Im going Crazy

9.9K 623 59
                                    

Liat mulmed deh. Itu daftar castnya ;)






Kecerdasannya adalah warisan ayahnya, ketampanannya adalah cerminan dari ibunya, dan kebijaksanaannya adalah lambang kejayaan dimasa itu.

----------

Izika menepuk kemudi stirnya kesal, bibirnya gemerutuk dan wajahnya memerah karna malu.

Bagaimana tidak, kejadian tadi pagi benar benar membuat urat malunya putus didepan wajah ayah angkatnya.

Flashback

" Izika bangun, aku sudah datang." Suara seseorang yang duduk di sisi tempat tidurnya.
Dan betapa bodohnya ia saat baru membuka mata masih sempat melihat sosok sang pangeran pujaan didepannya

" Benarkah ini nyata?". Ucapnya gagap. Pangeran itu tersenyum lalu mengangguk diangannya.

" Huaa kau benar benar datang, ya tuhaaaannn." Teriak Izika lalu langsung memeluknya hangat. Aroma casual yang menguar dari tubuh kekarnya benar benar nyata.

" Apa kau begitu mengharapkan aku? Ucapnya ditelinga Izika membuatnya meremang

" Sangat. Exsa!". Senyum Izika

Namun...

" Exsa? Exsa siapa Izika?".

DEG

TWING

Izika langsung melepas pelukannya dan berkali kali mengerjabkan matanya meyakinkan wajah sosok didepannya.

Matanya, hidungnya, bibirnya dan.. Wajahnya..

Wajah izika langsung berubah ungu.

" Daddy?". Tanyanya linglung. Ayah angkatnya tertawa terbahak bahak

" Kau kenapa Izika? Siapa itu Exsa??".

*****

Ya tuhan.. moment tadi benar benar membuatnya malu.

" Izikaaa... apa sih yang ada diotakmu, haduuuhh tuhan aku meminta pangeran padamu bukan gila." Teriak Izika kesal didalam mobilnya. Beberapa saat kemudian gadis itu menidurkan wajahnya di bangku stir.

Izika tidak melihat saat seorang pemuda tersenyum didepan muka mobilnya lalu menghilang beberapa saat kemudian.

Saat itulah baru gadis itu mengangkat wajahnya frustasi

" Sampai kapan aku akan segila ini." Ucapnya galau lalu menyalakan mesin mobilnya kembali. Hari ini ada kelas mata kuliah yang harus dia hadiri di kampusnya.

***


Another story

" Kemeja, celana, jubah dan ..." keningnya mengernyit melihat barang barang yang disiapkan didepannya.

Dia kembali mendengus memejamkan matanya kesal

Kecerdasannya adalah warisan ayahnya, ketampanannya adalah pancaran dari ibunya dan kebijaksanaannya adalah lambang kejayaan dimasa itu.

Benarkah?

Pemuda itu melepaskan handuk basah yang meliliti punggungnya. Langkah tegapnya menyusuri lantai kaca menuju kejendela besar menatap hamparan sinar matahari yang menyilaukan mata biru rubinya yang terang, kulit putih basahnya kemerahan disapu angin. Bahu kekar dan dada bidangnya menambah keelokan fisik darinya.
Perlahan dia menghirup aroma mawar yang mulai mekar dari hidung mancungnya.

I lOVE YOU ( Another Love Story )Where stories live. Discover now