THE UNTOUCHED DEVIL Part 6

11.7K 650 106
                                    

[Maaf bila ada banyak kesalahan dalam pengetikan ya...]

Eliza, penyihir yang menjadi budak Aaron, terkejut bukan main saat Aaron muncul dengan tiba-tiba di dalam rumah tempat persembunyiannya. Ditambah lagi dengan ekspresi wajah yang terbilang bengis dan menakutkan. Tatapan matanya seolah memperingatkan siapa pun untuk tidak mencari gara-gara dengannya. Eliza secara insting berlindung di balik mejanya, tempat berbagai gambar dan barang-barang untuk keperluan sihirnya tergeletak. Ia berharap bukan dirinya yang akan menerima kemarahan Aaron karena sampai sekarang ia belum mengalami kemajuan apapun dalam pencariannya terkait siapa yang ingin membunuh Annabelle.


"Apa ada yang salah? Kenapa kau tiba-tiba muncul di sini?" tanya Eliza dengan ketenangan yang sama sekali tak ia rasakan.


"Aku ingin informasi!" kata Aaron dengan suara setajam lecutan cemeti. "Aku sudah bosan menjadi pihak yang tidak tau apa-apa!"


"Tapi aku memang belum bisa menemukan petunjuk apapun mengenai orang-orang yang ingin membunuh wanita manusiamu itu," kata Eliza. "Aku sudah mencoba melacak jejak mereka dari azimat yang kau berikan padaku, akan tetapi kekuatan sihirnya semakin samar. Aku hanya dapat menyimpulkan kalau itu adalah sihir kegelapan. Kau menginginkan keajaiban dan kita sama-sama tau aku tidak bisa memberikannya," lanjutnya selogis mungkin.


"Aku tak peduli cara apa yang kau gunakan selama kau memberiku petunjuk! Aku ingin segera membereskan mereka dan menyingkirkan gangguan dalam hidupku!" geram Aaron. Ia berjalan mondar-mandir dalam ruangan itu seperti harimau dalam kandang. Kegusarannya terpancar dengan sangat jelas. "Ada berapa orang sebenarnya yang menginginkan wanita sialan itu?!"


Eliza kasihan pada wanita yang Aaron maksud. Dan dari kesan pertamanya terhadap Annabelle, wanita itu sudah pasti berhati lembut dan sangat mudah terluka. Pasti rasanya sangat berat bagaikan di neraka karena harus menghadapi temperamen Aaron yang keras. Belum lagi wanita itu tidak tau dirinya berurusan dengan salah satu iblis paling berbahaya di dunia iblis. Jika dia tau, pastinya saat ini wanita itu sudah mati atau menjadi gila.


"Aku yakin cepat atau lambat pasti akan mengincar wanita itu lagi," kata Eliza mencoba menenangkan.


"Aku tak bisa menunggu hingga mereka menyerang lebih dulu!" bentak Aaron sambil mengirimkan tatapan marah pada Eliza. "Sebelum hal itu terjadi, bisa-bisaku rumahku lebih dulu rata dengan tanah!" gerutunya.


"Kenapa begitu" tanya Eliza. "Dia kan wanita yang manis," lanjutnya.


Aaron langsung menyergapnya dengan pelototan. "Manis?! Kau sebut dia manis?! Menghancurkan barang-barang langkaku kau sebut manis?! Merusak tamanku kau sebut manis?! Terlebih lagi ia selalu dikelili binatang! Hari ini dia bahkan memungut kucing liar, padahal sebelumnya dia sudah memungut seekor serigala!!!" teriaknya.


Eliza mengernyit saat menerima semprotan emosi Aaron itu. Ia mencoba membayangkan seorang wanita melakukan semua hal yang menurut Aaron adalah kejahatan kelas berat itu. "Kurasa tindakannya itu tidak sepenuhnya benar, tapi juga tidak salah. Kalau aku jadi dia, aku pasti ingin melakukan sesuatu untuk menyibukkan diriku," katanya.


Sepertinya itu bukan respon yang Aaron harapkan karena pria itu menggeram sebagai balasannya.


"Temukan saja petunjuk baru, Eliza, atau aku akan mengumpankanmu pada iblis-iblis liar di luar sana," gerutu Aaron.


"Aku melakukan semampuku, Aaron. Azimat bukanlah barang personal. Jika ingin lebih tepat, lebih baik kau bawakan aku anggota tubuh mereka atau apa yang selalu mereka gunakan," kata Eliza.


Aaron menahan rasa frustasinya. Permintaan Eliza jelas mustahil karena ia sudah meratakan orang-orang yang mengincar Annabelle dengan tanah. Jadi, ia hanya menggeram. "Sebaiknya kau berharap mereka akan segera muncul, dengan begitu akan kubawakan kau seluruh organ tubuh mereka!"

THE UNTOUCHED DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang