The General's Wife Part 14 : Darah dan Cinta

133K 8.9K 2.1K
                                    

 posted by  -A-

Part 1 sd 10 free publish

part 11 ke atas privat publish hanya untuk follower

The General Wife Part 14 : Darah dan Cinta

  

"Kau sudah merencanakan ini semua ya?"

Cesar membalikkan badan, menatap penuh kebencian kepada sosok di depannya. Sosok yang dulu pernah menjadi panutannya. Tetapi juga sosok keji yang telah menghancurkan kehidupannya beserta orang-orang yang dia cintai.

Akhirnya setelah sekian lama, dia berhadapan lagi dengan Jenderal Akira, manusia paling kejam, manusia paling rendah dan paling dibencinya di dunia ini.

Jenderal Akira menyandarkan tubuhnya dengan santai di kursi rumah sakit tempat dia duduk sejak tadi dan menunggu Cesar datang. Lampu kamar yang terang menunjukkan posisinya yang santai, duduk sambil melipat tangan dan menyilangkan kaki, dengan seragam hitam-hitam khas tentara elite.

"Aku sudah tahu kalau kau bodoh." Sapa Akira sinis, "Tetapi aku tidak menyangka kau sebodoh ini, kau pikir kau bisa semudah itu memasuki rumah sakit ini kalau bukan karena aku membiarkanmu masuk?" sambungnya dingin, matanya menelusuri Cesar dengan tatapan merendahkan, "Sudah kuduga, Asia menjadi kelemahanmu, bahkan seluruh keahlian dan pengetahuan yang pernah kuajarkan kepadamu jadi tak ada gunanya kalau sudah menyangkut Asia."

Cesar menggertakkan bibirnya mendengar nama Asia disebut, dia marah pada dirinya sendiri, perasaannya bergolak, belum lagi hantaman kekecewaan yang menyeruak tiba-tiba ketika melihat boneka palsu yang tergolek di ranjang, menyadari bahwa itu bukanlah Asia.

Ya, memang dia terlalu impulsif dan bodoh, seharusnya dia menyadari sejak awal bahwa Jenderal Akira begitu licik dan menggunakan Asia untuk memancingnya. Tapi mau bagaimana lagi? Semuanya sudah terjadi, dan sekarang di sini, dia harus menanggung konsekuensinya.

"Jadi sekarang apa yang akan kau lakukan? Kau sudah mendapatkanku. Apakah kau akan membunuhku dengan keahlian pisaumu yang termasyur itu?" Cesar mengetatkan gerahamnya membalas tatapan Akira dengan lantang.

Mata Akira menajam, "Jangan menantangku Cesar. Kau tahu aku akan dengan senang hati memberikan siksaan lambat dan mengerikan sebelum menghantarkanmu pada kematian. Itulah yang memang sudah kurencanakan ..." Akira menghentikan kalimatnya, "Setidaknya sampai belum lama ini." Ekspresi sang Jenderal nampak tidak suka.

Cesar mengerutkan keningnya, Sampai belum lama ini? Apa maksud Jenderal brengsek ini?

"Kurasa aku harus menahan diriku untuk tidak membunuhmu, aku masih membutuhkanmu." Suara Akira terdengar misterius, "Tidak, bukan aku... Asia masih membutuhkanmu."

"Asia membutuhkanku?" Kebingungan menguar dari diri Cesar. Kenapa Asia membutuhkannya? Bukankah jelas-jelas perempuan itu sudah berpaling darinya, mengkhianatinya dan memutar arah untuk berada di pihak Akira?

Tiba-tiba, walau masih dipenuhi kemarahan, secercah harapan muncul di benak Cesar, Mungkinkah Akira akan membiarkannya bertemu Asia? Setidaknya sebelum dia mati, sebelum Akira membunuhnya, Cesar ingin melihat Asia sekali lagi.

"Aku tidak akan membiarkanmu bertemu Asia kalau itu yang kau pikirkan." Akira dengan tepat membaca apa yang ada di benak Cesar, "Dia sudah melupakanmu."

Kata-kata Akira memang disengaja, untuk menghancurkan perasaan Cesar. Lagipula, Akira tidak berbohong bukan? Asia memang melupakan Cesar.

Bibir Cesar menipis, gerahamnya mengetat. Tahu pasti bahwa Jenderal brengsek di depannya ini sedang memainkan psikologisnya. Dia memang bodoh sudah terjebak di sini, tetapi dia tidak akan memperparah kebodohannya untuk jatuh di perangkap yang lebih dalam. Tidak akan dibuatnya Akira puas karena melihat kehancuran hatinya ketika mendengar bahwa Asia sudah melupakannya.

The General's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang