# 1

38.7K 1.8K 25
                                    

Gadis berambut panjang berwarna cokelat itu berjalan dengan langkah gontai menuju kelasnya. Namanya Kim Yeriㅡmurid kelas 11 yang kini bersekolah di Daegu Art School.

Hari ini, Yeri memang tampak kurang bersemangat. Wajar saja, anak ini memang tipe orang yang agak pemalas. Maksudnya, bukan pemalas dan dia tidak pintar. Otaknya bahkan termasuk otak yang cukup encer di semua pelajaran, kecuali fisika. Ia membenci pelajaran itu. Nilai ulangan fisika Yeri memang selalu dibawah rata-rata. Ia sendiri tidak tahu, bagaimana ia bisa mengatasi nilai fisika nya agar tidak jelek lagi.

Yeri menaruh tas biru dongkernya diatas meja. Ia menarik kursi kemudian mendudukinya.

Yeri meraih ponsel dan earphone yang sedari ia simpan di saku jaket miliknya. Setelah itu, ia memasangkan earphone ke kedua kupingnya dan mulai memutar lagu-lagu favorit yang ada di playlist nya.

Saking sibuknya mendengarkan lagu, Yeri bahkan tidak sadar saat Shannonㅡteman sebangku sekaligus sahabatnyaㅡitu memanggil namanya sampai beberapa kali.

"Yeri."

"Yeri!"

"Kim Yeri!"

Yeri tidak menggubris. Mungkin, volume lagu yang ia dengarkan cukup besar sehingga ia tidak mendengar Shannon memanggil namanya.

Shannon mendelik kesal. Ia pun menepuk pundak Yeri dengan cukup keras. "Yeri!"

Akhirnya, Yeri menoleh dengan ekspresi agak kesal juga, karena aktivitasnya diganggu oleh Shannon. "Kau menggangguku, Shannon."

"Kau juga yang salah. Aku bahkan sudah memanggil namamu beberapa kali." cibir Shannon sambil duduk di sebelah Yeri.

Yeri tidak menggubris. Ia lebih memilih untuk mengedarkan pandangannya kearah jendela, tepatnya kearah lapangan.

"Hari ini kau akan ke studio lagi?" tanya Shannon.

Yeri pun melirik, kemudian mengangguk pelan. "Aku akan berlatih disana. Kau mau ikut?"

Shannon berpikir sebentar. "Sepertinya tidak. Aku ada urusan hari ini."

"Hmm begitu. Baiklah, aku sendiri saja."

Tak lama, Mr.Park memasuki kelas. Yeri dan Shannon langsung tergesa-gesa merapikan meja mereka, dan membenarkan posisi duduk mereka.

"Hari ini, saya akan membagikan ulangan fisika kalian." ucap Mr.Park to the point.

Seketika Yeri langsung menegang. Ia tahu, ia memang lemah di pelajaran ini. Bagaimana jika nilainya jelek lagi seperti kemarin? atau kali ini lebih jelek dari yang sebelumnya?

Bisa-bisa eomma memarahiku lagi, huh.

Shannonㅡyang menyadari kelemahan sahabatnyaㅡitu langsung melirik. "Kau pasti sedang memikirkan bagaimana nilaimu, kan?"

Yeri hanya mendengus. "Bagaimana kalau kali ini lebih jelek dari sebelumnya? kau tahu kan, ibu ku paling tidak suka jika ada nilaiku yang dibawah rata-rata." ucap Yeri setengah berbisik.

Shannon berpikir keras. Sebenarnya, sudah daridulu ia ingin membantu sahabatnya yang kurang pintar di pelajaran ini. Namun, sampai sekarang ia juga belum menemukan solusinya.

"Shannon William."

Shannon pun berjalan menuju meja gurunya, lalu kembali dan membawa kertas putih di tangannya.

"Berapa nilaimu?" tanya Yeri, begitu melihat Shannon sudah kembali.

"Delapan. Tidak begitu buruk." ujarnya sambil melipat kertas ulangan itu dan menyakukan ke saku seragamnya.

Lost StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang