08

7.8K 492 9
                                    

Cinta kadang mampu membuat orang jadi lupa segalanya. Lupa diri. Lupa waktu dan lupa hal-hal lainnya. Seperti yang ku rasakan jika sedang bersama Nemo, bersama dengannya waktu seakan tak terasa berjalan, aku lupa segalanya karena yang ku ingat hanya dirinya. Hanya cintanya. Hanya keindahan segala tentangnya.

Hal lain dalam hidupku kini hanya sesuatu yang berjalan sebagai tanggung jawab yang mesti ku lakukan, bukan prioritas utama kehidupan karena kini prioritas utamaku adalah menjaga cinta kami agar tetap utuh selalu.

Tak terasa hubunganku dengan Nemo sudah berjalan triwulan ini, kini kami bukan hanya tinggal serumah lagi tapi seminggu setelah kami serumah kami memutuskan tinggal dalam satu kamar yang sama, sangat menyenangkan bisa satu ranjang dengannya, dan betapa bahagianya bisa tidur di atas dadanya yang bidang, dalam hangat dekapan tangannya yang kuat. Dan cinta kami pun tetap sama, sama-sama semakin menguat di hati dan semakin indah terasa, cinta kami sudah sangat dalam hingga menyentuh paling dasar hati kami.

Sebagai hadiah ulang tiga bulan hubungan kami kemarin aku menghadiahkan dua ekor clownfish kepada Nemo karena dia sangat menyukai ikan yang jadi tokoh film animasi Finding Nemo itu. Nemo sangat senang mendapatkan ikan itu sehingga setiap hari dia tak mau jauh dari ikan-ikan itu saat di rumah, anehnya kadang Nemo dengan senangnya mengajak ngobrol ikan-ikan lucu itu seakan dia mengerti bahasa ikan saja. Dasar memang kekasihku itu konyol dan sedikit gila, namun itu menjadi keunikannya yang membuat tampak berbeda.

Ikan-ikan itu ia beri nama Nene dan Momo perpecahan dari namanya, aku senang Nemo begitu bahagia mendapatkan hadiah dari aku, rasanya tak percuma jerih payahku untuk menyenangkannya.

Tak ada yang berbeda dalam rutinitas aku dan Nemo sehari-hari, aku tetap bekerja seperti biasanya di Kantorku, dan kekasihku itu bekerja di cafe-nya Romie sahabatku, hanya yang berbeda setiap pagi aku mengantar Nemo ke tempatnya bekerja dan menjemputnya pulang kala sore, rutinitas yang sangat ku nikmati akhir-akhir ini dan itu mengalun atas nama cinta.

Selama rentang tiga bulan hubunganku dengan Nemo hanya kebahagiaan, kebahagiaan dan kebahagiaan yang ku rasakan. Tidak ada hal lain selain di penuhi kebahagiaan, karena kebahagiaan memang milik kami mutlak untuk saat ini, dan aku berharap semoga kebahagiaan ini untuk kami selamanya, kehidupanku terasa lengkap dengan adanya Nemo, aku begitu beruntung memilikinya, dalam setiap hari aku semakin mencintainya.

Nemo tetaplah Nemo, sosok tampan yang sangat ku cintai, kelembutannya, perhatiannya, pengertiannya, kelucuan dan kekonyolannya, sipat manjanya namun terkadang begitu dewasa melebihiku, semua bercampur aduk menjadi sesuatu yang membuatku semakin tergila-gila padanya.

Entah harus apalagi yang bisa ku katakan untuk mendeskripsikan perasaanku padanya, yang ku tahu aku sangat mencintainya. Itu yang utama. Dan aku yakin cinta Nemo sama besarnya kepadaku, terbukti dari setiap perhatiannya kepadaku.

Mungkin hanya satu kejanggalan yang membuat aku sedikit penasaran tentangnya akhir-akhir ini, beberapa kali saat tengah malam aku terbangun seringkali aku kehilangan dia di sampingku, aku pikir mungkin saja dia pergi ke kamar mandi atau pergi ke luar untuk suatu hal, namun sepertinya kejadian itu terjadi setiap malamnya, aku menjadi ingin tahu sebenarnya apa yang dia lakukan selalu terbangun dan keluar dari kamar di tengah malam seperti itu, bukankah jika ke kamar mandi ada kamar mandi pribadi di kamarku.

Pernah suatu kali aku menungguinya dan dia muncul setelah hampir setengah jam aku menunggu dan saat datang aku merasa heran sekali karena seluruh tubuh Nemo basah semua. Sebenarnya apa yang dia lakukan? Berenang kah.

Namun aku yakin dia tak mungkin melakukan hal buruk atau lainnya, aku percaya padanya jadi aku selalu berpikir positif pada apapun yang dia lakukan, jika dia tidak memberitahuku itu berarti sesuatu yang dia tak ingin aku mengetahuinya, karena apapun pasti akan dia beritahu andai itu layak aku tahu. 

Biarlah aku menunggu saat dia mau memberitahuku sejujurnya namun walau dia tak ingin memberitahukanku pun buatku tak menjadi masalah, aku menghormati keputusannya dan aku percaya penuh kepadanya. Karena dia kekasihku. Aku sangat tahu dia tidak akan seperti Dennis, karena dia Nemo, sosok yang bisa aku percaya.

**

"Boleh aku bertanya sesuatu padamu sayangku..?" Ucap Nemo suatu hari saat kami sedang nonton televisi.

Saat itu ku sandarkan kepalaku di pangkuannya, sesuatu yang sering ku lakukan saat kita bercengkrama berdua, aku selalu merasa nyaman kala meletakan kepalaku di pangkuannya, apalagi merasakan hangat 'Anu-nya yang super jumbo mengganjal di bawah kepalaku di balik celananya. Barang pusaka miliknya itu selalu bikin aku gemas dan ingin meremasnya, menikmati 'ANU'nya setiap malam rasanya aku takkan menolak.

"Apa itu sayangku?" Balasku menatapnya mesra.

Ku lihat bola matanya menghitam kelam, sudah sering kali aku melihat perubahan matanya itu dan kini sepertinya aku sudah terbiasa dengan keanehan itu. Aku anggap itu sebuah keunikan dan keajaiban yang Nemo miliki, lagipula dia kan pintar sulap mungkin itu sebagian trik dari kehebatannya yang tak ku ketahui. Aku kini bahkan selalu menunggu perubahan-perubahan matanya itu, aku sangat suka terutama saat matanya berubah berwarna biru, indah sekali.

Oh andai aku juga bisa melakukannya mungkin aku tak harus membeli kontak lens lagi dan itu lebih sehat ku pikir. Pernah aku bertanya padanya tentang itu dan dia hanya menjawab bahwa itu sudah terjadi sejak lahir dan dia meminta ku merahasiakannya. Tentu saja aku menyanggupinya karena dia hanya milikku, jadi setiap yang dia miliki yang hanya untuk ku dong. Orang umum tak berhak tahu.

"Jika suatu hari aku menghilang, apa yang akan sayangku ini lakukan nantinya?" Ucapnya lembut sambil mencubit hidungku pelan.

Mendengar kalimatnya seketika aku cemberut dan kesal tiba-tiba, aku benar-benar tak senang mendengar kalimat menyakitkan itu, rasanya tak kebayang bagaimana sakitnya jika aku harus kehilangan Nemo ku.

"Aku tidak suka pertanyaanmu sayang.." Desahku merajuk.

"Ayolah, jawab saja ini kan hanya berandai-andai.." Pintanya memaksa, kedua tangannya di tempelkannya di kedua pipiku lembut.

"Berandai-andai saja rasanya aku tak mau kehilanganmu sayangku, apalagi itu menjadi kenyataan, aku bisa mati tahu.." Jawabku pasti, dan itu memang yang kurasakan.

"Aku tak ingin sayangku ini mati hanya karena aku.." Bisik Nemo sambil merangkulku, lalu mengecup keningku lembut.

"Maka jangan menghilang dariku selamanya.." Balasku dan merangkul lehernya manja.

Nemo tersenyum manis padaku, lalu kembali menundukan kepalanya dan sebuah ciuman mendarat di bibirku, dadaku seketika bergemuruh oleh rasa bahagia, entah kenapa setiap bersamanya debaran jantungku seakan aku baru bertemu dengannya, selalu sama. Dia selalu menggemaskan dan tak pernah membuatku merasa bosan. 

Cinta yang tulus itu yang mampu menerima kekasihnya apa adanya, tanpa menuntut dan meminta lebih. Dan Nemo adalah sesuatu yang sempurna dan sangat pas untuk ku cintai, aku tak melihat kekurangan pada dirinya, namun aku juga takan meminta lebih lagi, aku merasa cukup dengan yang kini dia berikan. Aku bahagia.

Dan aku berusaha memberikan yang terbaik pula untuk dirinya. Sepenuh jiwa ragaku ku persembahkan cinta yang tulus padanya.

***


Mermaid BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang