NONE OF THEM SHINE BRIGHTER THAN U

270 27 2
                                    

*BROOKE'S POV*

Salju tahun ini mulai turun dan dinginnya nusuk sampe ke tulang.

"Baby, let's go." ajak Kak Cam. Gue masih rada kesel sama dia. Yeah, bisa dibilang gue cemburu gara-gara dia asik ngobrol sama Jane dan gue dikacangin. Gue sih masih bisa ngadepin obrolan biasa, tapi ini udah dalem, menyangkut hal pribadi, dan mereka ngomongin itu di depan gue.

Gue masuk mobil dengan pikiran kosong. Gue gatau harus bilang apa. Yeah, mungkin lo pikir gue overprotecting or overthinking, tapi gue masih ga nyangka aja Kak Cam bisa kek gitu.

"Forgive me, Brooke." kata Kak Cam setelah kita udah setengah perjalanan. Gue masih diem dan gatau harus gimana.

"Brooke?" panggil Kak Cam. Gue noleh.

"Hey, why are you crying?" tanyanya.

"Crying?" tanya gue. Gue meraba pipi gue yang ternyata udah basah air mata. Kak Cam tiba-tiba berhentiin mobil di pinggir jalan.

"Brooke." katanya lalu ngeliat gue cemas.

"I-I'm fine, baby. You can continue to drive again." kata gue.

"Hey, listen, Brooke, I won't leave you, that's my promise, don't you worry about girls in this world, they can't replace you." katanya. Gue mulai berkaca-kaca.

"Hey, you promised me that you won't cry." kata Kak Cam. Kata-katanya malah bikin gue pengen nangis. Akhirnya gue terisak.

"Oh My God, baby, don't cry please." mohonnya. Ya, gue ga pengen nangis sebenernya, tapi air mata gue terus keluar kek air mancur. Gue berusaha ngatur nafas gue yang mulai sesek.

"Okay, I'm fine, I'm fine." kata gue setelah gue bisa tenang.

"Okay, I'll drive us home, and we can talk." katanya. Gue ngangguk.

Sampe rumah, gue langsung masuk kamar gue, diikuti Kak Cam.

"I'm just afraid you're interested with her, she's so adorable and beautiful and elegant, and, I can't be like that." kata gue memulai.

"Uuuh, Brooke, you're the most beautiful princess in the world. Both inside and outside, you're so beautiful. And I'm so glad you won my heart." katanya lalu membelai rambut gue. Gue menghela nafas panjang, lalu nyenderin kepala gue di pundaknya.

"Hey, look at this." katanya lalu ngebuka jam tangannya. Ada tato nama gue di sana. Gue ngelirik Kak Cam.

"Don't make that face please, you make me wanna love you all over this place." katanya. Gue gabisa nahan ketawa.

"You can't stay mad at me, lol, I always can make you laugh." katanya pede.

"Too confident." kata gue lalu meluk dia.

"I love you, okay. Remember that or I'll kill you, oh, I mean kiss you." katanya.

"Lol, okay, I'll remember." kata gue.

"You know, I've been around a million stars, and yeah, none of them shine brighter than you." katanya lagi.

"Uh, baby. You're so adorable." kata gue lalu nyium pipinya. Dia ketawa ngeliat gue.

Is It Too Late Now To Say Sorry? // Justin Bieber & Ariana GrandeWhere stories live. Discover now