5

2.4K 201 15
                                    

Hanbin mengernyitkan dahi, tidak terlalu mengerti dengan apa yang dikatan oleh Hayoon.

Sedangkan gadis itu hanya tersenyum kearahnya, namun gagal.

Ekspresi Hayoon tidak bisa diartikan oleh Hanbin.

"Apa maksudmu?" Tanya Hanbin.

Hayoon mencubit kedua pipi Hanbin, iya menariknya pelan hingga pipinya kelihatan sedikit melar
"Akan kuberi tau nanti, itu rahasia," gadis itu terkekeh melihat ekspresi wajah Hanbin yang sangat lucu tersebut.

Hanbin dengan lembut menyingkirkan tangan gadis itu dari wajahnya "Hei, sakit tau!" Hanbin mengusap-usap kedua pipinya, sedangkan Hayoon masih saja terkekeh melihat Hanbin yang masih saja lucu baginya.

"Baiklah, sekarang aku mau dengar sesuatu tentang kita dulu, kalau saja aku ingat sesuatu," ucap Hanbin.

Hayoon menganggukkan kepalanya pelan "Baik, kalau itu mau mu, akan aku ceritakan"
Gadis itu pun memulai ceritanya, Hanbin menyimaknya sembari tersenyum menatap gadis itu.

Hanbin tak menyangka gadis itu menceritakan segalanya secara rinci, sesekali ia tertawa mendengar cerita gadis itu. Dan saat itu juga ia berpikir

'tidak salah dulu aku jatuh hati padanya'

--------

Hanbin bersenandung senang ketika memasukkan beberapa buku catatannya ke dalam tas ransel berwarna hitam miliknya, sedari tadi ia senyum-senyum terus, membuat Bobby yang duduk tepat di sebrang mejanya merasa bingung dengan kondisi sahabatnya tersebut.

"Hanbin ah," panggil Bobby, Hanbin segera menoleh "ya?" Bobby menatapnya serius, ia memicingkan matanya hingga matanya yang kecil itu tinggal segaris dan hampir menghilang. "Kau sakit? Atau bagaimana?" Hanbin tertawa lepas mendengar ucapan Bobby.
"Hahaha, kau aneh hari ini Bobby ya, kenapa tiba-tiba bicara begitu?" ucap Hanbin sambil pergi meninggalkan bangkunya menuju keluar kelas.

Bobby mengerutkan dahinya.
"Bukannya dia yang gila ya? Hanbin ah tunggu aku!!" Bobby segera pergi meninggalkan tempat duduknya menyusul Hanbin yang sudah pergi duluan, Setelah ia berhasil meraih Hanbin ia melakukan kebiasaanya-selalu merangkul bahu Hanbin bila bertemu dengannya.

Hanbin dan Bobby duduk santai di kantin yang hari ini tidak terlalu ramai, entah kemana semut-semut yang selalu penuh memadati kantin tersebut. Lama-lama Bobby merasa bosan duduk berhadapan dengan Hanbin.

Pasalnya Hanbin tak menatapnya sekalipun dan hanya fokus kepada handphonennya dan sesekali terkikik tidak jelas.

"Hanbin ah, kau lupa ada aku disini?" ucap Bobby dengan nada malas. Hanbin mengangkat sedikit kepalanya namun matanya masih tertuju pada Handphonenya.

"Padahal mau kuberi tau sesuatu yang keren" ucap Bobby lalu menyedot kembali choco shake-nya.
"Apa?" Tanya Hanbin, kini ia menatap Bobby sepenuhnya, handphonennya tergeletak diatas meja. Bobby menarik sebelah bibirnya, ia masih mempertahankan tatapan kosong nan misterius tersebut.

"Kau tau kan seminggu lagi pementasan?" ucap Bobby, Hanbin tertunduk lesu, matanya yang awalnya berbinar kini telah redup
"Aku kira ada sesuatu yang menakjubkan," ucap Hanbin kecewa.
"Memang ada yang menakjubkan,"
"Apa itu?" Tanya Hanbin.
"Akan ada pesta dansa di hari pemenatsan itu," ucap Bobby semangat.
Mata Hanbin membulat, bibirnya terukir senyuman yang begitu lebar
"benarkah itu?!" Bobby mengangguk.

Mereka berdua bersorak penuh kemanangan, membuat semua pasang mata mengawasi mereka, menyadari hal itu mereka segera menghentikannyaㅡkarena cukup memalukan.

Bip!
Handphone Hanbin berbunyi, dengan segera ia mengeceknya.

'Kau dimana? Aku menunggumu'

Strangerㅡhanbın [Private]✔Where stories live. Discover now