(Ziyu's Story) CURIOUS ZIYU

7.2K 496 27
                                    

(LUSERA'S STORY) CURIOUS ZIYU

Author :: SANGHEERA || Cast :: LU ZIYU, LU HAN and CHEON SERA (OC) || Support Cast :: LUSERA's BABIES – Lu Sena and Lu Sean || Genre :: Marriage Life, Romance, Family || Lenght :: Oneshoot || Rating :: PG 17


Ini sequel Wild Boy ^^-

-

-

"Aku iri pada Sean..."ujar Luhan tiba-tiba.

Sera yang saat ini sedang menyusui si bayi Sean, mendongak ke arah sang suami yang duduk di sebelahnya sambil menggendong Sena yang tidur setelah perutnya kenyang terisi ASI.

1 bulan lalu, datang 2 malaikat kecil lagi di keluarga Lu. Double combo super komplit, 2 baby kembar perempuan dan laki-laki lahir secara normal dari perut Sera. Ziyu, anak pertama Luhan dan Sera yang kini berusia 6 tahun, sangat gembira saat kedua adiknya lahir. Anak laki-laki itu kini duduk diantara ayah dan ibunya, menatap penuh minat pada adik perempuannya yang tertidur di gendongan ayahnya yang nyaman. Sejak tadi Ziyu tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menyentuh kaki dan tangan imut Sena. Takjub melihat betapa mungil adik bayinya itu.

Mata Sera menyipit mendengar kalimat Luhan, heuh, dia tahu benar maksud ucapan suaminya itu. Luhan yang tadinya asyik melihat kegiatan Sean menyusu pada ibunya, nyengir melihat wajah sebal Sera.

"Pervert!!"Sera menonjok pelan lengan Luhan.

Luhan memanyunkan bibirnya,"Kita kan sudah lama tidak 'begadang', Cheonse..."keluh Luhan manja.

"Ziyu mendengar, papa!"Sera memperingatkan saat melihat anak sulungnya kini menoleh kearah Luhan dan dirinya. Tertarik pada pembicaraan papa mamanya.

"Kenapa papa iri pada Sean? Papa juga mau minum susu? Ziyu saja sudah tidak minum susunya mama, Ziyu kan sudah besar. Ya kan ma?"

Aish! Sera menghadiahi Luhan tatapan seramnya sebelum menoleh pada Ziyu dan tersenyum manis. "Geurae, Ziyu, papamu itu memang tidak tahu malu! Ayo Ziyu, berikan nasehat pada papa biar papa tidak kalah dari Ziyu!"

Luhan tertawa, ia menatap putranya itu dan memasang wajah menunggu. Penasaran dengan nasehat apa yang akan diberikan putra manisnya ini padanya. Ziyu selalu pintar bicara dan penuh kejutan. Selalu menyenangkan mendengarkan apa yang sedang Ziyu pikirkan tentang sesuatu.

"Papa, karena papa sekarang punya Sean dan Sena, papa seharusnya mengalah pada mereka. Ziyu saja yang baru enam sudah mengerti, papa kan sudah banyak umurnya, seharusnya papa lebih pintar dari Ziyu. Kalau papa mau susu, Ziyu tidak keberatan membagi susu kaleng Ziyu. Papa mau rasa coklat atau strawberry?"

Sekali lagi Luhan tertawa. Membuat Sena yang ada di gendongannya terbangun, membuka matanya yang sipit, mengecap-ngecapkan bibirnya sebentar, lalu memejam kembali. Sera yang juga tertawa mendengar ucapan menggemaskan dari putranya itu, menghadiahi Ziyu usapan penuh sayang di kepala. Ziyu tersenyum, merasa bangga karena sudah membuat papa dan mamanya senang.

"Papa, berapa lama Sean dan Sena bisa sebesar Ziyu?"tanya Ziyu.

Luhan melingkarkan tangannya di tubuh Ziyu, mendekap putra sulungnya yang kini sudah sekolah di Taman Kanak-kanak itu di tangan kanan dan menggendong Sena di tangan kirinya. Sera mengamati dalam diam.

"6 tahun..."

"Hmmm..."Ziyu mengangguk-angguk. Keningnya terlipat. Nampak serius sekali berpikir. "Jika Sean dan Sena makan 2 kali lipat lebih banyak, apa mereka tidak lebih cepat besar, papa? 6 tahun itu kan lama..."Ziyu menoleh pada mamanya. "Ya kan, ma?"

LUHAN & SERA's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang