Kedatangan Cassandra

1.7K 62 10
                                    

"Bolanya nyangkut!" Seru bunda Laila.
"Aku yang ambil". Ujar Lara berlari kegudang.

Hari Minggu ini kedua anak beranak itu menghabiskan waktunya untuk bermain basket disudut pekarangan villa keluarga tuan Mike.

Lara memasuki gudang seraya mengambil tangga dan menggotongnya untuk mengambil bola basket yang menyangkut digenteng villa tersebut.

"Byeee mami.. Joanna pergi ngemall bareng Liora yaah". Sapa Joanna berpamitan, seraya cipika cipiki pada Lara.
"Wah oke, have fun yaaa". jawab Lara membalas cipika cipiki nya Joanna. Lara melirik Liora disamping Joanna mulutnya komat kamit dengan wajah cemberut, sijutek nampak tak sabaran menunggu adiknya.

Lara hanya tersenyum melihat pemandangan yang kurang sedap didepan matanya. Udah Lara, jangan ladenin sijutek. Mending mikirin gue.... author kegeeran!

Joanna berpamitan melambaikan tangannya pada Lara. Joanna masih lebih tua dibanding Lara, tetapi terbilang ramah dan periang setiap berjumpa Lara, tidak dengan Liora, malah sebaliknya.

"Busettt kayak anak kecil aja cipika cipiki iiih apaan dah?!" Seringai Liora.
"Gak sopan lo Liora, setidaknya lo bisa menghormati istri papah. Bukan dengan cara begini, ntar papah kecewa!" Bentak Joanna cemberut.
"Bomat! Lo, sok bijaksana. Udah tancap sana!" Perintah Liora masih cemberut komat kamit kayak baca mantera.
"Oke, as you like" ucap Joanna kesal.
Breeeeeeemmmm, Joanna ngebut efek kesal dengan ulah Liora.

***

"Aaaaaw ah tangganya goyang bund!" Teriak Lara dari atas tangga. Tangannya belum berhasil menangkap bola basket yang sedang stand-bye dipinggir genteng.
"Awaaaas hati-hatiiiii" teriak Edward naik dari kolam renang berlari kearah Lara.
"Laraaaa pegangan sayang!" bunda Laila cemas.

Gdubrakkk...!!! Bummmm, tangga jatuh, Lara meloncat kekanan, sebelumnya Edward berdiri dibawah siap menghadang tubuh Lara yang bakal jatuh, kedua belah tangan Edward direntangkannya agar Lara tidak jatuh kepekarangan.

Tubub Lara menerjang Edward, keduanya jatuh bergulingan.

Suasana hening, hanya nafas Lara yang terdengar beradu dengan nafas Edward, keduanya tersengal.
Lara belum sadar, tubuhnya masih menindih Edward. Bunda Laila kaget bergegas menghampiri Lara dan Edward seraya menarik tangan Lara agar menjauhi Edward yang tertindih oleh Lara.

Bunda Laila merasakan sesuatu yang lain dengan Laila dan Edward. Beliau menangkap keanehan diantara keduanya, bukan seperti anak dan ibu tetapi seperti sepasang kekasih. Ya, harusnya mah Lara nikah dengan Edward bukan dengan bokapnya, bund!

"Ayo ... ayo sini bangun, kasian Edward ketindih! Sok pandai manjat". Cibir bunda Laila sambil mengelus-elus pergelangan Lara dan menjauhkan Lara dari Edward.
"Aah bunda, sakit tau!?" Jawab Lara kelepek-kelepek kesakitan memegang kaki dan lengannya.
"Aaw aw aw" gumam Edward tertatih-tatih bangun dibantu bunda Laila.
"Edward, kamu terluka nak?" Tanya bunda Laila khawatir.
"Gak tant, gak kok. Aku baik-baik aja" ucap Edward sambil berlalu kekolam renang.
"Hati-hati sayang!" Tukas bunda Laila bengong.

Edward agak tersipu malu dengan kejadian barusan, membuat bunda Laila terbengong-bengong memandanginya.

"Pasti... ini pasti ada apa-apanya antara Lara dengan Edward!" Bisik bunda dalam hati.

Lara tersenyum kecil memandangi bunda dan Edward, dialihkannya pandangannya ke arah Edwaad yang telah sampai disisi kolam renang dan mencoba untuk membenamkan dirinya kembali kedalam air, tatapannya tak berkedip sedetikpun.

Pandangan Lara buyar seketika tatkala nada panggilan dari telepon selular Edward berbunyi "can you see the secret of my eyes...". Terdengar oleh Lara suara merdu milik artis kondang Prilly Latuconsina yang dikenalnya dari sinetron ganteng-ganteng serigala, biasa ditontonnya setiap malam. Suara pemilik slogan "omg hellooo" itu membuyarkan lamunannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 26, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Pacarku, Ibu Tiriku!Where stories live. Discover now