How Could an Angel Break My Heart (2)

1.5K 103 14
                                    

" I've been waiting a lifetime,

For somebody to love me like you do.

I was thinking that I'd always be lonely,

But God came up with someone like you."

      Lea mendengarkan Alex menyanyikan lagu  That Somebody Was You - Tony Braxton untuk Mira, yang kini tertidur di sofa karna kelelahan bekerja sebagai akuntan di sebuah perusahaan ternama dan mengisi waktu luang sebagai aktivis pecinta Satwa liar. Sesak? Tentu saja.

"I heard you sang a lullaby.

I heard you sang it from your heart,

When I found out thought I would die,

Because that lullaby was mine.

      Senandung itu sukses membuatnya menitikkan air mata. Lagu itu selalu dinyanyikan Alex setiap ia tertidur karena kelelahan menari atau membereskan apartemen seharian. Kalau sudah begitu, dia pura – pura tidur nyenyak agar suara lembut itu menjadi pengiring mimpi indahnya.

Rupanya posisi itu sekarang tergusur.

      Dia menarik napas dan menghapus air mata yang kini semakin sering memunculkan diri, tak peduli kapan, bahkan disaat dia buru – buru ingin ke sanggar karena sudah telat satu jam dan brpotensi diomeli pelatihnya. Dia yakin, wajah sembab dan mata bengkak ini akan membawa masalah untuknya.

      Ia membuka pintu kamar dan berusaha tersenyum. namun, rupanya dia mengambil waktu yang salah untuk muncul dihadapan mereka.

"I heard you sealed it with a kiss,

You gently kissed her cherry lips.

      Ia melihat Alex menunduk dan mencium bibir Mira yang merah itu dengan senyum lembut. Dulu, setiap lagu pengantar tidur itu selesai dinyanyikan, Alex akan mencium pipi, dan keningnya disertai bisikan dan elusan lembut dikepala. Semua itu miliknya, dan kini... diambil secara perlahan, ia tak rela.

I found that so hard to believe,

Because your kiss belonged to me.

      "Gue pergi dulu." Dan cowok itu mendongkak dan menatap Lea yang kini berdiri didepan pintu kamar dan merutuk dalam hati. sungguh, posisi kamar Lea yang menghadap ruang tamu, sangat strategis untuk melihat semuanya. Dan tatapan lembut yang selalu membuatnya tersenyum, kini berubah dingin, tak peduli, juga sakit.

      "Mau kemana?"

      "Ke sanggar. Gak usah ditungguin, mungkin gue nginap ditempat madam Bertha."

      "Lea, lo gak bol.."

      "Lo bukan kakak gue, Alex. terserah gue mau nginap, gak pulang, atau hilang sekalian. Gak usah peduliin gue, oke?"

      "Lea, lo kenapa?" satu hal yang sangat diketahui Alex, kalau Lea mulai marah tanpa alasan, berarti ada sesuatu yang ia sembunyikan. Boleh saja cewek itu menyembunyikan seluruh kepribadiannya, tapi ia tetap akan menguliti satu – satu dan mempelajarinya.

      Lea berjalan kearah pintu ketika Alex mendekat. Ia tau tatapan itu, menggoda untuk membeberkan semua kesakitan yang ia alami selama ini, penderitaan, apa saja agar tatapan itu hilang. 'Tapi ia tak bisa melakukannya.' Ia menarik napas dalam – dalam dan menatap Alex yang kini berdiri disamping. "See you, Alex Pearce." Dan langsung keluar ruangan, menutup pintu dengan suara berdebum. Meninggalkan tangan Alex yang menggantung diudara.

      sepanjang perjalanan menuju sanggar Madam Bertha, ditemani dengan salju yang jatuh diatas tudung kepalanya, ia menunduk sambil melipat tangan di dada dan menangis tanpa suara.

All About Love (Cinta Rahasia)Where stories live. Discover now