Chapter 15

16.6K 1.3K 78
                                    

THE GIFT
Sherry Kim

Happy Reading...!

Selang satu jam kemudian Yunho turun ke lantai bawah dengan terburu buru. Ia tidak mengira akan memakan waktu satu jam lebih hanya untuk membereskan pakaian mereka yang ia pikir tidaklah banyak. Yunho melupakan bawaan ketiga putranya yang tidaklah sedikit.

Semoga mereka menunggunya untuk makan siang karena ia sudah kelaparan dan sungguh, betapa tega Jaejoong membiarkan dirinya membereskan semua barang seorang diri tanpa sedikitpun memberi bantuan.

Jarum jam di pergelangan tangan sudah menunjukkan lewat dari jam makan siang. Pintu lift terbuka di lantai dua langkah kaki Yunho membawa pria yang mengenakan kaos pendek berwarna abu abu di padu dengan celana selutut itu keluar untuk mengedarkan pandangan mencari calon Istri dan ketiga putranya.

Yunho terlalu sibuk sampai tidak menyadari kehadiran seorang wanita berjalan di sisinya dengan terburu buru sampai hampir saja mereka bertabrakan.

"Maaf." Wanita itu sama terkejutnya seperti Yunho.

Wanita yang tidak asing itu mengerjab kaget untuk beberapa waktu sampai wanita itu mengenali sosok Yunho yang menjulang tinggi di hadapanya. "Yunho. Apa yang kau lakukan disini?" Kwon BoA tersenyum begitu lebar mendapati pria yang sudah lama tidak ia jumpai itu berada di sisini. Oh, kebetulan yang sangat menyenangkan!

Yunho mengerjab beberapa saat sebelum mengenali wanita itu sebagai sahabat baik adiknya. "BoA." Ia mengulurkan tangan untuk menjabat tangan wanita muda itu. "Senang melihatmu disini, dan kenapa kau bisa berada disini?"

"Kau belum menjawab pertanyaan ku, Yunho. Apakah ada urusan bisnis? sehingga membawa pria penggila kerja seperti dirimu ke tempat ini?"

Yunho menggeleng. "Tidak. aku sedang liburan dengan keluargaku." Dan Yunho memang tidak berbohong tentang hal itu.

"Apakah Bibi juga disini, dimana?" Wanita itu terlihat begitu antusias, sampai Yunho tidak tega unuk mengusir BoA dari hadapanya karena terburu buru ingin segera mencari keberadaan keluarganya.

Tanpa menyadari ketidak nyaman Yunho, BoA memperhatikan sekeliling untuk mencari ibu dari pria yang sangat ia kagumi ini, siapa tahu ia bisa sedikit bersikap manis untuk menjadi calon menantu idaman Mrs. Jung. "Dimana yang lain?"

"Umma tidak ikut. Aku bersama putraku." imbuhnya. "Juga bersama seorang teman lama."

"Oh." mata BoA melirik reporter yang mengawasi mereka dari kejauhan, bibirnya tertarik keatas saat melihat reporter yang sudah mengikutinya sejak ia di bandara kemarin itu membidikkan kamera secara sembunyi sembunyi kearahnya. Dengan sengaja ia menyentuh lengan Yunho sedikit lebih akrab saat bertanya. "Bagaimana kabar Jessica? Kami sudah lama tidak bertemu dan kau tidak menghubungiku untuk makan malam yang sudah kau janjikan bulan lalu." wanita itu mengerucutkan bibir yang entah mengapa membuat Yunho mengegeryitkan kening.

Dulu ia akan mengartikan setiap gerakan di wajah BoA sebagai sesuatu yang menggemaskan, entah kenapa akhir akhir ini sekalipun ia tidak pernah memikirkan itu lagi. Atau tepatnya ia memang jarang memikirkan BoA jika tidak bertemu dengan wanita ini secara kebetulan. Memang Yunho akui BoA adalah wanita muda cantik yang mengagumkan, tetapi entah mengapa ia tidak lagi tertarik untuk menjadikan wanita itu sebagai wanita istimewa untuk dirinya seperti yang pernah ia pikirkan dulu.

Tentu saja! Mereka hanya seorang sahabat tidak lebih. Yunho hanya mencintai Jaejoong seorang dan untuk selamanya.

"Maaf, aku terlalu sibuk mengurus putraku dan juga perusahaan," ia berkata dengan senyuman hangat seperti biasa. Bagaimanapun juga BoA adalah sahabat baiknya dan tetap akan menjadi sahabatnya. "Kau sendiri apa yang kau lakukan disini?" Dengan gerakan yang pelan ia mendorong tangan BoA dari lenganya, berpura pura menggaruk kepala yang dan mengacak rambutnya sendiri asal.

The GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang