Chap 6

2.6K 205 0
                                        

Seolhyun pun merebahkan badannya di atas kasur yang tentunya big size. Mengingat kejadian tadi, membuat Seolhyun berfikir ulang, apakah yang dia lakukan ini benar atau tidak.

Seolhyun POV
Sungguh ini membuatku takut. Bagaimana kalau misalnya nanti dia hanya mau mengerjaiku saja? Atau justru malah ingin membuatku senang saja?

Aish.. Pabbo-ya...
Kenapa aku begitu mudahnya menerima itu. Aish. Tapi tak apalah. Setidaknya aku mulai bisa sedikit demi sedikit melupakan Cho Kyu Hyun. Mengingat namanya saja sudah membuatku sakit.

"Oh Cho Kyu Hyun, kenapa kau harus pindah? Dan kenapa juga harus kau yang dijodohkan? Kau tau? Setelah ku mendengar kabar itu setelah kepergianmu, hatiku teriris. Aku malah berfikir, lebih baik kau tak usah datang di kehidupanku. Tapi sekarang, Aku memiliki Sehun. Entahlah, kurasa ini yang terbaik untukku melupakanmu, KyuHyun."

Karena terlalu banyak yang aku pikirkan, hingga tak sadar bahwa aku sudah tertidur lelap.

Morning. Seolhyun's home.
Pagi itu para pelayan sudah disibukkan dengan aktivitasnya. Apalagi kalau bukan menyiapkan sarapan untuk nona muda dan tuan muda, Seolhyun dan Suho.

"Tuan Muda, makanannya sudah siap." ucap pelayan yang sedang berbicara di depan kamar Suho.

"Baiklah, aku akan segera keluar." ucapnya yang sedikit berteriak karena masih ada di dalam kamar.

Setelah itu, Suho pergi ke ruang makan. Tak lupa, Suho membangunkan Seolhyun. Tapi, pas sudah sampai di kamarnya, dia tak melihat keberadaan Seolhyun.

"Kemana anak itu?" gumamnya pelan.

Lalu, tiba-tiba terdengar suara dari kamar mandi.

"Oppa, kau kah itu?" tanyanya yang sedikit berteriak di kamar mandi.

"Ne, wae?" jawab dan sekaligus bertanya apa maunya.

"Oppa, handukku basah. Bisakah oppa mengambilkan handukku yang baru di lemari kayu?" ucapnya.

"Baiklah." jawab Suho. Dan Suho pun mencarikan apa yang dibutuhkan Seolhyun. Dan setelah ketemu, handuk itu diberikan kepada Seolhyun. Tak lupa disertai gerutu, "Aish kau kebiasaan sekali. Kalau oppa tak ada di sini, siapa yang mau mengambilkan handuk. Huh." Mendengar gerutu itu, Seolhyun hanya tertawa walau Suho tak tahu.

"Yak. Seolhyun, aku tunggu kau di ruang makan. Ppali!" ucapnya yang kemudian langsung keluar.

"Aish lama sekali anak itu." gerutu Suho sesaat setelah sudah duduk di kursi ruang makan. "Yak! Seolhyun, ppali!" ucapnya sekali lagi.

Dan orang yang ditunggu-tunggu pun datang. "Mianhae, oppa." ucapnya sambil tersenyum.

"Ya ya ya.. Tapi kenapa hari ini kamu begitu bahagia? Apa karena Sehun?" tanya Suho. "Apa kamu sudah melupakan Kyuhyun sehingga kamu menerima Sehun?"

"Hm, entahlah. Aku pun bingung, oppa. Di satu sisi, aku sebenernya masih mengharapkan Kyuhyun kembali walau harapan itu mungkin kecil, tapi di sisi lain aku juga menyukai Sehun." jawab Seolhyun yang sedikit tertunduk.

"Kamu harus memantapkan hatimu. Jangan sampai hanya kau menyesal nantinya." ucap Suho.

"Oppa.. Apa menurut oppa ini terlalu cepat kalau aku menerima Sehun menjadi kekasihku?" tanya Seolhyun.

"Menurut oppa, tidak. Oppa tahu, ini sulit untukmu. Tapi oppa berharap, dengan adanya Sehun bisa membuatmu lupa dengan Kyuhyun dan lebih mencintai Sehun dengan tulus. Kamu harus mencoba dan berubah. Oppa gak mau liat kamu sedih lagi karena dia. Oppa tahu, sebelumnya kamu sering mengigau tentang Kyuhyun, dan mendengar hal itu, oppa merasa sedih. Tapi kau tahu? Semenjak ada Sehun, kau tak pernah seperti itu lagi." ucap Suho panjang lebar.

Without You? I can't [END]Where stories live. Discover now