18

2.4K 308 108
                                    


Aug24th

08:55 PM

Drrtt.. drrtt..

Ponsel barbara bergetar, barbara yang sedari tadi sibuk dengan majalahnya langsung meraih ponselnya yang terletak di atas meja tersebut.

Niall Horan : barb, jalan jalan yuk?

Barbara tersenyum ketika melihat line dari niall, dengan cepat dia mengetik balasan untuk niall.

Barbara Palvin : boleh, jam berapa?

Niall Horan : bisanya kamu jam berapa?

Barbara Palvin : aku free, jam berapa aja bisa kok..

Niall Horan : oke 30 mnt lg aku jemput kamu :))

Barbara Palvin : hmm, oke deh, aku tinggu ya niall Xx

Niall Horan : maksudnya Xx?

Barbara Palvin : tanda persahabatan!! Xx

Niall Horan : oke.. tanda persahabatan Xx siap siap sana.. Xx

Barbara Palvin : kamu juga Xx

Barbara Palvin : hahah lucu ya emotnya wkwk Xx

Niall Horan : lucu bikin baper barb Xx

Barbara Palvin : maksud nya apa?

Read.

"Lah oon di read doang.." barbara terkekeh sendiri. Melihat jam di ponselnya, lalu ia berdiri untuk bergegas menyiapkan diri.

Ting tong..

Bel rumah barbara berbunyi.

"Yaelah siapa sih? Masa niall? Cepet amat ish datengnya.." barbara ngedumel sendiri. Bel pun berbunyi berkali kali. Ia mager untuk membukakan pintu karna bi inem sedang pulang kampung. Dan kedua orang tuanya pun sedang mengurusi pekerjaan mereka di kantor. Dan dengan terpaksa, barbara yang tadinya ingin bersiap-siap kini keluar kamar demi membukankan pintu untuk tamu nya.

Ting tong..

"Buset sabar napa njing.." teriak barbara dari dalam, lalu membuka pintunya secara tak sabar.

"Siapa sih lo nj-" omongan barbara terpotong ketika melihat cowok bermata hazel itu berdiri di hadapannya sambil tersenyum.

"Selamat pagi ra!"

"Lo ngapain disini, zayn?" Ucap barbara tak percaya,zayn terkekeh lalu masuk begitu saja tanpa minta izin dari barbara.

"Zayn ish.. keluar ga lo.." usir barbara secara halus, mengikuti gerak gerik zayn yang sekarang sudah duduk di sofa ruang tamu rumah barbara.

"Gue mau jus jeruk nya tolong.." kata zayn, barbara menendang kaki zayn hingga yang ditendangpun meringis kesakitan.

"Lo tamu ga diundang,jadi gue ga nyediain apapun buat lo. Pulang sana.." usir barbara lagi, zayn masih stay di tempatnya sambil mengedarkan pandangannya keseisi ruangan.

"Lo sendirian barb?" Tanya zayn, seolah mengabaikan perkataan barbara tadi.

"Menurut lo?"

"Sendiri.. "

"Yaudah tuh tau, balik sono astaga zayn, gue mau siap siap.."

"Siap siap ngapain lo? jangan bilang siap siap buat ena ena sama gue? Oh no! Gue masih polos barb, astagfirullahaladzimm.. "

"Tolol lo, najis amat ena ena sama lo, mendingan ama jb sekalian biar hot.." barbara memutar bola matanya.

"Astagfirullah barbara otak lo udah kelewat jalur.."

"Udah ish sono lo balik njing, gue mau prepare, mau jalan sama niall, bye!" Barbara berjalan gontai meninggalkan zayn, zayn hanya melongok mendengar kalimat barbara barusan.

"Lah bangke si niall udah ngambil start duluan.." zayn ngedumel gajetot, sambil menunggu barbara selesai prepare, dia ke dapur mengambil jus jeruk nya sendiri.

"Anggap aja rumah sendiri.." zayn berujar pelan, meminum jus jeruk nya sambil memakan camilan yang tersedia.

Ketika zayn mendengar derap langkah barbara, zayn langsung mengabaikan itu semua dan kembali ke ruang tamu. Dilihatnya barbara sedang memakai flatshoesnya.

"Gaya lo oke ra.." komentar zayn sambil tersenyum memperhatikan barbara.

"Lo ju-" barbara memotong kalimatnya dan menggelengkan kepalanya pelan.

"Makasih.."

"Pede bapeth lo.." barbara beranjak dan melangkah meninggalkan zayn.

"Ra! Tungguin woi.." zayn menyusul beberapa langkah untuk sejajar dengan barbara lalu menahan tangannya.

"Apasih lo? Gue mau keluar, bentar lagi niall dateng.."

Zayn mendekatkan wajahnya , semakin dekat dan dekat.

Tangan kanan zayn terangkat, sementara nafas barbara kini tercekat, matanya melotot sempurna dan jantungnya berdegub lebih cepat dari sebelumnya.

"Pensil alis lo ketebelan, masa mau jalan sama doi alisnya tebel bat kayak shincan.." zayn mengusap alis barbara sedikit demi sedikit agar pensil alisnya agak luntur.

Barbara bernafas lega.

"Apaan lo melotot melotot begitu? Takut gue cium lo?" Zayn terkekeh, pipi barbara memerah lalu memukul pundak zayn pelan.

"Gue gabakal nyium lo kalau lo nya ga ngasih izin, tole lu.. ngeres otaknya najis..wkwk" zayn tertawa, barbara menoyor kepala zayn sebal.

"berisik lu ler, balik sono hush gue mau nunggu niall di depan.." barbara mendorong zayn sampai keluar, zayn hanya bisa terkekeh dengan tingkah barbara.

Tak lama setelah itu, ponsel barbara bergetar, ada notifikasi dari line. Ternyata niall.

Niall Horan : barb, kayaknya kita gajadi jalan jalannya. Gue mau nganter mom. Sorry

Niall Horan : i'm fine btw, thanks

Barbara menyeritkan alisnya bingung. Pesan pertama bisa ia pahami, namun yang kedua? Bukankah seharusnya barbara yang mengatakan i'm fine? Karena niall membatalkan janjinya begitu saja.

"Kenapa?" Zayn ternyata belum pulang, masih memperhatikan barbara yang terlihat bingung.

"Niall gajadi jemput, katanya mau nganter mom nya.." kata barbara , lalu menghela nafasnya sabar.

"Yaudah jalannya sama gue aja yuk? Mubazir lo dah dandan cantik cantik tapi masih ngedokem di rumah.." kata zayn, membuat pipi barbara menjadi merah, lagi.

"Kelamaan mikir, ayo!"

###



Barbara ➿ Z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang