CHAPTER 1

28.7K 922 21
                                    

WARNING: typo(s) everywhere.

###

"Rere, ayo sini ada tamu."

"Iya, Mah."

Aku terpaksa harus meninggalkan kasur kesayanganku, medan magnet untuk tidur disitu terlalu besar dan membuat ku tidak bisa beranjak darinya. Ibaratkan move on, susah buat dilakuin.

Dan ya, seperti biasa. Pasti ada saja teman Mama yang datang kerumah untuk bersilaturahmi. Kali ini adalah keluarga tante Tari, sahabat dekat mama ku. Yang ngomong-ngomong punya anak laki-laki seumuran denganku yaitu 17 tahun dan kelas 2 SMA.

Boleh juga kali yah gua gebet.

Benar saja, sesampainya aku di ruang tamu ku lihat bahwa Tante Tari memiliki seorang anak laki-laki yang tidak pernah aku liat sebelumnya.

Lelaki itu berambut berantakan tak panjang dan juga tak pendek. Bisa dilihat bentuk badannya bagus sih, apalagi dia pake baju hampir ketat gitu yang bisa nunjukkin otot - otot lengannya.

"Eh, Rere sayang. Tante kangen deh sama kamu!-Ohiya, kenalin dong ini anak Tante, namanya Vanno. Dia jarang ikut kesini, Re, emang susah gitu deh diajak kemana-mana." Tegur sapa Tante Tari sekaligus mengenalkan anak nya kepadaku.

"Oh iya, Tante. Rere juga kangen, hehehe..-Iya, kenalin. Rere Artavia." Balasku sembari senyum kepada Vanno.

Vanno hanya menatapku dengan wajahnya yang datar lalu memalingkan mukanya.

Dih, ganteng-ganteng sinis juga. Nyebelin banget sih.

Setelah beberapa jam Tante Tari dan anaknya bersilaturahmi kerumah, Tante Tari pun izin untuk pulang karena ia memiliki urusan lain.

"Ohya, Vanno udah Tante pindahin ke sekolah kamu nih. Kalau udah satu sekolah, baik-baik ya kalian. Hari Senin dia udah resmi jadi siswa sekolah kamu, Re." Ucap Tante Tari sebelum beranjak pergi dengan senyumnya yang mengundang orang lain untuk tersenyum juga.

"Pasti dong, Tar. Pasti aku suruh Rere buat sama Vanno terus." Balas Mama ku sebelum aku membalasnya.

Malas sekali rasanya, pertemuan pertama saja rasanya sudah slek begini, gimana seterusnya.

***

Hari Senin pun tiba. Hari dimana Vanno resmi menjadi siswa di Sekolah ku.

Ah bodo ah, awalnya aja ngeselin. Pasti makin kesini makin ngeselin juga.

Aku beranjak dari kasurku untuk bersiap-siap. Setelah siap, aku meminta izin Mama ku untuk berangkat sekolah.

Sesampainya disekolah aku melangkahkan kaki ku dengan malas menuju kelasku. Dan tak lama saat aku sedang berjalan, hujan rintik perlahan jatuh. Pertanda bagus, yaitu tidak harus capek-capek upacara.

Karena upacara tidak dilaksanakan, maka bel pelajaran pertama langsung berbunyi. Dan pelajaran pertama ku pada hari ini adalah fisika. Saat guru pelajaran Fisika ku itu masuk, aku merasa kaget setengah mati dengan apa yang ada disebelahnya.

Lah, Vanno?! Ya ampun, sekelas lagi dah!

"Anak-anak, kenalin. Kita menerima anak baru dan namanya adalah Vanno Enderson. Dia pindahan dari sekolah tetangga yang gak kalah bagusnya sama sekolah ini." Ucap guru itu.

Guruku melihat ke seisi kelas dan pandangannya berhenti dibangku sebelahku. "Vanno kamu duduk disebelah Rere dulu ya, kosong kan, Re." Perintah guru Fisika ku didepan kelas dengan menunjuk ke arah bangku disebelahku.

Aku pun mengangguk meng-iya-kan, karena memang kebetulan hari ini teman bangku ku tidak masuk karena izin ada urusan. Katanya sih, dia mau pindah ke UK. Yah, pertanda bahwa aku akan sebangku dengannya hari ini dan seterusnya.

Not Meant To Be #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang