Bagian 3

49 9 1
                                    

Hallo readers! Wassup?! Gimana nih FF yang aku buat? Makin geje ya? Makin ga seru? Biasalah, kalo mood jelek pasti bawaannya emang gitu. Nah kita langsung aja ke Next Chapter! Happy reading~
Check it out!

------

"Aish, jinja." Umpatku. Tiba-
tiba dia menarik tanganku dan

BRUKK!!

Aku terjatuh tepat diatas tubuhnya. Aku
menahan tubuhku dengan tanganku di samping tubuhnya.
"Kau mengumpatku, babe?" tanyanya. Sial. Aku dalam bahaya! Dia mengeluarkan smirk andalannya. Dia menyenggol tanganku. Dan aku benar

benar berada diatas tubuhnya. Jika aku tidak menahan wajahku, aku yakin kami sudah berciuman. "Wae?" tanya Donghae. Aku diam membeku.
Kemudian dia membalikkan tubuh kami, sehingga aku sekarang barada di
bawah.

Dia mendekatkan wajahnya dan menciumku. Melumat pelan bibir
bawahku. Aku mendorongnya.
Aku menggelengkan kepalaku, "Donghae~ andwae." Dia langsung bangkit.
"Mian," ucapnya yang langsung duduk disofa kamarnya. Aku duduk diatas ranjangnya.

*

"Aku akan pulang." Ucapku. "Aku antar." Donghae menanggapi perkataan
Yujin. "Aku bisa pulang sendiri lagi pula...." ucapku terhenti karena teringat jika
kemarin aku berangkat dengan Naeun dan Sera. "Damn it." Umpatku pelan.

"Teringat sesuatu?" tanya Donghae sambil menampakkan senyuman
kemenagannya.
"Lagi pula, aku juga ingin menemui ibu nertuaku." Lanjut Donghae. "Aish, mwoya?!" seruku. "Kau berubah 180º dalam 10 jam. Wow daebak!" ucapnya. "Yak! Aku membawamu pulang, karena hanya ada aku disitu!" seruku.

"Really? Chanyeol is there. If Chanyeol and you didn't carry me home. My bodyguard
will take me home." Ucapnya.
"Aku hanya kasihan padamu." Ucapku. "Berapa persen kau kasihan padaku sehingga kau menggenggam tanganku begitu erat? Hem?" tanyanya.

Bagaimana aku menjawab ini?, batinku. "Gaeurae, antarkan aku pulang." Ucapku. Dia tersenyum. "Kaja." Ajaknya sambil menggandeng tanganku. Aku
berhenti dan mencoba melepaskan tangannya. "Wae? Kau ingin pulang atau
menginap disini lagi?" tanya Donghae. Baiklah Lee Donghae! Aku akan menurutimu kali ini!, teriakku dalam hati.

Kami masuk kedalam mobilnya. Dia memberikanku ponselku. "Semalam ponselmu tertinggal didalam mobil. Tadi pagi aku menemukannya, dan
mommymu menelepon. Aku mengangkatnya. Bukannya aku lancang, tapi aku tahu dia pasti khawatir, jadi aku angkat." Ucapnya. Aku mengambil ponselku dari tangannya. Dia menyalakan mesin mobil dan menginjak pedal gasnya.

"Dan juga ada pesan dari Minho hyung. Katanya dia sudah mengembalikan
mobilmu. Kuncinya ada di meja kamarmu." Lanjutnya. "Hem,"jawabku. "Kenapa kau mempunyai 3 kepribadian?" tanyaku.

"3? Banyak sekali,"
jawabnya. "Ya tiga. Pertama, kau adalah orang yang paling menyebalkan di
dunia. Kau selalu menggangguku jika di sekolah. Melakukan hal-hal yang tidak
aku inginkan." Jelasku.

"Kedua?" tanyanya. "Kau seorang Donghae yang manja, ramah dan yeah baik.
Seperti saat ini, ataupun saat kita hanya berdua. Saat dengan orangtuaku
ataupun dengan Minho oppa. Kau sangat berbeda 100%." Jawabku. "Jinjja?"
tanyanya sambil menatapku sekilas dan kemudian memperhatikan jalan lagi.
"Yeah."

"Lalu, apa yang ketiga?" tanyanya. "Seorang Lee Donghae yang Yadong!
Pervert! Aku sangat membenci hal itu!" ucapku. "Kau menjelaskan kapan kejadian pertama dan kedua. Bagaimana yang ketiga?" tanyanya sambil
mengeluarkan smirk mautnya.

"I wont to answer!" jawabku. "Wae?" tanyanya.
"Ya, aku tidak ingin." Jawabku.
"Boleh aku bertanya?" tanya Donghae. "Mwo?" tanyaku. "Bagaimana dengan
first kiss mu?" tanya Donghae. "Dan sekarang kau berubah menjadi Pervert
Lee?" tanyaku. "Hanya jawab itu, apa sulitnya?" tanya Donghae.

Loving is More EasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang