#3

11.3K 1.1K 13
                                    

Yeri menerobos pandangannya kearah kelas 11-5 dari arah luar jendela. Sedari tadi matanya terus menjelajahi seisi ruangan tersebut dari luar kelas itu. Tujuan Yeri adalah siapa lagi kalau bukan Jungkook. Ia berniat menagih hutang nya soal pelajaran fisika yang sempat tertunda kemarin. Jadi, Yeri berniat menagihnya sekarang.

Nihil. Jungkook tidak ada di dalam kelas itu. Padahal, proses pembelajaran sedang berlangsung saat itu juga. Jangan tanya kenapa Yeri berada di luar kelas sekarang. Ini semua berkat pelajaran olahraga, yang memang proses pembelajarannya selalu berada di luar kelas. Disaat seperti inilah, Yeri mencari kesempatan agar ia bisa bertemu dengan Jungkook dan menagih hutang nya pada makhluk jenius tapi aneh itu.

"Jungkook!" seru Yeri saat matanya berhasil menemukan Jungkook yang tengah berjalan di koridor, hendak menuju kelasnya.

Jungkook menatap gadis itu bingung. "Apa yang kau lakukan?"

Yeri menyengir lebar. "Aku mencarimu."

Jungkook mendengus. "Apa lagi?"

"Tentu saja aku mau menagih hutangmu padaku!" serunya semangat.

Jungkook melongo. "Apa? hutang?"

"Benar! Kau kan kemarin tidak mengajariku. Jadi, aku akan menagihnya hari ini." ujar Yeri sambil terkekeh pelan.

Jungkook menatap Yeri datar. "Hanya itu kan? kalau begitㅡ"

"Aniyo. Ada lagi yang ingin aku bicarakan padamu."

"Cepat katakan. Jangan membuang waktu pentingku hanya untuk hal yang tidak penting."

Yeri langsung membulatkan matanya. Gadis itu mendengus pelan. "Ini penting, Jeon! Penting bagi nilaiku!"

"Hanya penting bagi dirimu. Tidak untuk diriku."

Setelah itu, Jungkook pun segera pergi dari hadapan Yeri dan meninggalkan gadis itu yang masih melongo di tempatnya. Yeri menatap Jungkook dengan pasrah.

Yeri pun berjalan menuju lapangan, tepatnya kearah barisan murid perempuan. Rupanya sudah ada Shannon disana.

"Mengapa mukamu lesu begitu?" tanya Shannon.

Yeri mengerucutkan bibirnya. "Aniyo."

"Sudah, jangan pikirkan nilaimu. Masih ada park songsaem yang mengajarkanmu. Tenang saja, and enjoy your life girl." ujar Shannon dengan bahasa inggrisnya yang fasih.

Yeri tersenyum. "Terima kasih, Shan."

"Anytime. Jangan pikirkan nilai fisika. Pikirkan saja Jeon Jungkook mu itu. HAHAHAHA."

Yeri langsung melirik Shannon dengan tajam. "Shan. Kau mau perang lagi dengan ku, huh?! "

-------

"Ya! Aku heran padamu, wajahmu lumayan, pintar. Tapi kenapa kau selalu menolak gadis-gadis yang menyukaimu sih?" begitu kata Jimin saat Jungkook sedang sibuk membaca komik dihadapannya.

Jungkook melirik Jimin dengan malas. "Mereka mengganggu."

Jimin melongo mendengar ucapan sahabatnya itu. "Demi planet Saturnus! Hanya karena itu?"

"Apa salahnya?"

Jimin mendecak. "Tentu saja salah, bodoh! Kau ini, lagi pula gadis-gadis yang menembakmu juga lumayan. Kenapa tidak diterima saja?"

"Cih, player. Lebih baik kau saja yang terima mereka."

"Ya! Aku bukan player! "

Lost StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang