I love u princess 13 of 5-3

2.9K 24 0
                                    

"Jangan takut pangeran ini wilayah teraman yang kita miliki. Ayo kita turun aku yakin mereka sudah menunggu." Paman gheral segera turun menapaki jalan setapak yang curam.

Alex mengikuti dengan hati-hati.

"Siapa yang menunggu kita paman?" Alex terus mengikuti langkah paman gheral.

"Pasukan anda pangeran, beberapa pelayan dan utusan dari daerah-daerah yang memberontak." Paman gheral telah menginjak rumput yang penuh dengan semak-semak.

"Apa? Bagaimana bisa?" Alex benar-benar heran.

"Semenjak yang mulia raja alfard meninggal, beberapa jendral mengadakan pertemuan rahasia karena merasa curiga pada keseharian watak raja yang tiba-tiba berubah. Mereka belum mengetahui bahwa sebenarnya yang mulia raja dan ratu telah meninggal hingga mereka membentuk pasukan penyelidik yang bergerak secara rahasia." Paman gheral menebas semak belukar dengan pedang.

"Lalu?" Alex berjalan memeggang obor.

"Lalu mereka menemukan aku yang kebetulan sedang berkunjung ke makam yang mulia. Aku di bawa paksa menuju sebuah ruang rahasia di perbatasan kota. Lalu aku menjelaskan semuanya kepada mereka kecuali informasi tentang dimana anda berada. Awalnya mereka tidak terima dengan pernyataanku dan hendak membawaku kehadapan raja palsu. Ternyata namaku pun di cemarkan aku di anggap berkhianat pada kerajaan." Paman gheral meneruskan.

"Lalu apa yang terjadi selanjutnya?" Alex semakin penasaran.

"Aku mengajukan permintaan supaya raja yang mengaku sebagai raja alfard di minta memandikan binatang peliharaannya. Yang mulia alfard memiliki peliharaan seekor harimau putih di istana. Harimau itu tidak di ikat atau di kurung karena sangat jinak seperti seekor kucing. Yang mulia sangat menyayanginya dan selalu memandikannya setiap sore semua penghuni istana tau hanya raja alfard yang dapat memandikannya karena bila yang mengurusnya bukan yang mulia harimau itu akan menggigit atau paling ringan mencakar siapa saja yang menyentuhnya. Tapi sewaktu anda bayi harimau itu selalu ada di dekat anda dan tertidur tepat di samping anda." Paman gheral tersenyum mengingatnya.

"Hmm... Benar-benar aneh, kemudian apa yang terjadi?" Alex tidak sabar mendengarnya.

"Para jendral menghadap raja palsu dan meminta harimau putih itu di lepas dan di mandikan oleh raja palsu karena semenjak yang mulia meninggal harimau itu di kurung oleh raja palsu karena selalu hendak menyerangnya.

Raja palsu merasa tertantang untuk menutupi kebohonganya karena mereka mengungkapkan kebiasaan raja yang selalu mengurusnya, baru saja di lepas harimau itu sudah berhasil mencakar kakinya hingga raja palsu menjadi murka dan memerintahkan para jendral untuk membunuhnya karena menganggap harimau itu sudah gila." Paman gheral melewati jembatan kayu yang melintang di atas aliran sungai kecil.

"Harimau yang malang." Entah mengapa alex merasa sedih.

"Jangan bersedih pangeran harimau itu juga kini tengah menantikan kedatangan kita sekaligus untuk pembuktian karena sampai saat ini tiada seorang pun yang sanggup mendekatinya." Paman gheral berkata santai.

"A..apa? La..lalu aku harus bagaimana paman? Apakah nanti.." Alex panik mendengarnya.

"Tenanglah pangeran sewaktu anda bayi harimau itu selalu dekat dan menemani anda benar-benar jinak saat ada di dekat anda aku yakin dia tidak akan lupa pada anda. Semua penghuni istana tau Instingnya benar-benar kuat. Mungkin hanya anda dan yang mulia yang dapat menjinakannya walau raja palsu itu saudara kembar yang mulia tetapi harimau itu dapat membedakannya. Percayalah padaku pangeran aku menyayangimu seperti menyayangi anakku sendiri mana mungkin aku tega mencelakaimu." Paman gheral memandang wajah alex.

Alex segera melenyapkan rasa takutnya. Dirinya percaya sepenuhnya pada paman gheral mengingat pengorbanannya yang rela meninggalkan segalanya di negri napolly. Bahkan sampai sekarang paman gheral belum menikah.

"Aku percaya pada paman tidak ada keraguaan di hatiku." Kata alex mantap.

Paman gheral tersenyum senang lalu meneruskan perjalanannya.

Dari balik semak-semak alex melihat cahaya api yang terang di gelapnya hutan yang penuh dengan pohon raksasa dan suara-suara binatang malam.

"Akhirnya kita sampai pangeran." Paman gheral nampak senang.

Alex merasa gugup karena akan bertemu orang-orang yang tidak di kenalinya. Tangannya mencari-cari sesuatu di dalam saku mantelnya lalu menggenggam jepit rambut milik evelyn dengan erat.

'Princess aku rindu padamu..' Alex menatap bulan sabit di sela-sela dahan yang rimbun.

"MEREKA TELAH TIBA..!!" Teriak prajurit di gerbang benteng kecil yang terbuat dari batu.

Alex memandang aneh pada benteng tinggi yang terdapat di tengah hutan gelap ini.

Pintu gerbang pun di buka para prajurit berbaris lalu memberi hormat. Alex terus memandang heran ke sekeliling benteng sambil terus mengikuti langkah paman gheral.

"Selamat datang gheral aku sampai cemas menunggumu." Seorang pemimpin pasukan seusia paman gheral berlari lalu mereka berpelukan.

"Gordon kau semakin tua saja." Canda paman gheral.

"Kau juga gheral." Mereka tertawa.

"Pangeran perkenalkan ini gordon salah satu pengawal pribadi yang mulia ratu wina." Paman gheral memperkenalkan, alex tersenyum lalu memberi hormat gordon mematung di tempatnya.

"Benar-benar mirip dengan yang mulia ratu." Gordon berguman.

Alex kembali tersenyum mendengarnya.

"Ah.. Maafkan kelancangan hamba pangeran." Gordon kaget akan ketidaksopanan sikapnya lalu membungkuk hormat.

"Tidak apa-apa paman senang bertemu dengan anda." Alex tersenyum lalu menutup mulutnya yang menguap.

"Anda pasti lelah pangeran, mari kita beristirahat."

I love u PrincessWhere stories live. Discover now