Chapter 4 ^•^

1.1K 102 0
                                        

"Can i be happy? Walau hanya sementara, bisa kah aku merasakan kebahagian ini?"

***

Hari minggupun tiba, Chaca sedang bersiap siap untuk pergi bersama sang dokter tersayangnya yaitu Frans.

Chaca tersenyum melihat bayangan dirinya di cermin, memakai dress berwarna biru laut. Rambut yang diikat kepang menyerupai bando di kepalanya.
Ditempat lain...

Frans sedang memakai sepatu, setelah itu ia mengambil kunci mobil dan segera pergi menjemput Chaca..

10 menit kemudian......

Frans sampai didepan rumah Chaca, kemudian memarkirkannya di halaman rumah tersebut.

Frans menekan bel rumah, terdengar suara dari dalam.

"Ya, sebentar ...."

Chaca membuka pintu dan...

"Selamat pagi kakak...." ucap Chaca riang.
Frans yang melihat tingkah Chaca hanya tersenyum.

"Selamat pagi juga, sepertinya kamu senang sekali hari ini.”

“Sudah siap? Ayok kita pergi tuan putri" ajak Frans

"Iya kak aku sudah siap, ayok hehe" balas Chaca sambil tersenyum.

"Cha, kamu ingin kemana eoh?" tanya Frans.

"Aku ingin bermain di Game Center kak". Jawab Chaca.

"Baiklah" jawab Frans singkat

Setelah beberapa lama perjalanan, akhirnya sampai juga di Game Center.

Chaca segera keluar dari mobil dan disusul oleh Frans.

Chaca Pov~

"Huwaaaaaa ramai sekali, kakak ayo kita main wahana itu" ajakku kepada kak Frans.

"Iya ayok, kamu ingin main apa?"ajak kak Frans.

"Hmm aku ingin main Komedi putar itu kak, ayo kita kesana. Hehe " kataku sambil menunjuk ke arah komedi putar itu.

Setelah bermain cukup lama, aku merasakan dadaku mulai sakit.

"Arrgghh, tunggu sebentar kak dadaku sakit sekali." keluhku pada kak Frans.

"Chaca, kamu kenapa? Lebih baik kita duduk disitu dulu. Kau tunggu aku disitu, aku akan mengambil obat dan minummu dimobil." ucap kak Frans lalu berlari ke arah mobil.

5 menit kemudian...

Kak Frans datang membawa minum dan obatku, akupun segera meminumnya.

"Mengapa serangan itu selalu datang, apa hidupku tak lama lagi. Mengapa aku harus merasakan sakit ini terus menerus." aku berkata dalam hati.

Aku dan kak Frans memutuskan untuk pulang, melihat kondisiku yang seperti ini. Setelah sampai dirumahku, aku segera keluar dari mobil kak Frans. Namun kak Frans menahan tanganku.

"Istirahat dan jangan lupa minum obatnya yah, tidur nyenyak dan mimpi indah" Kata kak Frans lalu mengecup keningku.

"Iya kakak, makasih untuk hari ini. Selamat malam, kak" balasku lalu keluar dari mobil kak Frans.

Aku masuk ke dalam rumah, dan langsung menuju kamar. Sesampai dikamar aku langsung merebahkan tubuhku di ranjang.

"Kapan semua ini berakhir, apakah aku akan tetap bertahan, apakah aku bisa terus melihat senyumannya. Bunda, abang, kak Frans maafkan aku yang sudah buat kalian khawatir." ucapku dalam hati. Setelah itu akupun terlelap.

***

Arland Pov~

"Cha cepat bangun. Kamu akan telat jika kamu tetap tidur. Kamu ini tidur seperti orang mati saja. Chaca bangun, bangun oii." ucapku membangunkan adikku.

"Hoammmm. Jam berapa ini?" tanyanya saat bangun.

"Jam 7 Cha. Kamu tidak sekolah, eoh?"Kataku singkat.

"Apa!! Jam 7?!?! Abang kenapa tidak membangunkanku.. Huwaaa aku telat!!” Pekiknya. Hahaha lucu sekali mukanya ..

5 menit setelahnya...

Chaca pov~

"Kenapa mukamu Cha? Cemberut kaya bebek.." tanya bunda Chaca

"Tanyakan saja pada bang Arland, aku sebal dengannya." kataku dan langsung pergi kesekolah. Sebelumnya aku mengambil roti dan minum susu terlebih dahulu.

Saat sedang menunggu bis sekolah, aku bertemu dengan Willy. Dia mengajakku pergi sekolah dengannya dan aku menerima tawarannya...

****

End Chapt 4
Hehe maaf aku baru update...
Maaf yh kalau pendek...
Typo bertebaran~,~
Ditunggu chapt selanjutnya yah...
Jangan lupa voment....

See you~~

Can I Be Happy?Where stories live. Discover now