I love u princess 12 of 5-2

3K 25 0
                                    

Alex menggengam erat tangan evelyn tidak terasa air matanya menetes di pipinya.alex hampir tidak dapat menguasai dirinya,semua ini terasa berat dan menghimpit hati dan pikiranya.dia ingat kedua orang tuanya,dan mencoba membayangkan seperti apa wajah mereka.

"alex,istirahatlah dan tenangkan dirimu,biar aku yang menjaga putri nakal ini."alvin menepuk pundak alex.

"maaf pangeran,aku tidak akan bisa tenang bila melihat princess masih tidak sadarkan diri karena aku."alex tertunduk menyembunyikan kesedihannya.

"ini bukan salahmu,dengarkan aku alex,evelyn pasti akan sependapat denganku,dia akan sedih bila melihatmu seperti ini.ayolah.. Tenangkan hatimu,jernihkan pikiranmu karena tanggung jawab yang besar kini ada di tanganmu.ingat evelyn yang selalu ceria bila bersamamu,ingat pengorbanan orangtuamu yang telah berusaha menyelamatkan nyawamu, jangan membuat mereka kecewa.dan ingat rakyat negri napolly kini adalah tangung jawabmu.semua masalah harus di hadapi.jangan bersembunyi di balik kesedihan.seorang pemimpin tidak boleh mementingkan diri sendiri."alvin berbicara serius.

Alex tertegun mendengar setiap kata yang di ucapkan alvin,hening sekejap lalu alex berkata

"kau benar,aku memang salah menanggapi semua ini.seharusnya tidak begini.a..aku..

Terimakasih pangeran,kau selalu mendukungku." alex berdiri memandang kosong di hadapannya.

"simpan saja ucapan terimakasih mu,itu tidak perlu.aku akan membantumu alex,ingatlah kau tidak sendiri."alvin menepuk pundak alex.

Alex mengangguk,sesaat memandang wajah evelyn yang belum tersadar lalu pergi meninggalkan kamar princess.

***

Alex berendam di air hangat untuk menenangkan hatinya.sambil memandang jepitan rambut berwarna merah milik evelyn.

'princess,sekarang apa yang harus aku lakukan?aku merasa sudah kehilangan jati diriku sendiri.ini terlalu berat,tapi aku akan berusaha menjadi matahari yang kau inginkan princess,aku berjanji."alex menggengam jepitan itu lalu membenamkan kepalanya di dalam air.

***

"alex terlihat sangat terpukul."raja kevin terus berjalan bolak-balik karena cemas.

"sepertinya anda benar yang mulia,tapi memang sudah saatnya alex tau,rakyat nappoly sudah sangat menderita."gustaf nampak sedih.

"benar-benar,kuharap alex baik-baik saja dan segera tenang,aku sangat khawatir."raja kevin terus bolak-balik,kedua tangannya di letakan di belakang pinggang.

"hamba yakin,pangeran akan segera menyadari apa yang harus di lakukannya yang mulia.dan hamba yakin pangeran mampu bersikap tenang

karena yang mulia raja alfard adalah sosok pemimpin yang tenang dan bijaksana."paman gheral memijit keningnya.

"kau benar,mudah-mudahan saja,aku sudah sangat geram,alex harus segera membersihkan nama kedua orang tuanya."raja kevin berdiri dengan tegang karena menahan amarahnya.

***

Udara pagi yang sejuk,langit yang bersih.matahari mulai mengintip memberi sinar terang perlahan.alex berdiri di pinggir jendela,matanya mencoba melawan sinar matahari yang perlahan memasuki kamarnya,

"aku akan berusaha menjadi matahari yang selalu bersinar apapun yang terjadi.aku akan menepati janji ku princess."alex berbisik sambil memandang jepitan rambut milik evelyn.

Pagi ini serasa ada kekuatan yang tiba-tiba menenangkan hatinya.alex berjalan menuju ruang tahta.

Raja kevin,paman gheral.ayah gustaf dan alvin tengah menungunya.

Alex berjalan melewati kamar orang tua yang telah membesarkannya dengan kasih sayang.samar-samar alex mendengar suara orang menangis dari dalam.alex menghentikan langkahnya,dan perlahan membuka pintu kayu di hadapannya.

Ibunya tengah menangis sambil memeluk pakaian alex,kedua matanya sembak,karena terlalu lama menangis.

"ibu,kenapa menangis."alex menghampiri ibunya.

Marlena segera menyusut air matanya lalu berusaha tersenyum.

"tidak nak,ibu hanya khawatir."bibi marlena memandang wajah alex,air matanya tidak mau berhenti.

"apa yang ibu khawatirkan?"alex menyusut air mata ibunya dengan sapu tangan.

"ibu takut kau akan melupakan ibu,dan tidak akan menganggap aku ini sebagai ibumu lagi."tangis bibi marlena pecah.

Alex segera memeluk ibunya."sampai kapan pun,kau tetap ibuku,kalian orangtuaku.ibu jangan khawatir,mana mungkin aku melupakan ayah dan ibu.terima kasih karena telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang,aku merasa,aku ini benar-benar anak ayah dan ibu."

"jangan mengucapkan terimakasih alex,sampai kapan pun kau tetap anakku,aku tidak mau kehilangan anakku lagi.ibu dan ayah sangat menyayangimu ,kau hadir di tengah-tengah rasa duka kami,kau yang membuat ibu dan ayahmu ini tersenyum bahagia dan bangga,walaupun apabila sebenarnya kau bukan calon seorang raja."bibi marlena masih menangis.

"ku mohon jangan menangis lagi ibu,aku sangat menyayangimu."alex menyusut air mata ibunya.

"ibu do'akan aku,supaya aku bisa menyelamatkan rakyatku,dan bahagia bersama cintaku selamanya."alex memandang ibunya.

"tentu saja nak,do'a ibu selalu menyertaimu.pergi lah,ayahmu dan yang mulia telah menunggumu.

Alex mengangguk,lalu meneruskan perjalanannya.alex malah naik ke lantai tiga,lalu masuk ke kamar evelyn.

"selamat pagi princess,mengapa kau tidur nyenyak sekali?apa kau tidak mau melihat bunga mawar ini tersenyum padamu.apa kau tidak merindukan ku?"alex meletakan bunga mawarnya di tangan evelyn.

"princess,segeralah bangun,aku ingin kau melihat aku kini aku sudah tenang dan sekuat matahari."alex tersenyum lalu membelai rambut ungu evelyn.

"aku harus menemui mereka sekarang.segeralah bangun,aku sudah tidak dapat menahan rasa ingin menggodamu lagi dan melihat,wajahmu yang gugup,"

Alex meninggalkan kamar evelyn.

^^

I love u PrincessWhere stories live. Discover now