"Seburuk itukah?"

"Itu yang aku lihat. Sudah lebih baik sekarang kau jangan bersedih bayangkan saja kebahagiaan mu nanti."

"Baiklah. Terimakasih Alec." Alec tersenyum pada ku dan kembali keluar.

***

Pemberkatan di mulai. Pintu besar terbuka dan semua undangan berdiri melirik ke arah kami dan memberi salam hormat dengan membungkuk.

Aku berjalan di atas karpet merah seraya tangan ku menggandeng lengan Alec.

Aku gugup, ku eratkan gandengan tangan ku pada Alec. Alec yang tahu apa yang ku rasakan menepuk tangan ku pelan.

Senyum mengembang di wajah ku saat aku semakin dekat dengan Peter. Ia berdiri di atas pelataran pengantin dengan tuksedo dan celana juga sepatu putih. Rambutnya di tata dengan rapih. Semakin tampan.

Peter membalikan tubuhnya saat aku tiba di belakangnya. Tangannya menggandeng tangan ku lalu berbalik menghadap pendeta.

"Baiklah mari kita mulai pemberkatannya." Ucap sanga pendeta.

"Saudara-saudara sekalian di hari yang cerah ini kami berkumpul dalam acara mempersatukan dua insan di hadapan kami untuk menjadi sepasang suami istri. dengan di hadiri berkah dari tuhan tidak ada yang merasa keberatan dengan pernikahan ini. Pernikahan ini di dasari oleh cinta dan kesetiaan. Peter Erinque Victoria bersediakah kau menerima Alice Alexander sebagai istri mu dalam keadaan sehat,sakit,kaya dan miskin untuk selamanya?"

"Aku bersedia." Jawab Peter mantap.

"Alice Alexander bersediakah kau menerima Peter Erinque Victoria sebagai suami mu dalam keadaan sehat,sakit,kaya dan miskin untuk selamanya?"

"Aku bersedia." Jawab ku.

"Ku resmikan kalian sebagai pasangan suami istri." Peter memasangkan cincin di jari manis ku begitupun dengan ku. Setelah itu Peter mencium ku tepat di permukaan bibir ku.

Pemberkatan telah usai sekarang adalah saatnya untuk penobatan ku sebagai ratu dan Peter sebagai raja.

Tuhan apakah secepat ini?

Sebelum penobatan di mulai, para maid kerajaan membawa ku ke sebuah ruangan. ruangan ini sangat elegan.

"Ini pakaian anda nyonya." Maid yang ku lihat dari nametagnya bernama Eliza itu memberikan gaun berwarna gold-silver pada ku. Aku segera menggantinya.

Saat aku keluar pada maid yang mengantar ku tadi terlihat sibuk memilih alat make up yang akan di gunakan.

"Penampilan anda akan kami ubah sedikit elegan dari yang tadi. Silahkan duduk." Eliza menarik kursi rias dan aku mendudukinya.

"Eliza apakah harus aku mengganti pakaian seperti ini? Yang tadi sudah sangat cukup bagi ku."

"Nyonya harus terlihat lebih cantik dari yang tadi."

"Jangan panggil aku nyonya rasanya terlalu formal. Panggil aku Alice."

"Sangat tidak sopan bagi ku menyebut nama anda secara langsung."

"Kenapa?"

"Kau jelas adalah seorang istri dari calon raja."

"Baiklah, kalau begitu bolehkah aku memanggil mu Eliza saja?"

"Tentu saja. Suatu kehormatan bila kau memanggil nama ku secara langsung."

Selesai dengan ganti pakaian dan make up aku kembali ke luar untuk menemui yang lain. Ternyata Peter menunggu ku di luar ruangan ku.

"Kau siap untuk penobatan mu sebagai ratu?" Tanya Peter.

"Ya aku siap. Hanya saja ini membuat ku merasa berbeda."

"Tak apa. Kau akan terbiasa menjadi seorang bangsawan."

***

Pemberkatan di mulai. Aku duduk di atas kursi khusus bagi para bangsawan dan ini adalah singgasana ku bersama Peter.

"Setelah acara pemberkatan yang sangat hikmat tadi sekarang kita berada pada acara penobatan raja dan ratu kerajaan Victoria. Penobatan kita mulai. kerajaan Victoria sangat membutuhkan seorang raja dan ratu untuk memimpin rakyatnya. Pangeran Peter Erinque Victoria bersama istrinya Alice Alexander Victoria adalah orang terpilih untuk menjadi raja dan ratu kami. Oleh karena itu ku nobatkan Peter Erinque Victoria yang bijak sebagai raja dari kerajaan Victoria dan Alice Alexander Victoria yang lemah lembut sebagai ratu dari kerajaan Victoria." Ucap sang pemimpin kerajaan sebelumnya seraya meletakan mahkota raja dan ratu di atas kepala kami.

Hal itu di sertai tepuk tangan ramai dari para undangan.

Menjadi istri dan ratu sekarang adalah status ku.

_________________________

Hai guys...

Maaf ya klo cetitanya gj lg macet ide nih

Tapi jngn lupa voment ya ..

Alice Alexander [Book 2]Where stories live. Discover now