Chapter 2

3.8K 221 4
                                    

Aku berusaha menyelinap masuk diantara kerumunan Directioners, hingga aku benar-benar dapat tempat paling depan. Yeay!

Kulihat sudah ada beberapa bodyguard yang menjaga disana. Jalan yang akan digunakan untuk The Boys juga sudah di pagari. Aku?? Aku berdiri tepat di dekat pagar. Aku berharap salah satu dari mereka melihatku.

Aku membuka bannerku yang bertuliskan "NIALL, I HAVE RENDANG FOR YOU!" Ya, aku memang sedikit gila.

Di perkirakan 15 menit lagi The Boys keluar dr pesawat mereka. Kami (re: Directioners) sudah bernyanyi-nyanyi dan berteriak memanggil nama mereka. Kami excited! Bayangkan seseorang yang kau suka dan hanya bisa kau lihat di layar handphone, tv, komputer, sebentar lagi akan ada tepat di depan matamu. Real. Nyata.

"THERE THEY ARE!!!!" Teriakku.

Yang pertama keluar adalah Harry. Dia menggunakan t-shirt berwarna putih polos dengan sunglasses yang mantab bertengger di matanya. Dia tinggi! Dan putih! Oh my fvckin' God! HE'S SO DAMN HOT!

"HARRYYYYYY!!!!!!!!!!!!! Harry!!! I've a gift for you!!! HARRY I LOVE YOU." Teriakku.

Dewi fortuna berpihak padaku... Tiba-tiba Harry melihatku, mengambil pemberian dariku dan mengatakan, "Thanks." Sambil tersenyum!

ASDFGHKCEWUOGCTSI!!!!!!!!!!!!!!! I. I don't know what to say! I'm so happy! I..

And suddenly, my tears stream down my face. Aku menangis. Menangis bahagia karena aku bisa berintetaksi dengan salah satu dari idolaku, dia menerima hadiah dariku dan aku mendengar suaranya yang raspy itu mengatakan "Thanks." padaku. Aaahhhhh. I just can't.

Tapi tak kusangka ternyata Liam keluar selanjutnya dari dalam airport, dan dia.... Melihatku menangis sambil menutup mukaku.

"Babe? You okay?"

It's Liam's voice!

Bukannya berhenti menangis, aku malah semakin menjadi-jadi menangis. I'm speechless.

Tapi aku menarik nafasku, berusaha tenang, dan berusaha berbicara. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan bertemu The Boys ini.

"I... I love you Liam." Aku menarik nafasku dan memberikan hadiah yang kusiapkan untuk Liam.

"Don't cry, girl. And thank you for the gift. See you!" Liam menjabat tanganku dan berlalu.

"OH MY GOD. You're so lucky!" Kata Directioner disampingku.

"I.." Aku. Speechless.

And next......... ZAYN!!!!!!!

"ZAAAYYNNN." Teriakku.

Tapi ternyata dia tidak mendengarku karena semakin banyak Directioners yang berteriak memanggil namanya. Aku berteriak-teriak sekeras mungkin, tetapi nihil... Dia tak menghampiriku.

Aku memutuskan untuk melempar hadiah yang ingin kuberikan padanya, dan ternyata tepat mengenai punggung Zayn. Ia menoleh, mengambil hadiah dariku. Lalu membukanya.

Aku memberikan Zayn sebuah topi, topi yang sama seperti dia pakai pada saat 1D tampil di closing ceremony olympic London tetapi yang kuberikan berwarna biru. Lalu dia membaca surat kecilku di dalam topi tersebut.

"Ashlee. Who's Ashlee?"

OH.

MY.

GOD.

NAMAKU DI PANGGIL OLEH ZAYN MALIK?!

"ME!!!!!! OVER HEREEEE.... MEEE!! MEEE!! I'M ASHLEE, ZAYN!!!!" Aku berteriak sambil mengangkat tangan. Aku mulai kerasukan. Kerasukan hantu fangirl.

DREAMS // 1D [Sequel on progress]Where stories live. Discover now