01.Love is Hurt

Mulai dari awal
                                    

Aku tidak perduli dengan cercaan para siswi yang menjadi fansnya, atau tatapan mengejek dan menghina yang mereka berikan untukku saat bersamanya. Bagiku itu tidaklah penting! Yang terpenting adalah pemuda yang sedang berjalan disampingku ini. Dialah Uchiha Sasuke, sahabatku dan cinta pertamaku.

Naruto pov end

.

.

Normal pov

"Mau kemana Teme?"tanya Naruto, saat melihat sahabatnya itu beranjak dari tempat duduknya setelah bell tanda istirahat berbunyi.

"Tentu saja menemui sang kekasih tercinta, bukan begitu Sasuke?"bukan, bukan Sasuke yang menjawabnya. Melainkan Inuzuka Kiba salah satu sahabat mereka.

"DEG!!"tubuh Naruto menegang.

"Apa?"bingung Kiba saat Sasuke memberikan tatapan membunuhnya.

"Kekasih?"bingung Naruto, kini ia tengah menenangkan degub jantungnya yang tidak beraturan.

"Kau belum tau ya Naru?"kini Hyuga Neji yang angkat bicara.

"Apa?"bingung Naruto.

"Oh, jadi Sasuke belum cerita padamu?"Neji malah balik bertanya. Kini tatapan tajam Sasuke beralih pada sang Hyuga.

"Cerita? Cerita apa?"Naruto tambah bingung, menekan rasa sakit yang tiba-tiba menjalar di dinding hatinya yang kini mulai dingin.

Mengindahkan tatapan tajam Sasuke, Neji melanjutkan kata-katanya. "Sasuke sudah mempunyai kekasih"katanya santai, Sasuke semakin melotot.

Mata Naruto membulat sempurna, tangannya mencengkram ujung roknya kencang, dadanya berdenyut sakit, dengan sekuat tenaga ia berusaha menekan perasaan sakitnya itu.

Bibirnya melengkungkan senyuman dengan terpaksa, "benarkah?"tanyanya. Sahaba-sahabatnya tidak curiga melihat senyumannya yang terpaksa itu.

"Selamat..!"serunya, menutupi luka yang kini menganga dihatinya. "Kenapa kau tidak memberi tahukan hal itu padaku Teme..?!!"kini Naruto telah kembali kesikapnya yang ceria seperti biasa.

"Hn"gumam Sasuke.

.

.

.

"Dasar pembohong!"gerutu sang rusa pemalas alias Nara Shikamaru, pada Naruto, ketika sahabat-sahabat mereka keluar dari kelas. Kini hanya ada Naruto dan Shikamaru.

"kau tidak kekantin Shika?"Naruto mengalihkan pembicaraan.

"Ck, dasar merepotkan"jeda sejenak, "kau tidak perlu mengalihkan pembicaraan Naru!"kata sang rusa malas, sambil berjalan mendekati meja Naruto.

"........"Naruto terdiam.

"Kenapa tidak kau katakan saja yang sejujurnya padanya?"tanya Shikaru. Yang kini duduk diatas meja Naruto*jangan ditiru ya*.

"Aku...?"bingung Naruto. "Apa terlihat jelas kalau aku menyukainya?"tanya Naruto dengan polosnya.

"Ck, dasar..!"gerutu Shikamaru.l

"Ittai..!! Sakit rusa!!"seru Naruto, bibirnya mengerucut imut sambil mengusap kepalanya dramatis, karna mendapat jitakan manja dari Shikamaru, camkan ya, manja.

"Hm.."Shikamaru hanya menggedihksn bahu, cuek.

"Aku..aku bingung Shika"aku Naruto pada ahirnya. Shikamaru menautkan alisnya, bingung. "Anggap saja aku ini pengecut Shika, aku cukup tau diri kalau aku ini tidak setara dengannya"lanjutnya.

"...."Shikamaru memilih diam mendengarjan.

"Haahh.. coba lihat aku ini Shika!"Naruto menperhatikan penampilannya sendiri, yang bisa dibilang err.. cupu. "Banyak gadis cantik yang mengejarnya, aku kalah sebelum berperang, Shika! Ditambah sekarang dia sudah berpacaran dengan Kazahana Koyuki, gadis cantik, pintar, dipuja banyak orang, aku tidaklah sepadan Shika!"serunya.

"Cantik itu bukan segalnya Naru"kata Shikamaru, bijak.

"Bukan hanya itu alasannya.."kata Naruto, menundukan kepalanya dalam.

"Hm?"bingung Shikamaru.

"Aku..aku terlalu takut, takut kehilangannya setelah menyatakan perasaanku padanya, aku takut dia malah menjauhiku. Aku tidak mau!"kata Naruto, matanya mulai panas.

"Haaah.."Shikamaru menghela nafas lelah, melihat kelakuan sahabat pirangnya ini. "Lalu, kau akan tetap menyimpannya?"tanya Shikamaru, gemas.

"Kalau itu bisa menjaga kebersamaan kami, ya!"kata Naruto, mantap dan pasti.

"Haahh.."Shikamaru menghela nafas lelah(lagi?). "Kau yakin dengan itu?"ragunya.

"Hm..!!"Naruto mrnganggukan kepalanya mantap.

"Kau tidak akan menyesalinnya?"Shikamaru mulai mengoyak kepercayaan Naruto.

Naruto tertegun, benar apa yang dikatan Shikamaru barusan, apakah nanti ia tidak akan menyesali keputusannya ini?, akan tetapi, bayangan akan kebersamaannya dengan Sasuke selama ini membuatnya tetap bertahan pada pendiriannya. "Aku mungkin akan menyesalinya suatu saat, tapi aku tetap pada pendirianku Shika"kata Naruto penuh tekad.

Melihat semangat dan kedungguhan sahabar kuningnya itu, hati Shikamaru kelu. "Aku tau, tetaplah semangat"pesannya, sambil mengacak rambut pirang Naruto. Dan di balas dengan cengiran khas sang Senju Naruto.

"Kau selalu menyembunyikan lukamu dibalik senyumanmu itu kan, Naru?"batin Shikamaru miris, saat ia mengingat hal apa yang dulu pernah menimpa sabatnya itu, hingga ia meninggalkan keluarga juga nama marga kebesarannya.

"Tetaplah berjuang Naru!!"batin Shikamaru, sambil memandang safir indah itu, yang untuk kesekian kalinya kehilangan pancaran cahayanya dan bertambah redup.


TBC

_________

Semoga suka ya..?^^

Tinggalkan jejak, please...?!

#Love_hug_Shikyo_chan

Our's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang