part 4 {little boy}

114K 2.4K 18
                                    

"Ouhh ..." tangan Daisy mengelus rambut lelaki itu.
Lelaki itu mengisap setiap jengkal leher Daisy dengan sangat ahli. Tangannya mengelus punggung telanjang Daisy penuh rasa.

"Arhh ..." geraman rendah itu membuat libido Daisy meningkat saat Daisy duduk diatas lelaki itu sambil merengkuh pundaknya dan memberi isapan nikmat dileher lelaki itu.

Dengan perlahan lelaki itu mengangkat bokong Daisy dan kembali menghentaknya saat kejantanannya masuk seluruhnya kedalam liang vagina Daisy "arkhhh ..." Daisy memekik kecil saat ia merasa Kejantanan itu memenuhi dirinya.

"Bergeraklah dengan cepat" perintah lelaki itu.

"Ouuhh ... sshhh " baru sekali Daisy bergerak. Ia tak sanggup jika harus mendominasi permainan ini.
"Aku tak tahan ... aahh" gerakan pinggul Daisy begitu lambat hingga membuat pria itu frustasi. Ia mencengkram bokong Daisy dan membentur miliknya dengan kewanitaan Daisy yang begitu sempit.

"Ahh ... ahhh ... ouuhh ... shhh" desahan mereka berdua silih berganti. Akhirnya Daisy mampu mengerahkan seluruh tenaganya dan bergerak begitu liar diatas lelaki itu "arkkhhh ..."

Plak ...

Daisy merasa nyeri dibokongnya saat ditampar lelaki itu. Kuku kukunya tertancap dilengan kokoh itu.

Plak ...

"Auhhh ..." desahan Diasy semakin membuat lelaki itu terbakar gairah. Ia melumat puting payudara Daisy yang sedari tadi begoyang sia sia tanpa dimanfaatkan dengan baik. "Ahh ... yah beggituhhh ..." Daisy menekan kepala lelaki itu hingga ia merasa mulut lelaki itu semakin penuh dengan payudaranya.

Ia tak tahan dengan desakan bertubi tubi diseluruh tubuhnya. "Akuuhh....hampirr sampai" Daisy bergerak turun naik diatas tubuh lelaki itu semakin menggila

"Sayangnya tidak sekarang" Daisy menatap wajah lelaki itu tepat dimanik mata coklat kelamnya.
Dengan cepat Daisy melingkarkan kakinya dipinggul lelaki itu dan melilitkan tangannya dileher lelaki itu "ingin pergi lagi? Tak kubiarkan" Daisy menatap tajam lelaki yang sedang memandangnya penuh nafsu itu "buktikan Ai"
Lelaki itu menatap Daisy dengan pandangan intens.

Tok ....

Tok ....

Tok ....

Daisy mengerjap matanya saat menemui tubuhnya terbungkus bad cover dengan rapi. Tak ada tubuh telanjang, tak ada aroma seks dikamar ini dan tak ada kulit dilumuri keringat sensual. Tapi satu hal yang terbawa, bagian bawahnya basah. Memikirkan mimpi itu membuat Daisy merona dipagi yang sejuk ini.

"Daisy ... sarapan sudah siap!!!" Teriakan cempreng saras membuat ia tak jadi mendapat orga.... ups. Daisy segera meloncat kekamar mandi sebelum yang terjadi justru ia bermastrubasi.

~

Daisy sedari tadi memutar ujung pulpen di bibirnya. Sudah setengah jam meeting itu belum selesai hingga membuatnya jengah.

Ia mengangkat tangannya saat Ramona sedang presentasi dan ijin ketoilet. Dan Ramona mengangguk mengijinkan.

~

Ia masih didalam bilik toilet mencoba menari narik bajunya yang kusut hingga ia mendengar seorang wanita diluar sedang menelpon seseorang.

"Aku sudah melihat orangnya"

"Apa kelihatannya?" Daisy mampu mendengar suara disebrang telpon itu karna toilet ini begitu hening.

"Dia baik baik saja. Apa kau yakin memberinya fasilitas seperti itu, bagaimana jika karyawan dikantor tau?"

"Itu urusanku ... jika mereka keberatan mereka bisa resign"

"Berhentilah seperti itu tuan Aldricho"

the obsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang