#3

180 10 0
                                    


-

Raisa pov

"Kim, kok lo diem aja sih, Udahlah lupain aja masalah yang tadi gak usah difikirin gitu ih," gue mati-matian ngajakin ngobrol si kimmy, tapi dia diem aja malah bengong terus matanya kaya kosong gitu, ih ngeri jadi kesurupan nih anak!

Gue juga kaget sih liat si renal tadi nampar balik kimmy gitu, gak nyangka tuh cowok emang berengsek banget yak. Gue aja histeris tadi teriak sedangkan kimmy cuma diem malah gini, ah kasian gue lihat keadaan cabat gue sekarang. Yaudahlah terpaksa gue harus minta izin buat pulang duluan sama bu eis ini mah, gua gak tega sih liat kimmy begini, jadi ikutan dongkol nih gue sama renal!

"Kimmy listen. please, do not in think the problem. You better now a break, " gue terus ngebujuk dia. Walaupun gak ada respon terus aja tuh mulut gue berkicau nyampe berbusah baru dia ikutin apa yang gue bilang tapi tetep dengan keadaan diem, gk ngomong apa-apa.

-

Kimmy pov

"Lo udah baikan kim? Lo gak usah masuk sekolah dulu deh, biar gua izinin entar. Lo istirahat aja dulu," raisa, kawan gue satu-satunya emang paling baik deh, pengertian sama gue the best lah. gue aja kadang suka liat dia lebih cocok jadi kakak gue bukan sekedar temen, kaya sekarang nih.

"Gak apa-apa kok bebs, gak usah lebay gitu. Semalem pan gue udah istirahat, udah cukup kok,"

Raisa diem aja terus tiba-tiba meluk gue dan langsung gue bales aja. Ahh, sahabat terbaik gue,..

-

Author pov

Akhirnya Kimmy dan Raisa memutuskan untuk segera berangkat ke sekolah, Setelah selesai bermelow-melowan di kostan tadi. Sekarang mereka memang tinggal bareng di kostan kimmy, karena raisa udah terlalu senang. Satu sekolah, sekelas, sebangku, sekalian aja serumah sekalian hemat menurut Raisa.

"Ras gue tanya banyak boleh?" Kata kimmy saat mereka baru saja masuk ke dalam kelas, raisa langsung melihat ke arah kimmy dengan pandangan yang penuh curiga,

"Tanya banyak?" raisa mengulang pertanyaan kimmy sambil ikutan duduk disebelah kimmy yang tadi sudah duduk lebih dulu,

"Iya gue mau tanya banyak, soal cowok-cowok yang kemarin,"

Hening

" Ahaha.. "

"is kok lu malah ketawa sih, " kata kimmy sedikit kesal,

"ada yang lo sir ya dari mereka nyet?"

"apaan sih lo, ya enggaklah!"

"udah ah si monyet ini, ngapain lo kepoin mereka. lo kan tau sendiri kelakuannya kemaren, banci semua"

"gak semua kok ras,"

"Hm?" Raisa menatap tajam ke arah kimmy,

"Jan liatin gue kek gitu! Bisa mati ntar gue, pan tatapan lo memikat banget beb, "

"njirr lu nyet! "

-

Tett

lah suara apaan tuh?

Eh suara bel istirahat toh,

"Makan apa yang enak ya ras?" tanya kimmy pada raisa saat mereka baru saja sampai di kantin, tetapi Raisa tidak menjawab, Raisa sedang memperhatikan seseorang? Atau sesuatu?

"Makan renal!"

"hah?"

"tuh liat tuh! " raisa berkata pada kimmy sambil jarinya menunjuk ke arah renal dan juga kelompok nya, mereka berada di meja paling?

Paling?
Paling?

Paling tengah-tengah.
biar jadi pusat perhatian gengs,

Kimmy hanya diam memperhatikan sekelompok cowok yang bicarakan oleh Raisa, ternyata yang diperhatikan malah ikut memperhatikan juga. Riando, renal, rizal, dan rio kompak melihat ke arah dua wanita yang saat ini sedang berdiri didekat pintu kantin.

Tak lama dua wanita ini sadar juga, lalu segera berjalan mencari tempat duduk untuk mereka makan yang paling teraman. Mereka duduk di meja paling ujung, paling jauh dri meja gengnya riando.

"Najong banget ih tuh cowok !"
Tangan kimmy mengepal, menandakan dia sedang menahan marah,

"Kim mereka jalan kesini! "
kata raisa pada kimmy dengan suara sepelan mungkin namun terdengar panik,

"kita gabung, boleh ya mba?" salah satu dari mereka membuka suara,

"Ternyata lo berdua manis juga kalau di lihat dari deket, " satunya langsung mengambil duduk tepat didepan Raisa,

"lo orang diem aja! Kita makan bareng. "

------------

A Crazy, love Boo !!Where stories live. Discover now