7. The Monster, The Secret, and The Date

7.1K 551 126
                                    

Monster

Ketika aku kecil, aku selalu punya perasaan bahwa ada sesuatu di bawah tempat tidurku. Aku yakin disana ada makhluk lain yang tinggal di gelap dan dinginnya tempat itu. Dan itu menakutiku karena suatu saat bisa saja makhluk itu akan merangkak keluar untuk menggapaiku. Itulah alasan kenapa aku selalu mengalami masalah serius untuk terlelap dalam tidur. Karena setiap kali memejamkan mata, selalu saja ada bunyi-bunyi aneh yang memaksaku untuk tetap terjaga.

Ada monster dibawah tempat tidurku.

Itulah yang sering aku katakan setiap kali aku menangis ketakutan di pelukan mom. Dan mom akan selalu berusaha menenangkanku sambil meyakinkan bahwa hal semacam itu tidak ada. Aku berusaha mempercayainya. Namun tetap saja setiap kali monster itu beraksi aku akan lari ke pelukan mom, setiap kali suara-suara itu kembali terdengar aku akan merengek cengeng di dekapan mom.

Percayalah, aku berusaha melawannya. Itu bukan hal yang mudah tapi aku tetap mencobanya. Namun rasa takut mendapatkan yang terbaik dari diriku hingga akhirnya aku hanya bisa kembali berakhir di perlindungan mom, seperti pengecut kecil yang bersembunyi di balik ibunya. Dad mencoba untuk menyuruhku untuk bersikap tangguh dan menghadapinya. Tapi untuk aku kecil itu sama saja dengan menyuruh untuk membakar koleksi manga-ku, which is impossible. Dan begitulah. Aku terjebak di siklus ketakutan yang kekanakan itu.

Sampai suatu hari, aku menemukan diriku berakhir sendirian di rumahku. Terjebak sendirian di kamarku bersama makhluk yang sampai saat ini belum menampakan wujud.

Malam itu dad dan mom pergi mengunjungi dokter pack akibat Maddy yang jatuh sakit. Malam itu juga, hujan sedang lebat-lebatnya turun. Dan petir bergemuruh bermain dilangit.

Aku ingat saat itu aku sedang tertidur sebelum suara-suara ganjil terdengar dominan ditelingaku. Memaksaku untuk terbangun. Bunyi-bunyi tembok yang digores-gores menggaruk-garuk telingaku. Aku mencoba bersembunyi dari balik selimutku namun suara-suara itu semakin intens.

Dengan tangan bergetar dan nafas yang ditahan, aku menarik selimut dari kepalaku. Mencoba mengintip keadaan diluar.

Semuanya terlihat baik-baik saja. Terlihat biasa-biasa saja. Sampai sesuatu bergerak gesit dari arah lemari. Lalu dari bawah tempat tidurku. Lalu dari arah kamar kecilku. Aku tercekik oleh nafasku sendiri. Dan kepalaku mulai memutar kemungkinan-kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.

Aku sudah mulai memperhitungkan jarak kasurku dengan pintu kamarku karena aku bukan karakter bodoh di film horor yang malah mengambil langkah mencari tahu meskipun semuanya sudah jelas sekali meneriakan kata bahaya. Dan dengan pemikiran itu, aku mulai bergerak turun dari ranjangku. Berjalan memjinjit berusaha tidak menarik perhatian makhluk tersebut.

Aku berhasil mencapai pintu keluar dan perlahan membukanya ketika suara petir menyambar dan aku disambut dengan sebuah koridor dan sesosok siluet besar di ujung belokan.

Hal itu membuatku berdiri kaku disana. Sementara bayangan itu semakin lama semakin membesar menandakan bahwa mahkluk itu bergerak semakin mendekat. Peluh mengalir dari keningku sementara aku tinggal berada sedikit lagi dengan menangis ketika kilat kembali meledak dan seekor tikus kecil putih muncul melompat.

Dan aku menjerit seperti anak perempuan.

Dan teriakan itu berhasil menakutinya. Tikus itu langsung berbalik lari bersamaan dengan tiga ekor lainnya yang tiba-tiba saja muncul dari arah kamarku dan dengan sucinya bergerak melewatiku bersama kaki-kaki kecil mereka menyusul kawan yang di depannya. Meninggalkanku sendirian termangu disana.

Bisa dikatakan, aku tidak pernah merasa sebodoh ini sebelumnya.

Keesokan harinya aku memberitahukan kejadian itu pada kedua orang tuaku. Dan ketika dad berkomentar "jadi itu sebabnya aku tidak pernah menemukan mereka lagi di dapur. Aku kira aku sudah menyingkirkan mereka semua", aku mendengar mom berkata "hal yang mengerikan bukanlah monster yang kamu takutkan, melainkan rasa takutmu sendiri".

I am The Luna [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang