Okay

4.5K 381 70
                                    


Gadis manis berbaring dipangkuan...

Kumainkan rambutnya yang halus dan panjang...

Wajahnya berpaling padaku dan tersenyum begitu menawan...

Aku terhenyak dan terpesona...

Dengan nada manja kau memanggilku "Onii chan."

Hatiku bergetar dan tak sanggupku menahan...

Ingin kurengkuh tubuhmu yang mungil dengan penuh perasaan...

Namun apa daya mentari telah bersinar terang...

Jika tidak sekarang aku akan bangun kesiangan...

Sialan.


When I Open the Door

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Rated : T

Genre : ComRom

Warning : AU, OOC, Typos, genderswitch, gaje, romance abal, humor gagal, dll

Monggo~

Aku sudah siap dengan pakaianku. Kemeja hitam dengan vest putih dan celana fabric sewarna kemejaku. Rambutku sudah rapi dengan poni panjang yang kubiarkan tergerai menutupi separuh wajahku.

Beberapa lembar pancake sudah siap terhidang diatas meja makan namun putri pirangku belum juga datang. Apa dia berniat terlambat?

"Naruto bangunlah! Kau mau terlambat sekolah!" aku berteriak didepan pintu kamarnya. Sebelum kuketuk untuk ketiga kali pintu itu terbuka dan sesosok makhluk manis berseragam biru tua dengan rok lipit pendek motif kotak kotak hitam menampakkan dirinya.

Masih pagi Sasuke, masih terlalu pagi...


"Aku sudah siap." jawabnya riang. Tak lupa senyum lebar yang  memeriahkan penampilannya sebagai murid SMA.


Pagi yang indah, hn.

"Kita sarapan." kataku dingin. Naruto sudah kembali ceria setelah aku berhasil membuatnya menangis semalam. Jika kuingat kembali pertengkaran itu benar benar tidak penting dan begitu memalukan. Oke, aku tak mau ingat lagi kata kata nista itu.

Naruto melahap sarapannya dengan tenang dan sesekali tersenyum kearahku. Aku benci ini.

Tak baik, sangat tidak baik untuk jantungku yang masih sehat.

"Oya, aku belum tahu dimana nii chan bekerja. Apa Suke nii bekerja ditempat yang sama dengan Itachi nii?"

Suke nii? Apa itu panggilan kesayangan. Wow.

Suke nii...

Suke nii..

Manis juga..

SUKE NII~

"Nii chan?"

Aku berdeham kecil, bisa bisanya aku girang sendiri. Untung hanya dalam hati.

When I Open The DoorWhere stories live. Discover now