Bagai semut dan gajah

8.2K 811 485
                                    

Nikmati selagi bisa direpost..

***


Isilah jarak diantara kita dengan doa, bukan dengan masalalu. Agar kamu dan aku akan menjadi kita untuk selamanya..

Adel

10 november tiba juga.

Setelah dua hari kemarin seorang RADEN ADITYA dibuat uring-uringan oleh kemarahan srikandi. Aku tertawa puas melihat kondisinya yang mengenaskan demi bisa menenangkan hati para fansnya itu.

Semua kejadian itu dimulai saat foto terakhir yang aku post di akun Raden  saat bertemu secara langsung di dunia nyata dengan dia.

Ternyata dampaknya sangat luar biasa. Banyak srikandi mengamuk di akun Raden. Ada yang marah dengan alasan Raden meet up dengan salah satu srikandi tapi tidak info kepada semua orang.

Ada juga yang marah karena Raden sudah memilih salah satu srikandi yang special untuknya.

Ada yang nangis bombay karena takut ditinggal oleh Raden.

Ada yang berusaha cari tahu itu tangan siapa dan mau memaki-maki perempuan yang dengan beraninya berdekatan dengan Raden.

Duh, lebay sekali mereka semua.

Apa kalau ngefans sama seseorang harus sealay ini?

Dan Raden memintaku untuk bertanggung jawab menenangkan semua srikandinya. Sorry lah, memang dia pikir, dia siapa? Semua srikandi itu adalah fans dia, ya urus sendiri lah.

Mengurus fans aja tidak bisa apalagi ngurus rumah tangga. Zzzz..

Tolong jangan berpikir yang tidak-tidak. Alasannya masih sangat sederhana. Raden masih diam di tempat setelah acara lamaran aneh itu kepadaku.

Dasar orang gila. Mengajak perempuan nikah seperti mengajak dia minum kopi. Sudah tahu tidak semua perempuan suka kopi.

Dan beberapa waktu ini memang kami tidak pernah bertemu lagi. Entah dia yang sibuk, atau menghindar, atau memang keduanya. Aku juga tidak peduli. Karena aku pun sama sibuknya mengurus acara untuk 10 november ini. Dan lihatlah sekarang, Ballroom Al Kahfi group sudah disulap menjadi tempat yang paling indah. Melebihi acara pesta pernikahan manusia. Semua orang di sini datang dengan dresscode hari pahlawan.

Tadinya aku kurang setuju dengan dresscode ini, takut-takut ada yang datang bawa bambu runcing dan mengajak untuk demo di Senayan. Kan tidak lucu. Untuk itu pakaian tamu yang datang hari ini terus saja aku perhatikan. Jangan sampai aku kecolongan lebih dulu.

Banyak tamu yang memakai pakaian pahlawan nasional, yang menurutku masih cukup sesuai dengan tema. Sedangkan pakaian yang aku pakai adalah pakaian muslimah tertutup ditambah dengan cadar di wajarnya.

Jangan menertawakanku mengapa aku pakai cadar, karena saat ini aku berperan layaknya seorang ksatria muslimah dari jaman Rasulullah.

Keren kan. Aku memang terlalu cerdas dalam pilihan ini.

Jadi aku sama sekali tidak perlu pakaian aneh-aneh. Teman-teman mengatakan aku curang, karena mereka memakai dresscode bertema pahlawan dari Indonesia. Ada yang menjadi pahlawan seperti di uang seribu rupiah, ingat ya seribu rupiah bukan lima ratus rupiah. Lalu ada juga yang menjadi pahlawan-pahlawan revolusi. Beraneka ragam semuanya, seperti kalian tengah memasuki area ragunan (?)

Namun hanya aku yang tampil dengan kecerdasan di atas rata-rata.

***

Kehadiran seorang pria yang berdiri di sebelahku sangat mengganggu aktivitas. Apa dia tidak melihat jika aku sedang sibuk. Rasanya ingin memaki orang aneh ini.

InstaLOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang