Kok jadi kaya gini?

31 4 0
                                    

Sampai saat ini dia masih saja membuatku slalu bertanya kepada hatiku sendiri, dia slalu melakukan hal-hal yang menyangkut diriku.

Contohnya : memegang erat tanganku saat berjabat tangan, slalu memperhatikanku saat aku melakukan sesuatu, memanggil sebutan yang berbeda pada temanku yang lain, dan masih banyak lagi. Hal inilah yang membuat ku jadi slalu bertanya "mengapa dia begitu ingin tahu aku dan kehidupanku?", "mengapa dia care banget sama aku?"  Semua tanda tanya itu slalu masuk ke dalam pikiranku, ingim rasanya bertanya padanya tapi......aku tidak ingin merusak pertemananku dengannya hanya karena 1 pertanyaan.

Sedih tapi jika aku tidak mengungkapkan rasa ini pada seseorang apalagi padanya. Aku slalu bertanya pada teman dekatku dan aku slalu meminta saran pada temanku hingga temanku merasa bosan dengan ceritaku itu.

Hari demi hari berlalu hingga sampai di Ujian Tengah Semester 1 yang aku tak sangka ada seorang perempuan atau bisa disebut teman baru datang dari jauh pulau.

Berbincang dan berbincang akhirnya kami berdua akrab dan aku merasa nyaman berteman dengannya dia mau mendengarkan, memberi saran, dan menjawab pertanyaan yang selama ini ku tanya pada teman dekatku, dia bernama Raisa, bila aku disuruh untuk mendiscribenya aku akan menjawab "dia manis, cantik, lucu, asik, care, dan berhijab tulus dan dia juga pintar"
"Kalau saranku Refa ya... Dia itu mungkin memang tertarik dan menyukai dirimu, tapi kurasa ada halangan untuk dia mengungkapkan rasanya padamu" sahutnya Raisa berfikir "kamu yakin? Aku tidak yakin" jawabku ragu "lihat cara matanya saat menatap kamu, tatapannya sangatlah berbeda pada laki-laki pada umumnya Fa" jelasnya "baiklah aku akan mencoba melihat dan merasakan jika dia sedang menatapku dan berada di dekat aku" jawabku "baiklah" singkat Raisa.

Seketika aku berbicara mengenai dia dan sifatnya dia datang dan melihatku dengan tatapan yaa aku akui memang sedikit lain, bukan menatap sinis, aneh, ataupun kagum dan melihatku juga bukan sekilas mata tapi benar-benar menatapku, seketikapun Raisa melihat mata tatapannya kepadaku dan menurut dia itu benar, dia menatapku karena memang tertarik atau menyukaiku.

Haduh...kok jadi seperti ini sih rasaku pada Drian aku merasa bahwa aku juga menyukainya dan aku ingin dia tahu itu tapi apa boleh buat aku ingin dia tahu dengan sendirinya.

Rasa sukaku ini seperti ciri-ciri orang yang jatuh cinta, berbunga-bunga jika dia menyapa, peduli, dan ramah padaku.

Hari demi hari pun ku lewati, rasa ini masih selalu seperti kemarin, menyukainya dalam diam sepi, aku bisa apa kawan, dan pada saat itu dia pun sadar bahwa aku menyukainya.

Saat dia mengetahuinya dia tidak menjauhiku ataupun memusuhi aku justru malah sebaliknya, dia semakin mendekati diriku, dan berperilaku seperti dia juga menyukai aku, pada saat pelajaran PKN, guru PKNku menyuruh aku dan temanku untuk menghafal sebuah pasal dan ya Nana maju karena Damian menunjuknya
"Nana, pilih satu temanmu laki-laki" kata bu Winda "Nana! Tunjuk aku, tunjuk aku" sahut Drian dari kejauhan "aku menunjuk, Drian untuk maju" jawabnya dengan sedikit badmood "akhirnya" katanya senang "baiklah Nana kau boleh duduk" tambah bu Winda. Beberapa menit berlalu dan Drian hafal pasal-pasal
"Bagus Drian, tunjuk satu teman wanitamu untuk maju" sahut bu Winda senang "aku memilih Refa" jawabnya cepat, aku setengah kaget karena, dia memilih aku, aku pun maju dengan rilex "Drian kamu ini hahahaha jika menyukai Refa bilang saja" jawab Bima "diamkau" jawabku "aku memilihnya agar dia mendapat nilai dan bisa hafal pasal-pasal itu" jawabnya tersenyum bahagia. Akupun bisa menghafalnya dan ya tuhan perasaanku saat dia memanggil selalu merasa senang, bahagia, berbaur dengan jantung yang sedikit berdetak kencang.

Ya tuhan kok jadi seperti ini aku?
Aku yang dulu sangatlah fokus pada pelajaran dan hal-hal yang menyangkut pembelajaran tapi kenapa saat aku mulai beradaptasi di kelas ini sifat ku mulai berubah, kok jadi seperti ini ya tuhan. Tanyaku terus dalam hati.

Leave With no reasonDär berättelser lever. Upptäck nu