Oh Shoot! Fujo Bestfriend!

13.5K 988 536
                                    

Chapter 12 | Oh Kokoro aku!


Ini cerita lanjutan siang heboh tadi.

Ya ampun kalo inget itu aku mau ngilang aja ke Shinjuku Ni-Chome, tenggelam bareng fujoshi, fudanshi dan otaku di Tokyo yang cantik. Tapi pasti nggak dikasih Mommy, katanya aku harus berbakti buat bangsa dan negara ini. Oh Mommy memang cewe kejam, aku setuju sama Zedd jelek buat yang satu ini. Kalo Dad masih mending, kata Dad aku boleh jadi apa aja asal total dalam ngerjain semua pilihan aku. Oke,Dad. Aku akan total jadi botty cantik.

"Variant! What the hell are you doing, you bitch?"- Aku ngeri ngeliat Tiara melotot nggak jauh dari aku dan Liam yang tumpang tindih.

Dia habis latihan cheers, masih pake short pants yang dibeliin Mommy-nya di Hollywood Road & Soho waktu mereka jalan-jalan ke Hongkong. It's EDIT, by the way. Satu set ada 3 warna, hari ini dia pakai yang tiger printing warna black-gold. So bitchy. So cute. I want one, sayangnya nggak muat. Tiara kan langsing banget kaya barbie, paha dia kecil kaya korek api batangan. Waktu aku paksa cobain, dia nggak mau naik lebih dari betis aku, masaaa...

Aku benci.

Oh Speak of the devil, Apa Tiara lari dan jijik ngeliat kami kaya cewe solehah ngeliat homo, enggak. Dia memang udah rusak at the first place, if you know what i mean. So dia malah histeris, "Oh my Gawd! Oh Jesus. Oh Buddha. Oh Mama Madonna! I knew it! I knew it!" jeritnya kaya Nell Sweetzer lagi kesurupan. Dia peluk aku dan ciumin pipi aku dengan pipinya yang masih keringetan.

Aku dorong dia, "Ewwww!! Easy Foxy! Kamu basah dan bau, tauk! Hush hush!" usir aku.

Tiara nggak peduli, dia masih lompat-lompat kegirangan, "Ik tauuk kamuh bencong by nature, Vairy darling, persis kaya tagline sampo ik the body shop! Yey bitchy bitchy bitchy rahasiain ini dari ik. Kita kan bestfriend D.O.A. Bestfriend dead or a live!" – Ya ampun, dia ngerti nggak sih frasa dead or alive itu artinya apa? Meh! Dead or alive itu maksudnya kritis, nyaris metong gitu. Bukan hidup atau mati berteman selamanya together forever. Dasar rucalep lolot! –bacanya dibalik ya? Biarin aja lah!

"Makanya ik bilang kita harus janji bestfriend pake darah kaya di film-film horor, tapi yey and Nana takut darah. Jahat jahat jahat. Awas ya yey nggak jadi ik kasih Channel Starry night nail polish dari Mami ik. Ayo ceritain kalian ngapain aja, yey bencong homo. Kalian lagi ikeh-ikeh kimochi kan barusan? Hm? Hm? Ayo ulangin, ik mau potoin. Eh! Lo kan Liam anak bahasa! You nakal ya! Gaya aja sok macho, gay juga. Ow! Ik kasih tau Nana sama Bunga dulu, biar mereka shock sampe mati. Salah sendiri nggak mau tungguin ik latihan!"

Aku ngelirik ke arah Liam, dia malah kasih cium jarak jauh ke aku.

Oke. Kayaknya nggak perlu cemasin Liam bakalan tersinggung dikatain homo juga. Dia juga nggak terlalu peduli kayanya. Liam kan gitu, kalopun besok-besok ada yang nanyain dia dengan sinis 'jadi lo homo?' palingan dia cuma bakal angkat alis lalu nanya balik 'Kenapa? Lo mau pantat lo gue entot? Gue mah hayu ajah. Gih. Nungging bentar.' Berandalan! Salah apa aku ya Tuhan di kehidupan aku sebelumnya sampe aku harus di kejar-kejar suku viking kaya Liam?

Tiara kayanya ngerasa kalo aku cemasin Liam. Soalnya setelah dia gantian ngelempar tatapan menyelidiknya yang persis host acara gosip di tivi ke kami berdua, dia lalu seret aku ngejauh biar bisa interogasi aku lebih lanjut.

"Ngapain yey mojok di belakang perpus sama cowo bar-bar itu? Dia kan temen kembaran yey yang jorok nggak punya tata krama itu? Yang kata yey kalo habis pipis ngga pernah cuci tangan? Yang ngga tau nama-nama personel 1D. Ngga ngerti kenapa Zayn Malik keluar dari 1D. Bahkan ngga tau siapa Augustus Waters. Dia dari spesies yang sama kan? Yey sudi tubuh yey dijamah sama dia?" cecarnya kaya lagi interogasi teroris Al Qaeda di film Zero Dark Thirty. Kejam dan bengis, tega gitu, habis ini muka aku bakalan di tutup lap basah lalu mulut aku dicekokin air.

Another Twin Story [Variant]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora