Why no one understand me?

17.2K 1K 403
                                    

Chapter 6 | It's a rrraaaaape! Or it's not?

"Kyaaaa... Harry sesuatu banget ya? Oh to the MG. Aku penasaran kontol dia seberapa panjang. Kira-kira sama punya Zedd jelek kampungan gedean mana, ya? Kalo dia beneran pacaran sama Louis, dia topita kan ya?"

Lalu it was like ZINGGGGGGGGGGGGGGGGGG. Hening.

"Eyuuuuwwwhh, Vairy darling!" pekik Nana bikin aku jantungan setelah zing moment itu. "Yey sounds like bencong Ada anaknya kepala sekolah! Dia juga suka ngomongin kontol like itu gagang sapu. Itu kan sakral word for gadis-gadis perawan kaya kita! Tiara nggak termasuk, yaaa!"

"Oh pretty please. Like PLEASE." Bunga menyela. "Change the subject, please. Gue bisa masuk neraka dini kalau nyebut-nyebut K word like you just did. Gue bahkan belum pernah pegang punya Tian, my bf. Pipi bilang kalo kita pegang itu K, kita bisa hamil."

Kami diam sejenak lalu ngakak. Hmpft!

Phew. Untung mereka nggak curiga.

Ya ampun Tuhan yang maha perkasa, aku kelepasan. Aku sekarang sering banget gini, deh. Suka lupa sama acting straight aku. You know. Nana sama Bunga itu sepertinya fujo nggak mau ngaku, mereka suka banget shipping Harry X Louis a.k.a Larry Stylinson di depan aku. Aku kan uh lala beibeh jadinya. Baper.

Aku juga pengen punya pacar kaya Harry Styles. Meskipun Jerome itu kaya Afgan, nggak kaya Harry. Tapi aku mau kok kalo pacaran sama bule. Anyone deh. Aku harus move on. Hati aku sakit lihat Jerome dan Tiara ngobrol berduaan di depan kelas waktu aku balik dari kantin tadi. Apalagi, Jerome kaya nggak suka lihat aku. Dia nggak nge-glare aku lagi kaya pacar yang cemburu. Dia melengos, can you believe it? Aku jadi pengen nyium bibirnya yang melengos itu. Pengen juga isep kon--- Oh! Tapi nggak boleh. Itu nggak sopan. Itu khayalan jahanam. Aku harus bersihkan otak aku dari pikiran kotor. Hush. Hush.

Aku bukan gay yang orientasinya esek-esek kaya Zedd. Aku bot yang manis dan unyu. Aku nggak ngebayangin ngisep kont-tititnya Jerome. Dosa. Aku pengen nyender di bahu Jerome, kok. Pengen tangan dia meremas tangan aku di balik meja waktu Pak Hans mulai menjelaskan tentang prostat di depan kelas. Aku ngebayangin makan malam yang romantis dengan cahaya lilin, Jerome tersenyum menatap aku yang cantik--ganteng--lagi malu-malu ditatap penuh cinta sama dia. Kami berjalan menyusuri pantai sambil berpegangan tangan, aku kelilipan, lalu Jerome niup mata aku. Muka kami jadi deket banget, ada kerlip bintang-bintang, dia coba nyium aku tapi aku nunduk malu-malu. Dia pegang dagu aku dan kami berciuman di bawah cahaya bulan. Tiara udah aku tenggelamin di laut.

Long story short, Jerome nggak ngeliatin aku lagi sepanjang sisa jam pelajaran. Dia pindah duduk ke tempat paling belakang, mengusir Christian--pemilik kursi belakang--ke kursi di seberang aku. Akhirnya aku menghabiskan waktu dengan chat sama Spankme Senpai karena pelajaran terakhir kami cuma disuruh kerjain tugas.

Tetsuhiro Morinaga

Cowo aku selingkuh.

Aku bohong. Biarin ah. Biar drama. Aku kan drag drama queen. Whatever that means!

Spankme Senpai

Too bad. Sorry to hear that, baby.

Ih. Baby. Baru kenal udah baby-baby. Semoga dia ganteng kaya Afgan. Eh jangan. Nanti aku jadiin pelarian kalo dia mirip Afgan. Semoga dia mirip... em... Kok aku mikirin Liam sih? Najis.

Tetsuhiro Morinaga

Kamu sebenernya siapa sih? Kok kejar-kejar aku terus? Tanya ini itu perhatian, hm? Kamu mau menggoda aku, ya?

Another Twin Story [Variant]Where stories live. Discover now