1. Royal Wedding

Mulai dari awal
                                    

Namun tidak dengan Soojung bila ia bisa ia ingin lari dari pernikahan terkutuk ini. Pernikahaan yang terjadi karena kerajaannya kalah dalam peperang melawan Silla. Bahkan kekasihnya Janggun (jendral) Kim Myungsoo yang menjadi pemimpin perang tersebut meninggal dalam peperang itu dengan luka panah yang menembus jantungnya.

Alangkah sedihnya Soojung waktu itu, mendengar kekasihnya gugur di medan perang padahal kekasihnya itu berjanji akan menikahinya setelah perang itu selesai. Perang memang selesai dengan kekalahan kerajaannya, Baekje.

Namun belum genap seminggu Soojung larut dalam kesedihannya, abeojinya (ayah) Raja Jung Jaehun memintanya. Tidak! Lebih tapatnya memaksanya untuk menikah dengan Kim Jongin, Raja dari kerajaan Silla. Raja yang dikenal pemberani, hebat, cerdik, rupawan dan sangat dicintai rakyatnya. Tapi dia tidak lebih dari seorang Raja licik yang ambisius menurut Soojung.

Karena sebelumnya Silla dan Baekje bersatu dalam perang melawan kerajaan Goguryeo. Hasilnya sangat memuaskan mereka menang telak dalam peperangan tersebut dan berhasil merebut wilayah di daerah Sungai Han yang dulunya dikuasai oleh Goguryeo sebagai kerajaan terbesar diantara tiga kerajaan lainnya.

Namun Raja Silla, Kim Jongin menghianati perjanjian antara dua kerajaan. Dengan bantuan dari Dinasti Tang dari Tiongkok, Silla balik menyerang Baekje dan mengekspansi Baekje di bawah kekuasaan Silla. Sungguh licik.

Rasanya Soojung ingin mati saja waktu itu, tapi mati pun ia tidak bisa karena Jongin mengancam akan menjadikan appa, omma, oppa dan unnienya budak kalau sampai ia menolak pernikahan itu. Raja yang sangat bengis, kejam dan ambisius hingga sampai mati pun Soojung berjanji akan membencinya. Membenci Kim Jongin.

Sekarang di sinilah Soojung, terjebak dalam situasi yang tidak pernah ia bayangkan seumur hidupnya. Ia yang duduk di sebuah kursi nyaman diantara orang-orang yang tertawa riang menyambut pernikahannya. Bahkan sang appa pun ikut larut dalam kegembiraan pernikahaan itu, sungguh mengelikan.

Mata Soojung beralih dari appanya, melirik Kim Jongin dengan ujung matanya. Namja itu, ia tertawa dengan gembira namun tetap berwibawa, menyaksikan pertunjukkan tari geommu (tari pedang) yang sedang berlangsung. Soojung sangat membenci tawa itu, tawa yang membuatnya menderita. Dan tiba-tiba saja Jongin menoleh ke arahnya. Menangkap basah Soojung yang sedang menatapnya dengan penuh kebencian.

Jongin tersenyum sekilas atau lebih tepatnya menyeringai pada Soojung tanpa memperdulikan kebencian yang terpancar jelas dari Soojung. Ia meraih tangan kanan Soojung yang tadi ada di pangkuan Soojung, mencium tangan halus terawat Soojung dengan hidung dan bibirnya, mengecapnya dengan sangat lembut.

Soojung melotot dengan sempurna mendapat sentuhan tak terduga dari suaminya, berani-beraninya Jongin melakukan itu. Ia berusaha menarik tangannya tapi tidak bisa karena Jongin menahannya.

"Aku tidak sabar menunggu malam pertama kita Ratuku." Kata Jongin pelan seperti bisikkan namun Soojung masih dapat mendengarnya dengan sangat jelas karena jarak mereka yang begitu dekat. Jongin mencondongkan tubuhnya pada Soojung ketika ia berbicara. Mungkin tidak ada yang mendengar ucapan Raja kurang ajar itu selain Soojung.

Kontan saja Soojung langsung memerah mendengarnya, seumur hidupnya tidak ada yang berani mengucapkan kata yang tidak sopan, kurang ajar dan vulgar seperti itu padanya. Semua orang menghormatinya karena ia putri Raja, mereka harus sopan bila berbicara padanya, begitu pun dengan Kim Myungsoo sekalipun namja itu adalah kekasihnya sendiri.

Soojung langsung menarik tangannya begitu cengkraman Jongin mengendur. Matanya menyorotkan amarah yang sangat pada Jongin. Jongin hanya tersenyum kecil dengan angkunya ia berpaling dari Soojung. Ia mengambil gelas porselen kecil di hadapannya, meminum sojunya dalam sekali tegukkan. Tidak terpengaruh sedikitpun oleh sikap Soojung padanya.

FORCEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang