Aku menariknya ke dalam pelukanku, biarkan ia merasakan detak jantungku. Aku mengelus rambutnya, mencium puncak kepalanya yang harum shampoo strawberry.

"Park Ah Ra, kumohon, jangan pernah menyembunyikan apapun dariku" Bisikku.

Terasa ia menggangguk kecil dalam pelukku.

"Aku... Aku takut, Jungkook" gumamnya.

"Waeyo? Ceritakan padaku Ahra, kumohon"

"Aku takut kehilanganmu..." Ucapnya sambil meneteskan air mata dari kedua sisi matanya.

Jantungku berdegup kencang, senyum mengembang di wajahku. Namun ada sedikit kekhawatiran yang aku rasakan. Tapi apa yang Ahra katakan membuatku ingin selalu menjaganya, menjauhkannya dari para pria yang akan merebutnya dariku.

"Aku.. Aku tidak akan pernah melepaskanmu Ahra" Bisikku pelan.

---

Aroma brownies dari dapur tercium sampai ke meja kasir tempatku duduk sekarang. Eomma sedang ada di dapur, membuat 75 kotak brownies pesanan seorang temannya. Sehingga aku ditugaskan untuk melayani pelanggan.

"Untung saja kau libur, kau dapat membantuku" Ucapnya.

Aku menarik nafasku dalam. Membosankan.

Baru saja 4 jam aku menjaga kasir, namun lelah benar benar menguasai diriku. Tak terbayang apa yang eomma rasakan setiap hari, menjaga toko dari pukul 9 pagi hingga pukul 8 malam. Ditambah dengan membuat kuenya.

Tapi aku tetap bersyukur, toko sudah tidak se sepi dulu. Sekarang sudah banyak pelanggan langganan, bahkan sudah 3 kali kami kedatangan reporter. Wuah, toko kami sudah mulai terkenal di Seoul kan? Bahkan eomma bilang ia rasa ia membutuhkan beberapa pegawai tambahan, dan aku rasa aku setuju.

"Annyeonghaseyo" Sapa seseorang dari balik pintu.

Seorang yeoja kira-kira seumuran denganku datang dari arah pintu. Ia berjalan ke arah lemari pendingin, freeze cake.

Rasanya aku pernah melihatnya, dimana ya?

Hey, kenapa kau jadi memperhatikannya Jeon Jungkook.

Aku kembali dengan aktifitasku—membaca berita di koran—yang merupakan hal yang biasa dilakukan para orangtua memang.

"Permisi, aku akan membeli ini" Ucap yeoja itu.

Hey, bukankah ia...

"Yeon Jina?"

"Hey, Jungkook-ah! Bagaimana kau bisa ada disini?" Sapanya dengan senyum mengembang diwajahnya.

Yeon Jina adalah pemenang dress terbaik saat pesta akhir tahun yang lalu, apa kalian ingat?

Kelas Jina ada disebelah kelasku, dan Jina merupakan teman baik Sumin—kekasih Seokjin sunbae dan teman sekelasku—sehingga aku sering bertemu dengannya di sekolah.

"Eomma-ku yang memiliki toko ini, senang bertemu denganmu disini"

"Benarkah?!" Pekiknya.

"Ne, waeyo?" Tanyaku.

"Aku sangat suka toko ini Jungkook, ini... hebat!" Ucapnya sambil bertepuk tangan senang. "Hampir setiap hari aku kesini, kenapa kita baru bertemu?"

"Terimakasih. Benarkah? Aku selalu ada di kamarku, aku jarang membantu eomma. Hahaha" Aku tertawa.

"Ah, kau benar~ Aku tau toko ini dari majalah kue langgananku dua bulan lalu, dan sejak itu aku selalu datang kesini" Ceritanya.

"Benarkah?" Ucapku tak percaya. Toko eomma sudah seterkenal itukah?

Ia mengangguk bersemangat.

"Ya, Jungkook, dapatkah kau— Jina-ya!" Eomma tiba-tiba muncul dan menyapanya, hey mereka saling mengenal?

"Annyeong Guyeon ahjumma! Lama tak bertemu!" Sapanya sambil memeluk eomma.

"Aigo~ Sudah berapa minggu kau tak berkunjung?"

"Mungkin dua minggu? Aku berlibur ke Jeju ahjumma!" Jawabnya.

"Geurae? Pantas aku jarang kedatangan pelanggan yang membeli 3 kotak blueberry freeze cake"

"Kkk~ Kau pasti sangat merindukanku ne?" Tanyanya percaya diri.

Eomma lalu tertawa, diikuti olehnya.

"Apa kalian saling mengenal?" Tanya eomma tiba-tiba.

"Ya, Jina teman sekolahku eomma" Jawabku kebingungan. "Apa eomma dan Jina sangat dekat?"

"Tentu saja!" Eomma merangkul Jina disambut dengan senyuman bahagia Jina hingga menunjukkan eyesmile miliknya. "Jina anak yang periang dan mudah bergaul, sehingga aku dapat mudah kenal dengan pelangganku yang cantik ini"

"Aigo ahjumma kau berlebihan~"

"Uwa, kalian sangat dekat. Bahkan disini aku merasa jika kalian adalah ibu dan anak. Ckckck" Decakku terkejut.

"Bagaimana jika kita lanjut berbincang di ruang tengah? Aku sudah selesai membuat brownies dan aku akan membuatkan kalian milkshake cokelat. Bagaimana?" Ajak eomma.

Aku dan Jina mengangguk senang.

---

"Makanan sudah datang~" Ucap eomma dari arah dapur sambil membawa nampan.

"Kyaaa ahjumma, kau benar benar baik~" Ucap Jina.

"Tentu saja, itu sebabnya aku juga sebaik eomma-ku" Ucapku percaya diri.

"Ya! Kau percaya diri sekali" Pekik Jina sambil sedikit menyikutku.

"Silahkan" Eomma menarik kursi yang ada disamping Jina, dan Jina duduk dihadapanku. "Ohiya, Jina apa kau bertanya pada Nyonya Yeon tentang itu?"

Itu?

"Sudah ahjumma" Jawab Jina sambil meminum milkshake didepannya. "Aku sudah yakin"

"Sebentar, ada apa ini? Ini membingungkan" Selaku.

"Ah kau tak tahu. Jadi begini, eomma sudah bilang kan ingin menambah pegawai? Nah selama liburan ini Jina ingin menjadi pegawai di toko kita, karena ia ingin belajar membuat kue dan juga mengumpulkan uang untuk hadiah ulangtahun appa-nya"

Loh? Bukankah dia merupakan anak seorang manajer perusahaan?

"Aku ingin mandiri, aku ingin membuktikan pada appa jika aku juga dapat mengumpulkan uang sendiri" Lanjut Jina.

"Wuah~ Kau hebat Jina-ya" Pujiku.

"Tentu saja! Kkk~" Balas Jina bangga.

"Arraseo, besok kau mulai bekerja ne? Pukul 8" Ucap eomma.

"Siap, boss!"

Sore ini kuhabiskan dengan canda yang Jina ciptakan dirumah kami, ia benar benar seorang yang periang...

---TBC---

ANNYEONG!!!~

MUNCUL TOKOH BARU NIH!!!!

Jadi, Jina dan Ahra itu memiliki kepribadian yang berbeda. Kalo Ahra sedikit pendiam, cool, classy girl gitu. Sementara Jina itu tipe yeoja yang ceria, periang, dan percaya diri.

Part selanjutnya bakal banyak cobaan menerpa Ahra-Jungkook!!!

Ohiya, aku juga mau minta maaf buat typo yang selama ini aku lakukan(?)

Buat readers yang masih mau stay di ff aku vote&comment ya biar aku semangat^^

Jeongmal kamsahamnida /bow/

I love you, Jeon Jungkook. [Jungkook-BTS-Fanfiction]Where stories live. Discover now