aku tidak pernah
menciptakan sajak indah buatmu
yang sempat kujadikan ornamen
dan kukalungkan di lehermukelewatan katamu
kita telah menjadi rumah usang
sekadar dihuni kesunyian, dan kedukaan
bertimbunkan hal-hal yang tertangguh
bertahankan tiang-tiang rasa yang masih ampuhdi kamarnya, ada rahsia yang sedang tidur
sekitar ranjang yang pernah kita hias
dari usik nakalku, dan tawa kecilmu
lena membujur dalam kebisuanlepaskan katamu
ketika aku lepaskan keberadaan kita
wujud kau adalah runtuhan empangan
menenggelami perkampungan cinta
lewat linang air matakunamun pada rumah usang itu
aku kuburkan sajak indah buatmu
menanti keberadaanmu
kembali membuka pintu
VOUS LISEZ
Ke Puncak Ordinari
PoésieEmosi sebuah gumpalan kertas yang pernah mendiami bakul sampah, kerana dosa lamanya sebagai kewujudan yang banal.