Tidak. Katakan padanya, bahwa gadis yang berada disana bukanlah Sherlyn.





"Berjanjilah kau akan meninggalkan kota ini, atau Nasya akan dengan senang hati memotong talinya." Jason tersenyum miring pada Britt.





"Kau brengsek, Dallas." Britt memaki





"Shut the fuck up, Worthy. Katakan padaku, kau akan pergi dari Los Angeles dan tidak akan pernah kembali. Maka aku akan dengan senang hati, melepaskan kekasih tercintamu itu." Jason menyeringai





Britt memejamkan matanya dengan rapat, berusaha memikirkan apa yang seharusnya dia lakukan, sebelum akhirnya pria itu menarik napas. "Lepaskan dia."




"Apakah aku harus memotong talinya?"




"Brengsek." Britt memaki. "Jangan sakiti Sherlyn, aku akan menuruti apapun keinginanmu. Tolong jangan sakiti dia."




"Baiklah." Jason terkekeh, lantas merogoh saku jeansnya mengeluarkan ponsel lantas menelpon Nasya. "Nasya? Lepaskan Sherlyn, -Tidak jangan potong talinya, Britt akan kesana untuk mengambil gadisnya."





Selesai berkata begitu, Jason memutuskan hubungan telepon dan menoleh pada Britt yang kini menarik sebuah seringai. "What's wrong with you, Asshole?"





"Well...meskipun aku dan Sherlyn gagal membunuh Stefan maupun pacarnya. Setidaknya, masih ada orang lain yang akan menggantikanku melakukan hal itu."




"What the fuck do you mean?" Jason mengerutkan keningnya




"Maxime. Dia yang akan menyelesaikan semua ini." Britt menyeringai





Jason melotot, menelan ludahnya dengan susah payah, "You fucking bastard."






***





"Stefan!" Sebuah suara jerit yang parau, menelusup masuk ke dalam gendang telinga Stefan, ketika tangannya baru saja hendak meraih kenop pintu mobil. Itu membuatnya tersentak lantas dengan cepat menoleh ke samping, menyaksikan Yuki yang tengah berlari menghampirinya



Untuk beberapa saat Stefan merasa terkejut, tetapi dia senang melihat keberadaan gadis itu. Namun tidak seharusnya Yuki berada disini. Keselamatannya bisa terancam, jika Britt atau pun salah satu anak buahnya melihat dia disini. Stefan menarik napas lalu dengan cepat berlari menghampiri Yuki, dia langsung mendekap tubuh gadis itu dengan erat, seakan tidak ingin kehilangannya. Lelaki itu menunduk, mengubur hidungnya dalam helaian rambut Yuki.




"What are you doing here, Boo?" Stefan melepas dekapannya, lantas menatap Yuki dengan sorot mata penuh kehawatiran



"Aku takut terjadi sesuatu padamu, jadi aku meminta Nasya membawaku ke sini. Are you okay, Stefan?"




"Don't worry, Boo . Everything's alright, I'm okay."





"Whatta momentous scene." Sebuah suara membuat Stefan menoleh, dan kelopak matanya langsung melebar saat dia melihat sosok Maxime di belakangnya. Pria berkulit pucat itu menatapnya dan Yuki, dengan sorot mata yang tajam dan begitu dingin




"Well, I told you, we'll gonna meet again." Maxime menarik sebuah seringai, sebelum akhirnya tangan kirinya merogoh saku jeans hitam yang dia kenakan, lantas mengeluarkan sebuah pistol dan mengarahkan moncong pirtol itu padanya





Everything Has Changed [COMPLETED]Where stories live. Discover now