Chapter 6

2K 175 61
                                    

-Nicole's POV-

Aku benar-benar kaget dengan kehadiran pria ini, aku melihat seorang pria meringkuk di depan kamarku. Aku tau dia siapa tapi buat apa dia ke apartemenku? Dan darimana dia tau kamarku? Lupakan, aku bisa menanyakannya nanti. Aku memberanikan diri membangunkannya.

"Hey, Harry bangunlah." Ucapku sambil mengguncang bahunya. Dia mengerang dan mulai membuka kelopak matanya.

"Kau sudah datang?" Tanyanya. Bangun dari tidurnya dia berdiri di hadapanku, menghalangi pintu yang ingin ku buka. Aku dibuat kaget lagi olehnya, terdapat banyak lebam di wajah tampannya, dan luka sobek di bagian ujung bibirnya. Aku sangat khawatir dengan keadaannya saat ini.

"Oh gosh!! Apa yang terjadi padamu?! Kenapa banyak lebam di wajahmu Harry?" Tanyaku panik dan khawatir, "Ayo masuk aku akan mengobati lukamu." Sambungku.

Mendengar ucapanku Harry menggeser tubuh besarnya, aku pun langsung membuka pintu dan mengajaknya masuk, "Silahkan masuk Harry dan duduklah di sofa itu, aku mengambil obat dulu." Suruhku. Harry hanya mengangguk setelah itu duduk. Aku menaruh belanjaanku di meja makan. Mengambil kotak p3k, kain dan es batu lalu duduk di depan Harry. Aku mengompres lebam-lebam diwajahnya, aku sedikit menekannya. Harry meringis kesakitan.

"Maafkan aku, apa aku terlalu keras menekannya?"

"Tidak hanya sedikit perih, lanjutkan saja." Ucap Harry dengan suara seraknya yang seksi.

"Baiklah, sebentar lagi akan selesai. Tinggal mengobati luka sobek di ujung bibirmu." Ucapku sambil mengarahkan cottonbud yang sudah ku teteskan obat merah ke bibirnya. Aku menelan ludahku susah payah karna melihat bibir sexy yang kenyal di depan mataku, ingin sekali aku mencium dan menggigit bibirnya dengan ganas. Well, sifat jalang ku pun keluar.

"Nikel, kenapa berhenti? Ada masalah dengan bibirku?" Tanya Harry, aku langsung tersadar dari lamunan tentang bibirnya, dan aku melihat dia menyeringai, apakah aku ketauan memperhatikan bibir sexy nya sedari tadi? Semoga saja aku tak ketauan. "Tidak, hanya saja luka di bibirmu butuh waktu lama sembuhnya..-wait kau memanggil namaku apa?"

"Nikel. Namamu Nikel kan?" Jawab Harry.

"Namaku Nicole bodoh, bukan Nikel."

"Sorry, ok?" Ucapnya terkekeh, "Aku susah untuk mengingat nama-nama orang yang baru ku temui." Lanjutnya.

"Terserah." Ucapku memutar kedua bola mataku.

"Selesai." Aku beranjak dan menaruh kotak p3k, kain dan es batu. Lalu kembali duduk di samping Harry.

"Hmmm.. Harry bolehkan aku menanyakan sesuatu?" Ucapku ragu.

Harry mengangguk, "Kau mau bertanya apa?"

"Kenapa tiba-tiba kau ke apartemenku?" Tanyaku penasaran.

"Hanya ingin berkunjung." Aku mengangguk.

"Darimana kau tau nomor apartemenku? Dan kenapa sikapmu berubah manis seperti ini, kemarin sifatmu sangat menyebalkan. Oiya, kenapa wajahmu banyak lebam? Dan..-" Ucapanku terpotong saat Harry menaruh jari telunjuknya di bibirku, aku merasakan ratusan kupu-kupu berterbangan di perutku.

"Shhh... kau membuatku pusing dengan pertanyaanmu itu Nicole." Harry menatap mataku dalam sangat dalam.

Aku baru menyadari kalau Harry mempunyai mata bewarna hijau emerald, benar-benar sangat indah.
Harry memajukan wajahnya perlahan dan memejamkan mata indahnya, aku tak tau apa yang harus kulakuan saat ini.
Tiba-tiba sesuatu yang kenyal dan basah menempel dengan bibirku, itu bibir Harry. Ku ulangi itu bibir Harry. Kalian tetap tak percaya? Itu BIBIR HARRY!! Oh god sekarang aku yang tak percaya.

Harry mulai menciumku perlahan dengan tempo yang teratur. Lidahnya terus memaksa supaya aku membuka mulutku. Aku terdiam ingin rasanya berhenti tetapi gadis batinku menyuruh untuk melanjutkannya. Karna tak memberi reaksi apa pun, Harry menggigit bibir bawahku. Dalam sekejap aku merasakan gairah yang menguasai tubuhku, otomatis mulutku terbuka. Karna tak mau kalah akhirnya aku pun membalas ciumanmya dengan ganas, aku bisa merasakan Harry menyeringai di sela-sela ciuman kami.

Harry menjelajahi seluruh isi mulutku dan sesekali melilitkan lidahnya ke lidahku.
"Ah..." Aku mendesah, fuck! ini benar-benar nikmat.
Aku bangun dan naik keatas pangkuannya lalu mengalukan tanganku ke lehernya dan menarik kuat-kuat rambut ikalnya.
Harry tak henti-hentinya menggigit bibirku. Dan ciuman kami berubah menjadi ganas, erangan demi erangan keluar dari mulutku dan mulutnya.

Harry membaringkan ku di sofa dengan bibir yang masih menyatu.
Bibirnya pindah ke daun telingaku dan menggigitnya, aku menggeliat kenikmatan. Bibir Harry tiba di leherku dan mulai menghisapnya kuat-kuat meninggalkan jejak bahwa aku adalah miliknya.
Menarik kuat rambutnya dan memejamkan mataku menikmati sentuhan demi setuhannya.

Tidak ingin melewati kesempatannya.
Harry membuka kancing kemejaku, lalu melemparnya kesembarang arah.
Tangannya mulai mengusap perutku. Lalu meraba naik ke arah payudaraku.
Ia meremas kedua payudaraku dari luar braku.
Aku menjauhkan pungguku dari sofa dan mendesah tidak karuan. Dan saat itulah Harry membuka pengait braku dan melemparnya, aku setengah telanjang sekarang.

Harry meremas payudara kananku dan mengulum yang sebelah kiri, sesekali memilin putingku.
Rasa sakit dan nikmat bercampur jadi satu.
Aku tau ini sangat salah membiarkan orang asing menyentuhku. Aku ingin menolaknya tetapi tidak bisa karna nafsuku sangat tinggi sekarang.

Setelah puas memilin, mengulum dan meremas payudaraku,
ia membimbing bibirnya turun. Melewati perutku sesekali menggodaku dengan menjilat pusarku, lidahnya terus turun hingga tiba di kewanitaanku.
Dengan tak sabaran Harry membuka paksa celana jeansku. Dan kini, aku hanya terbalut celana dalam rendaku saja.

"aahh.. very sexy love." Ucap Harry dengan suara seraknya. Mendengar suaranya membuat kewanitaanku berdenyut. God!!

Aku bisa merasakan Harry menghirup kewanitaanku, "Aku suka wangimu nic." Aku menggeliat kegelian dan semakin kuat menarik rambutnya.
Harry menarik celana dalamku. Aku mendesah saat ia mengelus kewanitaanku dengan perlahan, badanku menjauhi sofa meminta lebih sentuhannya.
Dia berhenti, aku membuka kelopak mataku dan melihatnya. Ternyata Harry membuka kaus dan celananya, meninggalkan boxernya tetap disana. Mataku membulat saat melihat penisnya sangatlah besar.

Harry kembali ke sofa dan menciumku dengan ganas di posisi yang sama. Bibirnya mulai turun membasahi dan menjilat belahan dadaku dan perutku.
Hingga akhirnya bibirnya tiba di klitorisku, ia menjilat dan menghisap klitorisku.

"ahhh Harry..." Aku mendesahh.
Aku tersentak saat Harry memasukan satu jarinya. Ini sangatlah nikmat walau ada rasa nyeri di daerah kewanitaanku. Pada awalnya jarinya berputar secara perlahan dan sekarang temponya terus bertambah membuat pinggulku mengikuti temponya. Desahan dan erangan keluar dari mulutku.
Harry menambah satu jarinya lagi, rasa nyeri dan nikmat pun bertambah dua kali lipat. Jarinya keluar dan masuk dengan tempo yang cepat.
Ini membuatku melupakan segalanya. Beban hidupku, orang tuaku, sahabatku yang saat ini mengusik pikiranku. Saat ini aku hanya merasakan Harry dan jarinya yang berada di dalamku.

Tubuhku bergetar hebat dan aku tau sesuatu akan datang, "ahh..Harryy..yy ahhh aku ak..an keluar...rrr.. ahhh" Erangku.
"Keluar untukku love."
Aku tak bisa menahannya lagi, cairan hangat keluar membasahi jari Harry. Ia menjilati kewanitaanku dan seluruh jarinya dengan rakus tak ingin satupun cairan yg tertinggal.

Aku sangat lelah. Ini sangat menguras tenagaku, dan jantungku masih berdetak dengan kencang.
Harry menggendongku ke kamar, membaringkanku di kasur dan ikut berbaring disebelahku. Menjalankan tangannya untuk menghapus keringat yang ada di dahiku.
Menarikku ke pelukannya dan menaikan selimut hingga dadaku. Memejamkan mataku dan akhirnya aku pun terlelap.

Yuhuuuu...
Aem kombek, aduh maap anget ya lama bet apdetnya :( soalnya kemaren abis uas sama TO jadi sama emak kagak boleh megang hape :(
Noh, yg katanya mau smut udh gue buat.
Maap juga kalo smutnya kurang hot sama kurang panas. Hahaha
gue mo nanya dongs menurut kalean para readers lebih enak pake kata-kata ' kemaluan ' atau 'kewanitaan ' sumpah gue bingung..
Ok!!
Jan lupa Vomment(s) nya ya
Thanks. Xx

Because Of You [H.S] // HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang