12

6.7K 427 10
                                    

Malam terasa semakin dingin dan sepi sekali, seluruh penghuni komplek perumahan tempat ku tinggal sudah di pastikan telah terlelap dalam tidur mereka, terlena dalam mimpi-mimpi yang melenakan bawah sadar mereka.

Mungkin hanya di rumahku saja yang masih terlihat kehidupan, dengan semangat luar biasa dan harapan yang tinggi aku mengacak-acak laptop ku, ku jelajahi dunia maya dengan bantuan sang master pencarian di dunia internet yaitu google, dengan google aku yakin bisa mencari apapun yang ku ingin, bahkan hal yang kita duga tidak akan mungkin ada dengan mengejutkan ternyata bisa kita temukan di sini dengan segala keterangan dan perinciannya.

Dengan di temani kekasihku tercinta di sampingku tanganku dengan lincah mengetikan nama barang yang ku cari, sebuah batu jimat sakti dari dasar laut bernama Batu Mirah Segara, namun sudah berbagai macam jimat dan batu-batuan unik dan antik muncul di layar LCD laptopku tak satupun yang sesuai dengan batu yang di ketahui Nemo, ternyata begitu sulit mencari keberadaan batu bertuah itu.

Sudah berjam-jam kami menjelajahi sang google, bahkan sudah bergelas-gelas kopi dan sebungkus lebih rokok ku habiskan namun tak kunjung ada titik terang.

Aku bahkan sudah menelfon beberapa ahli dan kolektor tentang batu-batuan yang no telfonnya ku dapatkan dari internet namun sama saja tetap nihil, mereka tak satupun ada yang mengetahui tentang Batu Mirah Segara, aku rasanya sudah patah semangat bisa menemukan batu ajimat itu, namun tak ku tunjukan perasaanku kepada Nemo. Wajah kami yang di landa kantuk jadi semakin kusam dan kuyu karena kurang tidur di tambah rona murung yang nyata tergambar.

"Sepertinya kita tidak akan pernah menemukannya sayang.." Desah Nemo putus asa.

Aku segera memeluknya untuk menenangkan hatinya, aku harus tetap menumbuhkan semangat di jiwanya. Walau aku juga sudah sangat putus asa tapi aku berusaha terlihat tegar di hadapannya.

"Kenapa sayangnya aku ini menjadi orang yang lemah gitu, jangan lah putus asa kita kan baru semalam ini mencarinya, masih ada waktu kita untuk mencarinya.." Ujarku dengan senyum manis padanya.

"Aku hanya merasa semakin takut kehilanganmu dengan semua yang kita lakukan ini.."

"Aku juga sayang, tapi kita harus tetap tenang dan semangat, pasti ada solusi untuk setiap masalah, bukankah kita sudah berjanji akan menghadapi ini bersama.."

"....."

"Sayang.. Aku janji akan selalu bersamamu, jika pun kau tidak bisa menjadi manusia sepertiku karena tidak mendapatkan jimat itu, aku bersedia menjadi ikan sepertimu, aku rela asal tetap bersama mu.."

Tiba-tiba saja aku mendapatkan ide gila di hatiku, dan aku yakin bisa melakukannya, aku bisa menjadi ikan seperti Nemo agar aku bisa tetap hidup bersamanya, dan aku yakin pasti ada cara seperti itu, cara agar tubuhku menjadi duyung seperti Nemo. Nemo tampak terkejut mendengar perkataanku, hingga matanya terbelalak menatapku, mungkin dia tidak menyangka aku bisa berpikir sejauh itu.

"Jangan.. Aku tidak mau sayang.." Ucapnya tegas, hingga aku merasa heran, kenapa dia melarangku, apakah dia tidak ingin hidup bersamaku di lautan sana.

"Kenapa?" Tanyaku sedikit kecewa mengetahui respon dirinya.

"Cara itu memang ada dan ku ketahui prosesnya, namun saat kamu melakukannya kamu harus meminum sebuah ramuan dasar laut, dan saat kamu telah meminumnya kamu akan sangat tersiksa dalam jangka waktu lama sewaktu proses pembentukan tubuh manusiamu menjadi ikan seperti ku, tubuhmu akan terasa panas dan seakan di cabik-cabik, setiap detiknya adalah siksaan bagimu, aku tahu itu dari Bundaku.." Jawab Nemo terlihat ngeri, bahkan aku saja yang mendengarnya ikut merasa ngeri juga. Namun ku pikir lebih mengerikan jika aku harus berpisah dengan kekasihku.

Mermaid BoyWhere stories live. Discover now