Part 12

85 5 0
                                    

Aku sekarang sedang berada ditaman belakang rumah bersama Luke. Sebenarnya aku tidak ingin berada disini, karena disini terlalu dingin. Tetapi Luke tetap saja memaksaku hingga dia berhasil mengajakku keluar kamar hanya untuk berada di taman ini. Ketika aku sedang terduduk di ayunan, Luke memperhatikanku sejak tadi.

"Kau jelek kalau seperti itu" gumam Luke disaat kami sedang terdiam satu sama lain.

"Apa kau bilang !!" Teriakku

'Ugh, dia sungguh menyebalkan' batinku

"Kau sangat jelek." Ulangnya lagi sambil terkekeh.

Aku kembali terdiam setelah Luke berkata seperti itu kepadaku. Bukan karena aku marah, tapi aku sangat merindukan disaat-saat aku dan Luke sedang menjelek-jelekkan satu sama lain. Setelah itu membuat lelucon yang sama sekali tidak lucu. Bertengkar sehabis itu baikan, Seperti itulah kami.

"Nic" gumam Luke Dan aku masih terdiam.

"Nic !!" Teriak Luke lalu menggoncang-goncangkan badanku.

"what !!" Teriakku

"Kau marah. Ayolah Nic, aku hanya bercanda"

"Ehhm, i don't care"

"Huft, kenapa kau begitu sensitif ? Apa kau sedang..."

"Sedang apa !?" Potongku

"Sedangg ... ehm kau sedang halangan" ucap Luke sambil menaik-naikkan kedua alisnya.

"Ahaha.. kau anehh"

"Akuu -- anehh" gumam Luke tak percaya

"Ya kau aneh, kau pikir aku marah-marah karena sedang halangan" seruku dan aku lihat Luke sedang memainkan hpnya. "Jadi kalau kau sedang marah berarti kau juga sedang HALANGAN" ucapku lagi dengan menekankan kata halangan. Dan Luke pun berhenti memainkan hp lalu kembali melihatku.

"Enak saja kau bilang aku halangan"

"Kan kau sendiri tadi yang bilang, kalau.." ucapanku terpotong, karena Luke baru saja memasukkan daun kemulutku. Aku ulangi 'Luke memasukkan DAUN kemulutku'.

Arrgg

Cuih

Weekk

Iiww

Luke hanya tertawa terpingkal-pingkal karena sudah berhasil membuatku diam. Aku masih terus meludahkan daun yang masih ada di dalam mulutku. Ini sangatlah tidak enak, ya memang tidak enak apalagi ini daun.

"Shut up Luke !!" Gertakku. Tetapi Luke masih saja tetap tertawa dan tidak bisa berhenti. Disaat itulah aku punya ide yang cemerlang. Aku pun melihat sekitar dengan perlahan dan aku menemukan secarik kertas. Setelah itu kertas yang tadi aku gulung-gulung dan berbentuk bulat. Lalu aku masukkan kartas tadi kemulut Luke dan Luke pun terdiam.

"Yess,, akhirnya berhasil" pekikku

Aku bersiap-siap untuk kabur dari sini. Karena sebentar lagi Luke pasti akan mengejarku.

"Apa kau sedang balas dendam kepada ku, Nicki !!" Teriak Luke

'Eh eh.. wait wait.. Nicki, Nicki siapa ya ?'

"Wait !! Nicki, who Nicki ?"

"Ehm,, aku juga tidak tau siapa Nicki. Aku rasa itu panggilan barumu" ucap Luke dan mulai berjalan mendekatiku.

Aku yang sejak tadi melihat gerakgerik Luke tetap waspada. Karena bisa saja dia berpura-pura membuatku bingung setelah itu dia menangkapku. Aku terus berjalan mundur tanpa melihat kebelakang. Dan ketika aku lihat dibelakangku ada tembok yang menghalangiku untuk menjauh dari Luke.

DILEMMA >> Zayn MalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang