Pertengkaran 1

9 1 0
                                    

Enggak terasa sudah mau akhir maret begitu cepatnya waktu berjalan dan juga enggak terasa aku akan melaksanakan UTS 2 yang dilaksanakan pertengahan april nanti hm..... Pelajaran semakin sulit dan semakin membuat kepalaku pusing terutama mata pelajaran Fisika huftt..... Kebingunganpun melanda dan ke stresan pun juga ikut melanda diriku.
"Bu.....ibuu..." Teriakku "iya Fa kenapa? Pasti kaos kakimu ya?" Balas ibuku dari dapur "iya bu dimana kaos kakiku hari ini gerbang ditutup lebih cepat bu aku takut terlambat" balasku "di bawah keyboard itu ada banyak kaos kakimu selain yang kemarin" jawab ibu "baiklah bu aku sudah ambil" balasku "iya-iya, jangan lupa uang sakumu sayang" tambah ibuku "iya bu kalau gitu aku berangkat sekolah ya buu" tambah aku sambil menutup pintu "iya hati-hati yaa" balas ibuku. Memang aku sudah biasa datang ke sekolah dengan durasi waktu yang cukup singkat untuk di lakukan hmm....tapi kebiasaan itu yang membuat aku menjadi tau bagaimana sekolah memberikan peraturan.
"Aduhh tinggal 2 menit lagiii" keluhku sambil lari. Sampainya di depan gerbang sekolah aku melihat Drian yang sedang mencium tangan ibunya, sayangnya dia pada ibunya yang semakin membuatku menjadi empati padanya hmmm..... Karna aku tau dia berada di belakangku akupun mempercepat jalanku dan yaa seperti biasa Drian sudah berada di belakangku dengan jarak yang benar-benar dekat. Entah bagaimana dia bisa berada di belakangku seakan-akan dia mengejarku tapi, perasaanku jadi lebih degdegkan.
"Fa cepetan aku tunggu di bawah" kata Nana yang berjalan lawan arah padaku "iya Na" balasku singkat "Resya tunggu" Saut Drian dari belakang "iyaa? Kenapa Dri?" Jawabku biasa dan relax "gak apa-apa bareng aja" Balasnya "oh" singkatku "kok kita bareng terus yaa kalau datang sekolah?" Tanya Drian basa basi "gak tau cuma kebetulan" jawabku singkat "tapi kok setiap hari ya kebetulannya? Aneh" balasnya sambil memikirkan sesuatu "iya aneh kaya kelakuan kamu" jawabku reflex "hah? Maksud kamu?" Tanya Drian "hah? Oh enggak-enggak aku tadi hanya bercanda hahahaha" ngeles ku padanya "apa iya? Gak percaya ah" jawabnya "ah kamu ini bikin pusing aja udah aku mau turun Nana udah nunggu" balasku kesal.
"Aduh kenapa keceplosan kaya begitu sihh malu banget akuuuu" keluhku dalam hati "maksud dia tadi apa yaaa?" Tanya Drian yang sambil memikirkannya juga. "Na....yahhh dia udah baris...oh iya topiii aduh kelupaan ada ditas yahhh balik lagi ke atas malessss banget" keluh ku, akupun lansung lari ke atas dengan gak sengajanya aku hampir menabrak Drian. "Wezzzz Sya jangan ngebut gitu kali biasa aja" balas Drian di depan pintu kelas "berisik akh udah sana" balasku emosi "mau bareng?" Tanya Drian "ini dia topinya, hah? Kenapa?bareng? Gak makasih" jawabku sambil lari lagi buat turun ke bawah "Sya" panggil Drian "adub ini orang udahlah biarin aja" keluh aku. Aku pun berlari dan akhirnya sampai juga di barisan. "Ih Refa telat mulu nih bisa enggak sih pagian sedikit" saut Andi "berisik nih Andri udah ah diam aja udah mulai tau upacaranya" balasku dengan nada kecapean. "Woyy..." Saut Drian baru sampai "woy gila lo Dri telat juga" saut Andi "iya nih Di telat lagi gue" balasnya. Akupun enggak sadar kalau Drian baris di samping aku. "Eh Refa haii" saut dari samping "yaahhh dia lagi udah jangan berisik upacara udah mulai" balasku emosi "ok kelas 8 dua langkah ke kiri........jalan" aba aba pak Dimas "aduhh.... Dri bisa pelan gak sih kalau ngelangkah?" Sautku semakin emosi "duh sorry yaaa....hahahaha" balasnya senang.

Upacarapun berlangsung agak cepat dan aku juga merasa agak bahagia karena kaki-kakiku bisa bebas dari berdiri lama seperti gaya patung yang sedang pas photo buat bikin KTP selama kurang lebih 1/2 jam yang menurutku dan para murid yang lain sangatlah lama. "Di tar liat fisika yaaa" bisik Drian ke Andi yang jarak barisnya tidak jauh "yahh gue juga belom kerjain Dri, tanya sama Nana gih siapa tau dia udah" balas Andi sambil beri saran ke Drian "okelah okelah" sautnya balik "aduh bukannya cepetan lama banget deh" keluh ku "banyak keluh nih orang yaaa" tambah Drian "kan mulai lagi, bisa gak sih Dri diam aja gitu kalau urusan aku ah sana bikin BADMOD aja jadi orang" balasku yang BTnya menjadi "ih lagian siapa yang mau ganggu coba jadi cewe kepedean banget hahahaha" tambahnya "halah banyak bicara cuma buat pusing mendingan kamu DRIAN pergi " balasku juga emosi "banyak emosi cuma bisa tambahin masalah aja, kalau mau  yaaaa sabar dong Resyaaakuuu" tambahannya yang bikin aku sedikit per baper hahahaha.

"Cie baper yaa Sya, udah jangan baper dong" Drian " yaelah ini orang ah" gerutu ku di hati.

Terus dan terus aku dan Drian berantem hingga temanku bilang kalau aku dan dia akan jadi pasangan unik  dan menurutku itu apa coba maksudnya jujur aku setengah jiji tapi yaaa gituuuu ada perasaan juga sih sebenarnya sama Drian hehehehe

Leave With no reasonWhere stories live. Discover now