[9] Celebrity's Girl

176K 11.9K 37
                                    

Pagi ini adalah pagi yang cukup sibuk untuk Ara. Ia harus menyiapkan sarapan dan bekal untuk Emil. Sarapannya hanya yang simpel, yaitu nasi goreng dari nasi semalam yang belum habis plus telur mata sapi. Sedangkan untuk bekal Emil, Ara menyiapkan tumis brokoli dan menggoreng ayam serta perkedel kornet yang sudah tersedia di lemari es –Bi Isa yang membuat bahan siap masak kemarin.

Tidak hanya itu, sebelumnya Ara juga harus bersiap bagi dirinya sendiri yang akan menjalankan try out Ujian Nasional pertama di sekolah. Belum lagi menyiapkan segala kebutuhan Emil yang akan dipakai untuk peluncuran album ketiganya.

Mentang-mentang hari ini adalah ulang tahun Music Paradise –label Emil bernanung- peluncuran album Emil dilakukan hari ini juga. Padahal hari ini adalah hari Selasa.

Ara baru saja memasukkan ayam goreng dalam kotak bekal Emil saat bel pintu rumahnya berbunyi. Setelah melepas celemek, Ara bergegas membukakan pintu, di sana wajah Gifar yang sedang senang terlihat.

"Hai, Ra," sapa Gifar.

"Hai, Mas Gifar," Ara membalas sapaan sepupu Emil yang lima tahun lebih tua darinya itu. Ara menyerongkan tubuhnya agar Gifar bisa melewatinya dan masuk ke dalam. "Jemput Emil? Kok pagi banget? Bukannya acara peluncurannya siang ya?"

"Acaranya sih memang siang, Ra. Tapi kita mau promo ke acara musik pagi gitu nanti jam sembilan. Kamu dateng, kan?"

"Wajib dateng. Awas aja kalau nggak dateng." Emil yang sudah rapi dengan koper kecil di tangannya, menjawab pertanyaan Gifar. Koper itu berisikan baju-baju yang bisa Emil pakai seharian ini untuk berbagai macam acara. Sedangkan untuk aksesoris tambahan dan sepatu, semuanya memang selalu tersimpan di bagasi mobil.

Gifar secara otomatis bergerak untuk mengambil alih koper Emil. Ia langsung membawa koper itu ke mobil yang terparkir di garasi. Sementara Emil dan Ara saling bertatapan. "Kamu hari ini cuma try out, jam sebelas udah selesai, kan?"

Ara hanya menganggukkan kepalanya kaku. Sejujurnya, ia masih terpukau dengan tampilan Emil hari ini. Celana jeans berwarna gelap dengan atasan kaus putih dan tambahan blazer semi formal berwarna cokelat susu. Yang bikin Ara meleleh adalah wajah tampan Emil yang tidak bercukur pagi ini, bayangan bakal janggut di sekitar dagu Emil membuat Ara gatal ingin menyembunyikan Emil di kamar mereka. Belum lagi Emil memakai topi baseball berwarna hitam dengan jahitan bordir putih bertuliskan MYM. My Mutiara.

"Nanti Kak Kania yang jemput kamu," ujar Emil sambil menggandeng tangan Ara menuju ruang makan. Di belakang mereka, Gifar sudah mengikuti.

"Kak Kania? Bukan Mas Gifar?" tanya Ara menatap Emil dan Gifar bergantian.

"Aku nggak bisa, Ra. Acaranya bakal crowd banget, jadi aku harus standby." Kali ini Gifar yang menjawab dengan tangan yang... Astaga, yang punya rumah saja belum membalik piring, Gifar malah sudah menyendok nasi dan telur ke piringnya sendiri. Dasar Gifar!

"Kamu tenang aja, kalau kamu masuk bareng Kak Kania, bisa lewat VVIP. Nggak ada wartawan, atau penggemar. Aku malah lebih tenang, kamu aman." Emil yang melihat kekhawatiran di wajah Ara langsung menenangkannya. Mendengar penjelasan Emil, Ara pun ikut tenang.

Keberadaan Ara memang harus dirahasiakan. Bukan Emil tidak mau memberi tahu pada dunia bahwa Ara adalah istrinya, atau merasa malu karena menikahi perempuan yang usianya delapan tahun lebih muda. Hanya saja, status pelajar yang disandang Ara benar-benar tidak bisa dilanggar. Sekolah tempat Ara terdaftar sebagai siswa, punya peraturan ketat mengenai hal ini. Menikah apalagi sampai memiliki anak atau hamil adalah pelanggaran yang tidak dapat ditoleransi. Bisa-bisa Ara di­-drop out kalau ketahuan bahwa ia sudah menikah.

Lagipula, Ara belum siap jika dirinya diketahui publik. Akan ada komentar negatif tentang dirinya atau keluarganya yang biasa-biasa saja. Belum lagi yang menentang. Ditambah, mungkin akan ada banyak yang menyumpahi mereka bercerai jika pernikahan mereka diketahui publik. Untuk menghargai keinginan Ara yang dirahasiakan, Emil setuju untuk merahasiakan hubungan mereka. Toh, Emil lebih suka menyimpan Ara untuk dirinya sendiri, daripada membaginya pada banyak orang.

---

Salam,

rul    

Celebrity's GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang