1. "A New Beginning"

640 20 12
                                    

Pagi hari telah tiba.

Haruka membuka matanya dengan perlahan. Dengan segera ia melirik jam dinding yang menunjukkan waktu pukul setengah tujuh pagi. Yak, sukses! Pikirnya. Entah kenapa, terkadang kalau ada kejadian penting, Haruka bisa bangun pada waktu yang dimauinya tanpa memasang beker ataupun alarm. Haruka tersenyum dengan gembira dan turun dari ranjangnya sambil mengerjap-ngerjapkan mata karena masih mengantuk.

"Ohayou, Ryo nii-chan!"

Haruka menyapa kakak laki-lakinya, Yukimura Ryo yang sedang duduk di ruang makan. Ryo yang memang terbiasa bangun pagi sudah siap untuk pergi ke sekolah, lengkap dengan seragam sekolahnya. Ia tersenyum pada adik perempuan yang sangat ia sayangi itu.

"Ohayou, Haru-chan. Tumben, pagi-pagi udah bangun. Biasanya masih asyik tidur."

"Iya dong, hari ini kan hari yang sangat penting untukku!" Kata Haruka dengan semangat. "Hari ini hari pertamaku bersekolah di Kaisen Gakuen. Rasanya aku takut, tapi senang juga."

Kaisen Gakuen adalah sekolah menengah atas swasta yang ternama di Tokyo. Tidak mudah untuk masuk ke sekolah ini. Selain karena ujian masuknya yang sulit, uang sekolahnya juga mahal. Demi ujian masuk sekolah ini, Haruka sampai belajar mati-matian dan mengikuti kursus. Sebenarnya, masuk ke Kaisen Gakuen ini adalah ide ayahnya yang menginginkan Haruka bersekolah di sekolah yang lebih berprestise. Sekolah lama Haruka tidak terlalu bagus dan agak santai. Karena itu, Haruka menurut saja pada ayahnya karena ia juga ingin bersekolah di sekolah yang bagus.

Haruka bergegas pergi ke kamar mandi. kalau tidak cepat-cepat mandi, bisa-bisa dia malah terlambat, lagi....

Sambil mandi, Haruka mendendangkan lagu-lagu opening anime kesukaannya. Pikirannya melayang kemana-mana. Ia sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah barunya. Tidak ada satupun teman dari sekolah lamanya yang melanjutkan ke Kaisen Gakuen, karena SMP Haruka yang dulu berada di Kyoto, sedangkan Kaisen Gakuen berada di Tokyo. Waktu itu, keluarga Haruka pindah ke Tokyo karena kantor pusat ayahnya berada di Tokyo. Tapi, karena Haruka masih duduk di bangku SMP kelas tiga, kan tanggung sekali kalau dia ikut pindah juga. Maka untuk sementara dia tetap tinggal di rumahnya yang lama sampai dia lulus SMP ditemani neneknya. Sedangkan ayahnya dan Ryo tinggal di Tokyo.

Haruka mengenakan blazer sekolahnya yang berwarna hitam dengan lambang Kaisen Gakuen. Ia mengamati dirinya sekali lagi di depan kaca. Sempurna! Ia sangat menyukai seragam sekolah barunya ini, dengan rok bermotif kotak-kotak dan atasan kemeja berwarna putih, dilapisi sweater berwarna cokelat muda dan blazer berwarna hitam. Memang agak tebal, karena sekarang adalah musim semi dan suhunya masih agak dingin. Di lehernya, terikat sebuah dasi kupu-kupu berwarna merah. Seragam sekolahnya terlihat sangat manis.

Ryo mengikat tali sepatunya dan melangkah keluar pintu. "Haruuu, ayo berangkat! kamu pastinya nggak mau terlambat di hari pertama bersekolah, kan," kata Ryo sambil tertawa kecil melihat Haruka yang mengambil tas dan memakai sepatunya dengan sangat terburu-buru. "Yah, tapi jangan terlalu terburu-buru juga. Santai aja."

Haruka dan Ryo merupakan anak-anak dari Daichi Yukimura, pemilik Yukimura Group yang merupakan salah satu perusahaan pengembang di bidang properti terbesar di Jepang. Tidak heran kalau keluarga Yukimura merupakan keluarga yang kaya raya. Walaupun begitu, Haruka dan Ryo tetap tahu diri dan rendah hati. Mereka berdua lebih memilih ke sekolah dengan berjalan kaki menuju stasiun, daripada diantar sopir naik mobil mewah yang terlalu mencolok. (rata-rata murid-murid di Jepang tidak menaiki mobil untuk pergi ke sekolah, tapi menaiki sepeda, berjalan kaki, atau menggunakan transportasi umum).

"Yak, aku berangkat dulu, ya. Itte kimasu~!" Haruka melambaikan tangan pada kakek Jiro, pelayan keluarga Yukimura yang setia. Kakek Jiro balas melambaikan tangan, bahagia melihat kedua anak-anak yang tadinya masih kecil dan lucu-lucu sekarang sudah beranjak dewasa. Maklum, dia sudah mengurus Haruka dan Ryo dari kecil.

One and Only [DISCONTINUED]Where stories live. Discover now