IMMORTAL LOVE (part 1)

17.1K 887 30
                                    

(LuSera's Story) IMMORTAL LOVE

Author :: Sangheera

Cast :: Xiao Luhan of EXO, Xiao Sera (OC), and Byun Baekhyun of EXO

Support Cast :: Lee Seungri of BIGBANG

Genre :: Fantasy, Family, Romance

Lenght :: Oneshot

Rating :: PG-17

Disclaimer :: Fanfict ini adalah hasil dari kerja keras neuron di otak kanan author sendiri, jadi mohon jangan diplagiat ya! Jangan lupa vote dan komennya ^^ Selamat menikmati....


-o0o0o0o-

Ketika aku sudah terlalu tua dan tidak pantas lagi memanggil appa dengan sebutan 'appa' maka aku akan memanggil appa dengan sebutan 'oppa'. Lalu 5 tahun kemudian ketika kita akan nampak seumuran, aku akan memanggil appa dengan sebutan 'Luhan-ssi'- Xiao Sera.

Jika waktumu telah habis dan aku masih saja eksis didunia ini, apa yang harus aku lakukan tanpamu, anakku? - Xiao Luhan.

:: LUHAN POV ::

Suara derap langkah kaki memenuhi tiap inchi flat. Rutinitas harian tiap jarum jam menunjukkan pukul 15.00 KTS. Bibirku membentuk sebuah senyuman kecil saat langkah-langkah riang itu terdengar menuju tempatku berada. Ahh... gadis kecilku sudah pulang.

"Appa~!!!"teriaknya sambil menubruk tubuhku dari belakang dan menautkan jari-jarinya didepan perutku. Kepala kecilnya yang terbingkai oleh rambut-rambut lembut sepunggung, nampak dimiringkan untuk melihat sesuatu yang ada didepanku. Mata bulatnya berbinar. "Kare!!"

"Mm... hari ini appa masak kare,"sahutku tanpa menoleh. Tanganku tetap sibuk mengaduk kuah kare yang ada dipanci.

"Yatta!! Kare buatan appa adalah kare terenak didunia..."

"Jinchaya? Bukankah buatan paman Kyungsoo yang lebih enak?"

Kyungsoo adalah tetangga disamping flat kami. Pria itu adalah chef disalah satu restoran mewah di Namsan Tower. Kadang jika ia sedang libur, Kyungsoo akan memasak sesuatu dan mengirimkannya ketetangga dikanan kiri Flatnya. Flat kami adalah salah satu langganan makanan kiriman Kyungsoo. Dan Sera-gadis kecilku ini-adalah pecinta berat makanan buatannya.

"Eiii... paman Kyungsoo melewatkan satu bumbu penting, jadi Kare-nya masih kalah dengan buatan appa..."

Aku mengeryitkan dahi. Penasaran dengan statement Sera. "Bumbu penting?"

Gadis kecilku itu mengangguk kecil. "Mm..."Lalu dia melepas pelukannya padaku dan mengayunkan tangannya sebagai isyarat agar aku mendekatkan telingaku padanya. Uh oh... apa ini rahasia? Aku mendekat dan Sera berbisik padaku.

"Bahan pentingnya adalah cinta appa padaku. Itu yang membuat Kare appa menjadi Kare terenak didunia..."

Aku terhenyak. Tidak menyangka sama sekali dengan jawaban Sera. Senyumku semakin terkembang saat gadis kecilku itu mencium pipiku lembut. "Appa saranghae~~"

Aku mengusap rambutnya lembut. Menatapnya dengan tatapan sayang yang tak bertepi. Anakku tercinta...

"Mmm... nado saranghae,"balasku sambil mencubit pipinya gemas. "Ja! Ganti baju dulu, Sera. Cuci kaki. Baru kau boleh makan, eo?"

"Ne... Arasseoyo, appa..."

"Ckckck... mataku ternodai oleh tingkah laku kalian." Kalimat bernada sinis itu membuatku dan Sera menoleh.

LUHAN & SERA's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang