Chapter 7

10.1K 337 10
                                    

My Cousins VS My Boy Friends 

Chapter 7 

"Kenapa baru pulang? Main kemana saja kau?" Tanya Dion dengan nada mengintrogasi Osie. 

"Ck, jangan asal nuduh saja." Sergah Osie yang tidak terima dibilang main. 

"Lalu kau kemana saja?" Tanya Dion lagi yang mulai tidak sabar. 

"Aku dihukum." Jawab Osie pasrah yang kemudian berjalan menuju lemari pendingin untuk mengambil sebotol air mineral dengan Dion yang terus membuntutinya di belakang. 

"Kau buat masalah apa lagi disekolah?" 

'Ck, dasar kakak cerewet, dari tadi bertanya terus' ucap Osie dalam hati. 

"Memecahkan kaca ruang ketua yayasan." Balas Osie yang kemudian menenggak air mineral dari dalam botol. 

"Pasti karena baseball lagi." Sambung Alex yang baru saja turun dari lantai dua. 

"Hn." Balas Osie cuek. 

"Kau memang payah dalam olahraga." Tambahnya yang sudah sibuk bermain PS3 dengan kembarannya, Axel. 

"Tapi aku tidak teralalu payah di basket." Bela Osie yang tidak rela dibilang payah oleh orang payah seperti Alex, yang kemudian ia duduk di sofa tepat di depannya. 

"Kalah telak 70-10 masih pantas dibilang tidak payah 'heh?" Ledek Lino yang kemudian menghampiri Osie lalu duduk di sampingnya. 

"Lino, itu 'kan masa lalu." Balas Osie dengan nada lirih. "Yang terpenting aku jago bermain skateboard, weee..." Tambah Osie yang sengaja menjulurkan lidahnya untuk balas meledek Lino. 

"Skateboard? Tidak jera juga kakimu sempat patah pada saat nge-grind, dan akibatnya kakimu harus dipasang pen," tambah Lio yang baru saja datang membawa semangkuk besar popcorn dan setoples besar kripik kentang dan singkong, yang kemudian segera diserbu oleh yang lainnya yang entah sejak kapan sudah berada di ruang tengah. 

"Osie pandai bermain skateboard? Kapan-kapan ajari aku ya." Sahut Abie dengan cengirannya. 

"Hush, Osie sudah tidak boleh bermain skateboard lagi." Sambar Dion yang kemudian melempar Abie dengan bantal sofa kearah mukannya. 

"Eh, bohong. Oke, kapan-kapan aku ajari." Sahut Osie seenaknya. 

"Eh, gak sadar diri sekali kau ini." Balas Dion yang sedang me-deathglare Osie. 

"Tch, jorok sekali kau jadi perempuan, tubuhmu itu bau sekali." Ujar Alex sembarangan. 

"Hei namanya juga aku habis membersihkan toilet sekolah, jadi wajar lah kalau bau." Bela Osie tak mau kalah. 

"Mandi dulu sana." Perintah Dion seraya menarik tangan Osie untuk segera berdiri dari sofa dan kemudian mandi. 

"Sebentar duli, aku masih capek." Balas Osie dengan wajah yang ia buat-buat kecapekan. 

"Eh, apa mau aku mandikan?" Balas Dion dengan seringaiannya. 

Blush 

Sontak muka Osie memanas mendengar kalimatnya barusan. 

"Atau perlu kita semua yang memandikanmu." Ujar Alex dengan lantang nya yang kemudian disusul dengan kedipan mata menggoda dari yang lainnya. 

"No thanks. I can do that by myself." Sahut Osie yang kemudian berlari secepat kilat menuju kamar untuk segera mandi. 

'Dasar mesum.' Rutuk Osie dalam hati. 

# # # 

"Ah segarnya habis mandi." Ucap Osie yang sedang mengeringkan rambut panjangnya yang baru aja ia keramas. 

The Sweetest Winter (completed ~ dalam revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang