Chapter 2

2.9K 181 10
                                    

Lee Chan sibuk membereskan apartemennya yang berantakan. Ia tidak mengetahui jika hyungnya memilih menginap disana. Mungkin apartemen itu memang cukup mewah meski tidak terlalu besar. Karna Chan hanya tinggal sendirian.

"Ah.. hyung kenapa dia lama sekali?Apa dia tersesat? Ah.. tidak dia sudah dewasa...Kenapa perasaanku jadi tidak enak?" Chan masih sibuk membereskan apartemennya. Setelah ia mencuci piring ia segera mengambil mantel nya dan keluar dari apartemennya.

Lee Chan mempercepat langkahnya .Sambil memperhatikan jalanan sekitar ia mencari sosok WonWoo yang dikhawatirkannya itu.

"Disana rupanya..? Ciihh.. apa yang sedang ia lakukan? Pacaran? " ucap Chan kesal .Ia melihat kearah mini market yang ada diseberang jalan tak jauh dari apartemennya. Ia segera berjalan menuju zebra cross dan segera menyebrang.

"Hyuuuuuunggg...Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Chan sambil memperhatikan WonWoo yang sibuk sendiri mondar mandir disekitar mini market.
"Ah ..untung kau datang chan aku tidak tau harus berbuat apa." Ucap WonWoo bingung.

"Apa?Apa yang membuatmu bingung sampai bertingkah aneh seperti ini?" Tanya Chan.

WonWoo mengarahkan telunjuknya ke arah Min Gyu yang sedang bersandar di kursi.
"Dia mabuk berat. Daritadi aku aku memanggilnya tapi ia tidak menjawabku." Ucap WonWoo tanpa memandang ke arah MinGyu.

"Tinggalkan saja dia.Ayo cepat pulang." Ucap Chan.
"Mana bisa begitu ." Ucap WonWoo protes.
"Memang apa pentingnya dia?Ah.. Dia pacarmu? Kau bisa punya pacar juga?Aku kira kau akan lajang seumur hidup."Ucap Chan mengejek.

WonWoo memukul kepala Chan.
"Yaaa...bicara apa kau ini?Mau mati?Dia cuma rekan kerjaku." Ucap WonWoo sambil mendorong tubuh Chan mendekati MinGyu.

"Ugghh..baunya..berapa banyak dia minum?Ini kan bukan di kedai tapi dipinggir jalan. Benar-benar seperti gelandangan saja kelakuannya."Ucap Chan menggerutu sambil menutup hidungnya.

"Hei ajushi..bangun..dimana alamat rumahmu akan aku panggilkan taksi."ucap Chan sambil menggoyang-goyangkan tubuh MinGyu. Namun MinGyu tetap tertidur pulas.Bahkan kini dia mulai mendengkur..

"Ajushi?Kau rabun? Dia bahkan lebih muda dariku."ucap WonWoo sambil memperhatikan dari jauh.

"Kau tidak bisa lihat wajahnya hyung.. terlihat tua.." ucap chan sambil mengarahkan telunjuknya kearah wajah MinGyu.

Hujan perlahan mulai turun .Beberapa orang mulai mempercepat langkahnya. WonWoo sibuk membereskan kantong belanjanya. Sementara Chan sibuk berusaha membangunkan MinGyu namun hasilnya nihil. Chan kesal lalu menendang kursi MinGyu..

"Aisshh..Bawa dia pulang saja hyung.. Hujan sudah turun.Jika seperti ini terus dia bisa mati kedinginan diluar.Lagipula kan dia teman kerjamu masa kau pun tidak tahu alamat rumahnya.Payah." ucap Chan kesal.

"Haa?Ba..wa.. pu..lang? Ya sudah kau saja gendong dia."ucap Won Woo pada Chan.WonWoo menenteng belanjaannya dan bersiap untuk pulang namun dari belakang mantelnya ditarik oleh Chan.

"Ternyata kau lebih rabun dariku..kau gila.. aku disuruh mengangkat raksasa itu? Bisa mati pegal kakiku."ucap Chan sambil menarik WonWoo mendekat ke MinGyu.

"Heii..hei.. apa maksudmu?"
"Tentu saja kau yang harus menggendongnya."ucap Chan sambil memaksa WonWoo berjongkok didepan MinGyu. Chan membantu mengangkat MinGyu dari kursinya dan memposisikan MinGyu dengan benar.Akhirnya WonWoo pasrah untuk menggendong MinGyu dipunggungnya.Sementara Chan membawa belanjaan WonWoo yang cukup banyak.

Hujan mulai turun dengan cepat.
Mereka berjalan mulai cepat.WonWoo yang awalnya fokus memperhatikan jalan kini mulai merasakan hal aneh pada dirinya.
MinGyu mempererat pelukannya pada leher WonWoo.Ia menyandarkan kepalanya dipundak WonWoo sebelah kiri.

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang