Aku mengelap kaca berembun dengan tangan kananku. Tampaklah seorang pemuda berparas tegas, dengan tatapan tajam dan surai raven basah yang masih meneteskan air serta handuk putih yang mengalung dilehernya. Pemuda itu menyisir rambutnya kebelakang dengan jari jari tangan kirinya dan menampakkan seringai yang membuatnya terlihat semakin tampan..
.
Kau tahu siapa dia?
.
.
Ya, dia adalah aku.
When I Open The Door
Desclaimer : Masashi Kishimoto
Rated : T
Genre : ComRom
Warning : AU, Typo, OOC, Genderswitch, Fem!Naru, humor abal, romens gagal, dll
Douzo~♥
Aku baru saja selesai berendam dengan air hangat beraroma mint yang membuatku merasa lebih rileks.
Kulilitkan handuk putih melindungi bagian pinggang hingga atas lututku. Tak akan kubiarkan siapapun melihat bagian paling privasi milikku.
Milikku, masa depanku yang berharga.
Beberapa jam yang lalu seekor kucing hampir saja mengahabisi nyawa seekor burung dengan menendangnya sekuat tenaga. Beruntung, burung beserta telurnya masih bisa bertahan dan masa depan Uchiha Sasuke pun terselamatkan!
Aku bersumpah, tak akan kubiarkan kucing itu hidup dengan tenang...
Tidak jika kau masih tinggal dibawah atap rumahku, dobe chan~
Sudah cukup lama aku berada di kamar mandi. Aku pun memutuskan untuk kembali ke kamarku dan memakai pakaian sebelum tubuhku kedinginan.
Kubuka pintu kamar mandiku dan sesosok gadis bermata biru dengan menenteng pakaian dan handuk berdiri dihadapanku. Dia menatapku! Dari ujung kepala bertahtakan surai raven yang menutupi sebagian wajahku. Iris safirnya mengikuti jejak tetesan air yang menuruni leher jenjangku, meluncur pelan pada dada bidangku, menjelajah lekukan lekukan perut six-pack-ku dan bulir itu berakhir di tepi handuk putihku yang menyerap setiap titik basah pada permukaan kulit putih bersihku.
Biar kutebak, otaknya sedang bekerja keras menghasilkan halusinasi pada alam bawah sadarnya dan berpotensi menimbulkan rangsangan rangsangan yang tersamar oleh rasa ketertarikan terhadap objek pengamatan.
Dalam situasi normal seorang gadis akan berteriak ketika melihat tubuh lawan jenisnya yang nyaris bertelanjang. Begitu pula dengan Naruto. Lihat, matanya membesar. Mulutnya terbuka dan sesaat lagi dia pasti akan-
"Kecil."
A-apa?
"Punya Itachi nii lebih besar."
Ugh...!
"Permisi nii chan, kau menghalangi jalanku."
.
.
.
Krak!
.
.
Ada yang remuk.
Here,
Right in my kokoro.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Open The Door
FanfictionKetika kubuka pintu apartemenku pagi itu, aku menemukan sepasang mata biru bulat mentapku dengan binar binar modusnya. "Mohon bantuannya, onii chan." Kucing baru? Hn, boleh juga... SASUFEMNARU! DLDR :P