"Apa kau akan menjaganya?" Eros bertanya pelan, saat ini laki-laki itu tidak seperti laki-laki yang memiliki aroogant yang begitu besar.

Jacob mendengus " Pertanyaan seperti apa itu, bahkan nyawa ku pun akan ku berikan untuknya."Jawab Jacob tajam.

"Aku akan menyerah"

Seketika itu Jacob melihat Eros dengan alis terangkat. Eros balik menatap Jacob ada pandangan kesakitan disana.

"Selama ini aku selalu membencimu, selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik darimu, mencoba mencari perhatian orangtua kita. Tapi selalu gagal karena mama tak pernah melihatku. Aku selalu mendengarnya menangis setiap malam saat berbulan-bulan setelah kepergianmu. Itu membuatku marah! Karena dia hanya memikirkan mu dan tidak memikirkanku yang menginginkannya memberi kasih sayangnya padaku"

Eros menarik nafasnya pelan, tak mmepedulikan geraman disampingnya.

"Tapi disaat yang sama aku selalu merasa menjadi orang paling berdosa karena membuat orang disekitarku merasa sakit. Kau mendapatkan segalanya cinta, kasih dan semua kebahagiaan. Tapi.."

Jacob baru saja akan memotong, tapi melihat tatapan peringatan Eros bahwa laki-laki atau 'adiknya' itu belum selesai berbicara.

"Dan aku semakin membenci saat tau seoarang gadis yang aku pikir akan menjadi masa depanku, menjadi pasangan jiwamu. Itu membuatku marah benar-benar marah. Mempertanyakan takdir yang tidak memihakku. Saat itu aku mencoba untuk memperburuk semuanya , mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku walaupun itu harus menentang takdir yang ada. Tapi itu semua membuatku lupa bahwa aku tak bisa menentang takdir."

"Aku tak bisa merusak lukisan yang telah tuhan buat, aku tak bisa menambah cat atau mengahapus lukisan itu. Aku harus menerima semuanya. Termasuk menerima bahwa Al tidak akan bersama denganku"

"Memang seharusnya begitu" Jacob menyeletuk, Eros menatap tajam Jacob, tidak taukah laki-laki ini bahwa butuh pengorbanan besar mengatakan semua yang ada dihatinya.

"Bagaimana bisa Al mencintaimu?" Eros mengelengkan kepalanya, jelas dari sisi manapun dia jauh lebih baik untuk Al.

"Kau akan mendapatkan pasangan mu sendiri" Tiba-tiba Jacob berseru pelan, Eros melihat kearah Jacob.

"Aku seoarang demon" Eros menunduk pelan, hanya Al satu-satunya gadis yang tak takut padanya.

"Ya tapi seoarang yang mencintaimu akan tau bagaimana menyikapimu" Jacob menajwab enteng. Jelas terlihat disini masalahnya. Eros seoarang demon, iblis dia tak bisa sembarangan memilih takdirnya, hanya gadis yang hebat yang bisa mencairkan hati seoarang iblis. Dan dapat dipastikan siapapun yang menjadi pasangan Demon adalah gadis yang beruntung. Karena bagi makhluk immortal itu adalah luar biasa. Menjadi pasangan iblis harus tau cara menjinakkan iblis itu.

"Aku tau, sudah saatnya aku harus mencari pengganti Al, mungkin aku akan mencari gadis yang sama seperti Al" Eros bergumam pelan.

" Kenapa harus yang sama jika kau bisa mendapatkan yang lebih baik"

Tiba-tiba sebuah suara menyentakkan kedua lelaki itu, serentak mereka berdua menoleh kebelakang, Eros tersenyum lebar, Jacob cemberut berat. Dan langsung tergesa-gesa mengahampiri Al.

"Apa yang kau gunakan Al, kenapa kau menggunakan celana pendek mu ganti bajumu." Jacob beseru garang, Al mengangkat bahunya bosan. Dan langsung berjalan karah Eros tak mempedulikan Jacob yang menatapnya garang.

"Aku ingin bicara dengan El" Al berseru senang, tapi tiba-tiba cemberut melihat Jacob yang langsung menggelengkan kepalanya tegas.

"Tidak aku tidak mau. Bagaimana jika terjadi apa-apa denganmu"

mineNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ