Embrace The Chord Part 15

115K 7.5K 169
                                    

Rachel duduk di cafetaria kantin sambil menyesap kopinya, jemarinya bergetar dan perasaannya bergemuruh. Ekspresi sedih Jason tadi benar-benar tak terlupakan, sarat dengan kesedihan hingga Rachel tidak berani mendekati lelaki itu dan memilih melarikan diri ke lantai bawah, menyesap kopi untuk menenangkan dirinya.  

Ponselnya berbunyi, dan dia melihat nama Calvin di sana. Calvin.... Rachel hampir-hampir melupakan Calvin, bukan karena perasaannya mulai pudar tetapi karena setelah insiden itu Calvin benar-benar menghilang dari kehidupannya, seolah-olah lelaki itu menghindari Rachel.  

Hal itu membuat Rachel bertanya-tanya.

Kenapa Calvin menghindarinya? Apakah karena lelaki itu marah kepadanya? Karena dia mengira - setelah melihat Jason dan Rachel berciuman - bahwa Jason dan Rachel menjalin hubungan cinta? Calvin sudah jelas-jelas menunjukkan ketidak setujuannya akan hubungan Rachel dengan Jason, lelaki itu memang menghormati dan mengagumi Jason dari permainan biolanya, tetapi Calvin mencemaskan reputasi Jason sebagai penghancur perempuan.  

Seandainya saja Rachel bisa mengungkapkan kepada Calvin bahwa hubungannya dengan Jason hanyalah sandiwara, mungkin dia bisa menghilangkan kecemasan Calvin... sayangnya dia tidak bisa melakukannya.  

"Rachel?" Suara Calvin terdengar di sana, memanggil-manggil Rachel yang masih melamun dan membuat Rachel mengerjapkan kedua matanya.  

"Iya Calvin? Kau di mana saja? Rasanya sudah lama sekali kita tidak bicara." Rachel merindukan Calvin tentu saja.  

Calvin berdehem, "Aku... aku tidak mau mengganggumu dengan Jason, dia kan sedang dalam masa pemulihan. Lagipula aku sedang intens menghabiskan waktuku bersama Anna..."  

Anna. Hampir saja Rachel melupakan keberadaan perempuan itu. Terakhir, Calvin mengatakan bahwa dia sudah menyatakan cintanya kepada Anna dan Anna membalas perasaannya. Mereka berdua sekarang adalah sepasang kekasih... Anna yang memiliki Calvin. Rachel berusaha menekan perasaan pedih dalam suaranya.  

"Aku mengerti Calvin...."  

"Hari ini Anna dan papanya kembali ke luar negeri." Calvin melanjutkan, "Aku akan mengantarkannya ke bandara."  

Rachel mengerutkan keningnya, "Anna sudah akan pulang? Jadi kalian akan menjalin hubungan jarak jauh?"  

Suara Calvin tampak sedih dan tidak yakin. "Kami akan mencoba Rachel, meskipun aku tidak tahu apakah itu akan berhasil atau tidak." Keraguan dalam suara Calvin tampak nyata, "Karena aku... aku padamu...." suara Calvin menghilang, membuat Rachel mengerutkan keningnya semakin dalam.  

"Kau kenapa Calvin?"  

Hening sejenak, lalu Calvin berkata. "Tidak. Tidak ada apa-apa. Maafkan aku, mungkin aku hanya sedang bingung, kau tahu, aku sedih karena akan berpisah dengan Anna."  

Rachel tersenyum lembut, "Aku mengerti perasaanmu, Calvin."   

"Kaulah yang paling mengerti/" Ada senyum di suara Calvin, tetapi senyum itu menghilang ketika dia bertanya kepada Rachel, "Aku tadi ke rumahmu, kata mamamu, kau sudah berkemas dan akan tinggal di rumah Jason untuk sementara."  

Rachel berdehem, merasa tidak enak karena dia tidak tahu ketidaksetujuan hubungan Rachel dengan Jason.  

"Ya. Jason memintaku tinggal di sana, karena dia ingin melatihku secara intensif. Selain itu... aku merasa bersalah karena akulah dia terluka."  

"Itu bukan sepenuhnya kesalahanmu Rachel, penyergap itulah yang bersalah melukai kalian." Suara Calvin tampak ragu, "Apakah kau mencintai Jason?"  

"Apa?" Rachel terbelalak, tidak menyangka Calvin akan menanyakan pertanyaan itu.  

Calvin terdengar salah tingkah, "Aku... kau tahu, aku penasaran, Mereka semua bilang kalian adalah sepasang kekasih, aku bertanya-tanya apakah kau benar-benar mencintai Jason.... ataukah itu hanya didorong oleh rasa bersalahmu karena luka Jason?"  

Embrace The ChordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang