#6 - Wedding Dress

6K 608 16
                                    

I am crazy.

In your charm.

Your body, your pretty face, your smooth skin, the shape of the shoulders and arms, waist.

All. and I'm crazy.

This was not like me.

Whether an "awe" would be a good start?

*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

Sehun dan Jieun memasuki sebuah butik mewah di tengah kota Seoul. Jieun memutuskan ikut bersama Sehun. Karna kalau tidak, entah bagaimana reaksi bibinya.

Benar yang dikatakan Sehun, tadinya Jieun tak percaya bahwa bibinya juga ada, namun setelah melihat bibinya sedang duduk santai sambil membaca sebuah majalah, ia tak menyesal pergi bersama Sehun, setidaknya ia tak membuat bibinya kesal.

Namun, saat posisi Jieun sudah dekat dengan bibinya, ia baru menyadari bahwa bibinya tak sendirian, bibinya bersama seorang gadis, yang sangat Jieun kenal. Yuri.

Jieun mempercepat langkahnya, mendahului Sehun dibelakang.

"Yuri!!"

Yang dipanggil Jieun menoleh, pandangannya beralih dari handphonenya ke arah Jieun yang berdiri tepat disampingnya.

"Yak! Jieun-ah kau selalu mengagetkanku."

"Kenapa kau disini?"

"Aku diajak bibi."

"Bibi?"

"Bibi sudah mengira bahwa kau dan Sehun pasti akan telat, jadi bibi mengajak Yuri untuk menemani bibi."

"Iya, lagipula kau ini!! Ingin menikah tak memberitahuku, teman macam apa kau ini."

"Aku hanya menunggu waktu yang tepat."

"Terserah. Dan aku cukup kecewa karna yg memberitahuku bukan dirimu langsung."

"Tak ada bedanya."

"Mana calon suamimu?"

Yuri berkata dengan dagunya yang terangkat, seolah menantang dan mengintimidasi Jieun. Jieun melirik Sehun yang berada satu meter di sampingnya. Yuri pun mengikuti arah pandang Jieun. Lalu dilihatnya pria tampan dengan setelah kemeja putih dan celana hitam, seperti biasa tangannya selalu masuk ke dalam saku celana.

Yuri memperhatikan Sehun dari ujung rambut sampai ujung sepatu, lalu berbisik pada Jieun.

"Dia sempurna."

Jieun refleks menjauhkan wajahnya dari Yuri, tak habis fikir. Baru pertama bertemu, Yuri langsung berkata bahwa Sehun sempurna, tak tahu saja dia bagaimana sifat Sehun, setelah ini mungkin Yuri akan menarik kata-katanya. Namun, ada perasaan aneh yang melingkari diri jieun tepat setelah Yuri berbisik ditelinganya, membuat sensasi yang berbeda dari kata 'Dia sempurna'.

"Tak ada yang sempurna di dunia ini."

"Setidaknya dia mendekati."

Sementara Jieun dan Yuri berbisik-bisik tidak jelas, bibi Jieun sudah menarik Sehun menjauh, menyadari hal itu Jieun dan Yuri mengikuti arah bibinya.

"Kalian tunggu disini saja."

Bibi Jieun menahan Jieun dan Yuri agar menunggu dan tak perlu mengikutinya. Jieun dan Yuri hanya menurut, sementara Bibi Jieun kembali melangkah menyusul Sehun dan seorang pegawai butik yang telah memasuki sebuah ruangan.

My Life With Dr. Oh [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang