.

Acesa tampak merinding, "ah... dia semengerikan itu..."

"....Tapi aku menyayanginya..."

perkataan Rai muda membuat Acesa menoleh kaget.

"Apa?!"

"....aku menyayangi Kim Jang-nim..."

"Tuan!!" Terdengar suara seseorang.

Keduanya menoleh.

Terlihat Kim Jang muda dengan pakaian sekolahnya yang sudah berantakan, berjalan sambil menyeret tiker dan payung besar dengan keranjang piknik di kedua tangannya.

Rai muda tertegun menatapnya.

Kim Jang tampak terengah, "haah~ syukurlah... kali ini instingku benar..." ia tersenyum.

"Heh? Memang kenapa kau, Kim Jang?" Tanya Acesa.

"Haha... ini salahku, meminta Tuan mencari bukit yang ingin ia kunjungi, sementara ia tak tahu jalan. aku khawatir Tuan akan tersesat... jadi... haha... aku mendatangi semua bukit yang ada di Seoul. fyuuh~" Kim Jang tertawa seraya menghela nafas panjang.

Rai Muda tampak tertegun, "....maafkan aku, Kim Jang-nim..." Rai tertunduk merasa bersalah.

"Eh? Kenapa Tuan minta maaf?!" Tanya Kim Jang kaget.

"....karena aku tak bisa memberi tahumu, dimana aku berada."

Kim Jang tersenyum mendengarnya.

Ia meletakkan semua barang yang dibawanya, lalu memegang kedua bahu Tuannya itu, "Tuan, pokoknya... hari ini... kita akan bersenang-senang! Kau harus bahagia untuk menghargai kerja kerasku sore ini..." Kim Jang mengacak-acak rambut Tuannya itu yang hanya mengangguk.

ANGELESSEWhere stories live. Discover now