BAB 17
>>Masalah Sehari Sebelum Malam Bulan Purnama<<
Pagi itu, desa timur tampak sangat sepi. Semua penduduk telah diungsikan ke desa barat karena di sana adalah tempat yang letaknya paling jauh dari Darkforest juga merupakan tempat paling tepat yang bisa digunakan untuk melarikan diri jika suatu saat nanti akan ada masalah yang tidak bisa dihadapi oleh para hunter, lycan, juga bangsa vampire. Yang terlihat hanya beberapa ternak milik warga yang sengaja ditinggalkan karena mereka tak bisa membawa semua hewan ternaknya. "Nyawa adalah yang terpenting" ya, itulah yang mereka pikirkan. Asal bisa selamat, mereka akan sangat bersyukur meski mereka mungkin akan kehilangan harta benda mereka.
Semua hunter berkumpul di lapangan latihan. Mereka tampak berbaris dengan sangat rapi. Tak terdengar suara sekecil pun. Tak hanya hunter dari desa timur, tapi juga hunter dari desa barat, selatan, dan utara yang jumlahnya lebih dari 1300 orang termasuk hunter dari desa barat untuk memberi bantuan pasukan tambahan sesuai rencana Kapten Syrrius. Bahkan para komandan dari desa utara dan selatan juga turun tangan langsung dalam masalah ini .Ya, saat ini desa memang sedang dalam keadaan yang sangat terancam. Mau tidak mau, semua hunter maupun komandan dari seluruh desa harus bekerja sama agar bisa menyelamatkan desanya. Kecuali 500 orang hunter dan komandan hunter di desa barat yang ditugaskan untuk berjaga di desa barat.
Dengan wajah serius, tapi tenang, Kapten Syrrius mulai berjalan di depan barisan para hunter menuju tempat di mana ia seharusnya berdiri. Tepatnya di tengah lapangan agar ia bisa menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan pada semua hunter dengan jelas.
"Selamat pagi semua!" sapa Kapten Syrrius pada semua hunter juga komandan yang berada di tempat itu sambil tersenyum seakan tak terjadi apapun. "Pagi ini, kita semua telah berkumpul di desa timur karena mungkin tempat inilah yang akan menjadi target utama musuh untuk dihancurkan. Karena itu, aku sebagai seorang komandan di desa timur memutuskan meminta bantuan pasukan dari desa lain karena aku yakin kalau jumlah hunter di desa timur tidaklah cukup untuk melawan musuh yang mungkin berjumlah lebih dari 1300. Selain itu, kita juga akan bekerja sama dengan vampire dari Darkforest juga bangsa lycan karena musuh kita bukan hanya vampire melainkanjuga lycan, bahkan mungkin monster lainnya. Karena itu, aku sangat ingin kalian bisa bekerja sama dengan baik. Itu adalah satu-satunya cara agar kita bisa memenangkan perang kali ini," jelas Kapten Syrrius panjang lebar.
"Baik, Kapten!" seru semua hunter serempak.
"Hmmm.... Bagus. Itulah yang kuharapkan," gumam Kapten Syrrius sambil tersenyum puas. "Sekarang, aku akan membagi kalian menjadi 5 tim, yaitu tim 1, tim 2, tim 3,tim 4,dan tim 5. Masing-masing tim mempunyai jumlah tertentu. Tim 1 bertugas menjaga gerbang pembatas untuk memantau jika bangsa lycan dan vampire telah tiba di desa juga menutup gerbang jika mendapat kabar dari tim 3 kalau ada hal mencurigakan yang berusaha mendekati desa dan berjumlah 20 orang hunter yang terdiri dari 8 hunter dari desa utara, 4 hunter dari desa selatan dan 8 orang hunter dari desa timur. Tim 2 bertugas berpatroli di dalam desa untuk memastikan bahwa tidak ada penyusup yang masuk juga memastikan tidak ada penduduk yang tertinggal. Tim 2 memiliki jumlah 40 orang yang terdiri dari 20 hunter dari desa timur, 10 orang dari desa utara dan 10 orang hunter dari desa selatan. Tim 3 ditugaskan untuk memantau di menara pos untuk memastikan tidak ada musuh yang mendekat dan berjumlah 10 orang yang terdiri dari hunter dari pos utara karena aku tahu kalau kemampuan kalian dalam mengamati sangatlah bagus. Tim 4 berjumlah 1000 orang yang terdiri dari 700 hunter selatan, 150 hunter dari desa utara dan 150 hunter dari desa timur. Tim 4 bertugas membuat formasi siap menyerang di jarak 15 meter dari gerbang. Sementara tim 5 terdiri dari hunter yang tidak masuk ke dalam tim 1, 2, 3, dan 4. Mereka ditugaskan untuk menjadi pasukan pemanah jarak jauh dengan jarak 20 meter dibelakang tim 4," jelas Kapten Syrrius panjang lebar. "Apa kalian mengerti?" tanyanya dengan suara keras.
